03

113 43 27
                                    

"jadi kamu tinggal di kalimantan?" tanya ayah bella kepada Al

"iya om, saya tinggal disana" jawab Al dengan agak sedikit grogi

"kamu kerja apa? apa kamu yakin penghasilan kamu bisa mencukupi kebutuhan anak saya?"
deg.

Harus bagaimana Al menjawab nya? haruskah ia jujur atau tetap berbohong? yang ia pikirkan sekarang adalah bagaimana reaksi bella saat mengetahui nya, terlebih ayah nya pasti sangat tidak suka akan hal ini. Oh ya Tuhan, sekarang ia harus bagaimana?

Dengan hati hati ia menjawab, "s-saya kerja kurir om"

hening cukup lama,tapi Al melanjutkan lagi "saya yakin, saya bisa memenuhi kebutuhan bella nanti nya"

seketika itu bella langsung kaget, tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.

"jadi selama ini kamu bohong sama aku? kamu bilang kamu kuliah, tapi apa?"

"kenapa kamu ga pernah bilang sama aku? apa semua nya harus terbuka saat ayah aku tanya apa pekerjaan kamu?" kali ini bella merasa kecewa,sangat kecewa.

Al yang mendengar pun hanya bisa diam, tidak bisa menjawab apa pun, ia tahu ini salah. Tapi ada alasan tertentu yang membuat nya harus putus kuliah dan memilih untuk bekerja, ya walaupun hanya sebagai seorang kurir. Namun hanya dengan hal ini dia bisa melanjutkan hari hari nya untuk hidup.

"kamu liat sendiri kan? apa ayah bilang dia memang tidak pantas buat kamu"

"status nya saja hanya sebagai kurir, mau dikasih makan apa kamu, ayah saja tidak yakin dia bisa memberikan semua keperluan yang kamu butuhkan" kata kata dingin,marah, sudah keluar sekarang.

"kamu lebih baik pergi sekarang, jangan pernah menemui anak saya lagi, lupakan anak saya dan cari perempuan yang sederajat dengan kamu" kata ayah bella sambil meninggalkan ruang tamu itu

Rasanya seperti di tampar ratusan kali. Bagaimana tidak? niat nya ingin meminta restu dari ayah kekasih nya, namun akhirnya ia harus menerima banyak sekali kata tidak suka atas dirinya, kata yang merendahkan dirinya. Oh hahaha, ia rasa ini pantas. Tapi, restu yang ingin ia dapatkan kali ini akan jauh lebih sulit, bahkan kemungkinan kecil untuk mendapatkan nya.

"bella, kita bisa omongin in-"

"apa yang mau kamu omongin ha? mau bilang kalo selama ini kamu udah bohongin aku? kata kamu kita harus saling terbuka tapi apa? bullshit tau ga!"

"aku minta maaf, aku bisa jelasin gimana aku bisa pilih kerja, dan putusin kuliah aku"

"haha ga perlu, kita pacaran udah setahun lebih dan kamu masih tertutup sama aku? apalagi soal hal ini, aku ngerasa di tipu tau ga sama kamu" disitu air mata mulai turun, mengalir membasahi pipi nya, tangis nya sudah tidak bisa di tahan lagi

"se-sekarang mending kamu pulang, a-aku mau sendiri dulu" lagi lagi ia harus melihat kekasih nya ini kecewa, sedih.

"sudah tidak apa apa nak, kamu pulang istirahat saja ya"  kata mama bella yang sedari tadi hanya diam melihat pembicaraan itu

"iya tante, terimakasih saya pamit pulang dulu"

Setidak nya, senyuman yang baru saja ia dapat dari ibu kekasih nya itu bisa membuatnya sedikit lega. Itu artinya masih ada harapan untuk mendapatkan restunya, bagaimana pun hasil nya ia tetap harus mencoba. Terlebih lagi ia harus membuat kekasih nya percaya, bahwa semua ini ada alasan nya.

Al bukan seorang pembohong, tidak.
Hanya saja kehidupan nya yang merubah ia harus menjadi tulang punggung keluarganya.

07.30

Hari ini, Al coba datang ke rumah bella. Niat nya ingin menjelaskan masalah yang kemarin belum bisa diselesaikan dengan bella, ia harap kekasih nya bisa mengerti kondisi Al.

