"Bagaimana ini? kau bisa mati tanpa hujan seminggu ini keke", ejek Lisa.
*Lisa, teman sekelas, gila, tomboy, ganjen, ambyar deh pokoknya keke.
"Huufftttt... aku mencintaimu -_-", balasku.
*sound theme anak sekolahan
"Lisa, setidaknya kita sudah berusaha memanggil hujan keke", timbal rose.
*Rose, teman sekelas, kalem, ikut-ikutan bully, pinter nyanyi, anak milyarder.
"Sudahlah kalian ini... membuatku semakin ingin makan", Ucapku.
"Kekeke.. bagaimana dengan susu strawberry?", tanya Lisa.
"Ahh Lisa, kau memperbaiki mood nya", cuit Rose.
"Kau memang sahabatku Lisa", ucapku *Nangis
~
Setelah sampai di depan Kantin, tebak apa yang terjadi! Ah membosankan T.T
"Hey lihatlah itu, itu adalah bagian favoritku. Inilah alasanku suka kemari keke", bisik Lisa.
"Ahh mulai sudah", timbal Rose *pasrah
"Hey lihatlah, kau selalu diam saja saat begini. Lihatlah tubuh bagus mereka, wajah mereka, uang mereka T.T", beber Lisa.
Sementara itu, yang dilihat oleh kami ada satu pasang sahabat yang merupakan siswa populer di sekolah. Dia adalah Dino dan Kevin.
*uwuuuu sound theme seru
"Haiiiiiiiiiiiii", Lisa menyapa mereka.
"Eh haiiiiiiii, sering ketemu nih keknya", jawab Kevin.
*Kevin, sahabat Dino. Anak orang kaya. Suka sama Lisa. Ceroboh dan telmi.
"Hai Jen", Dino menyapaku.
"Halo Rose", Lanjut Dino.
*Dino, anak pintar dan hits disekolah. Anak orang kaya. Tampan dan gagah.
"Hai," jawabku.
"Hai Din", Jawab Rose.
"Ah kalian ini, sering bertemu masih kaku-kaku terus", omel Lisa *ekspresi nakal
"Hentikan omong kosong mu Lisa, ayo kembali kekelas", ajakku.
"Kenapa begitu tergesa-gesa? ini adalah waktu yang tepat untuk berbincang", ucap Kevin.
"Benar-benar satu pemikiran T.T", timbal Lisa.
"Ah sudahlah kau ini! mereka harus belajar, kota tidak boleh mengganggu mereka! anak bodoh", Dino angkat bicara.
"Begitulah mereka, sungguh tidak asik", gumam Kevin.
"Ah maaf ya, kami harus kembali kekelas, harus belajar keke", ujar Rose.
"Stt.. hei, ayo cepat pergi", Rose mengajak Lisa.
"Ahhh... Baiklah baiklah.. ayooo", Lisa menyerah.
Aku dan teman-temanku pun memutuskan untuk kembali kekelas.
"Sampai jumpa lagi!", teriak Kevin.
~
*dikelas
"Hey, aku hari ini langsung pulang kerumah ya. yaaa... kalian paham kan T.T", ucapku.
"Ahh kau benar-benar membosankan. Mengapa aku berteman denganmu T.T", omel Lisa.
"Ah baiklah, jangan menangis hanya karena tidak turun hujan ya! anak cengeng", pesan Rose.
"Kalau begitu sampai jumpa dengan weekend kita!! jangan sampai kau batal datang juga ya! kalau batal, aku akan marah!!!", kata Lisa.
"Yayayayayaya... aku akan datang", ucapku lesu.
*tring... suara bel pulang sekolah
"Bye, sampai jumpa dam hati-hati hoho", cerewet Lisa dengan ekspresi mengejek.
"Bye, Jen. Hati-hati ya!", teriak Rose.
"Bye, Kalian hati-hati juga ya!", balasku sambil memberi love sign.
~
Kamipun pulang kerumah masing-masing. Aku sendiri sudah memiliki agenda untuk hari ini.
"bermalas-malasan dan menggalau menunggu langit gelap kekeke", bayangku sambil berjalan.
Setibaku dirumah,
"Ahhh tidak lagi. Wajah jelek itu terus", ejek adikku.
"Lihatlah sendal itu, mirip sekali keke", terus ejeknya sambil tertawa.
"Leooo.. kau ini", Ibuku mengomeli Leo.
"Ah sudahlah ibu. Dimana Ayah?", tanyaku.
"Stt... Ya, bekerja. Aku tahu itu Ibu", aku menyela.
*ekspresi ibuku seperti,
"Aayyy....", Ibuku menganga karena disela olehku.
"Aku masuk dulu!", ucapku lalu lari masuk.
"Atap sudah kurububkan, kau jangan kesana lagi!", teriak adikku mengejek.
"Diam kau!", balasku teriak.
# Berikan komentar, kritik, dan saran kepada penulis supaya bisa lebih baik kedepannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Petrikor
RomanceJuly 2020 present © Hujan adalah rahmat tuhan yang paling ku favoritkan. Suara rintiknya, suasana dinginnya, dan aroma yang ditinggalkannya adalah hal yang kumaksud dengan "ku favoritkan". ~ Jennie. Jennie adalah wanita manis 17 tahun yang hidup men...