Sesampai nya dirumah bella, belum saja masuk rumah, masih didepan gerbang seseorang sudah menghalangi nya untuk masuk.

Iya siapa lagi, yang pasti satpam rumah bella.

"maaf tuan, tapi anda tidak bisa masuk" kata nya dengan sedikit tegas

"saya cuma mau ketemu sama bella pak bentar saja" bagaimana pun ia harus bisa masuk, ia harus bertemu bella.

"maaf tuan, tapi saya tidak bisa membuka kan gerbang nya, lebih baik anda pulang saja" kata satpam itu, seolah² ia memohon agar Al mengerti dan lebih baik pulang saja.

Akhir nya ia pulang, tidak tahu lagi harus bagaimana, bella tidak bisa dihubungi, chat nya saja tidak di baca apalagi untuk dibalas. Sekarang ia tidak tahu apakah hubungan nya akan berlanjut atau harus berakhir disini.

Aah, kasian sekali. Hanya karna status nya yg menjadi kurir bisa merubah jalan cinta mereka, cobaan apalagi yang harus ia dapat selain ini Tuhan?
.
.

Di sisi lain, bella masih merasa kecewa dengan Al. Bagaimana bisa ia tidak tahu kalau pacar nya itu seorang kurir? Bagaimana dia bisa tidak tahu kalau pacar nya ini tidak lagi kuliah?

Astaga, rumit sekali. Bella kecewa, bukan karna ia tidak menerima Al karna status nya sekarang. Tapi ia kecewa kenapa Al tidak bisa terbuka? apa selama ini masih ada yang Al sembunyikan dari nya? Rasanya ia masih tidak percaya semua ini.

Baru saja kemarin ia merasakan bahagia karna kekasih nya datang, tapi di hari itu juga ia mendapatkan hal yang membuat nya kecewa. Apa memang hubungan nya tidak bisa berjalan dengan lancar? sehari saja, tanpa ada larangan ayah, dan tanpa masalah lain nya.

Bella pov
"hiks hiks, t-tega banget si Al sama gua ╥_╥"

"m-masa pacar sendiri ga tau kalo dia udah kerja, k-kenapa harus b-boong gini siih hiks hiks"

ting!ting!

Al sayang, kita omongin b..(19)

"bodo amat, gua masi ga mau ngomong hiks"

Bella bingung, harus bagaimana dia sekarang, terlebih lagi ayah nya sudah tidak bisa di ajak bicara baik lagi soal hubungan nya. Sekarang ia hanya butuh teman, iya teman yang siap mendengarkan semua keluh kesah nya kali ini.

Akhirnya bella bersiap untuk pergi, ia memutuskan bertemu hara di sebuah cafe dekat toko buku yang biasa ia kunjungi.

Sudah hampir 10 mnt di tunggu, akhirnya hara datang juga.

"hei, tumben lo ngajak gua, traktir ya?"

"enak aja lo, duduk lah gua mau ngomong" kata bella

"elah iyaaa, jadi gimana"

"jadi sebener nya tuh gini.. bla bla bla, gua disini bingung harus gimana, gua kecewa sama Al tapi gua ga bisa lama lama gini, gua ga mau harus berakhir kaya gini ra hiks" bella cerita panjang lebar, bahkan rinci sekali berharap teman yang satu nya ini bisa paham

"udah lo jangan nangis gitu dong, menurut gua nih yaa semua keputusan ada sama lo kok"

"kalo lo masih kuat ya lanjut aja, tapi kalo engga yaudah berhenti aja sampe sini. dari pada lo ngejalanin nya ga tenang, ga bahagia lebih baik udahan aja"

"gua tau lo kecewa sama Al, wajar sih. cuma kalo lo ga ada kabar, lo ga mau bales chat nya, gimana lo bisa tau alasan dia boong sama lo? gimana lo bisa ngerti kondisi dia sekarang? jadi pikir dewasa aja, jangan lama² lo diemin dia kasian loh"

"jadi gitu ya?" kata bella meminta kepastian dari saran nya

"iyaa bel, udah lah gua balik ya, ada perlu bentar"

"thanks ra" jawab bella sambil mengangguk

Hara yg mendengar pun hanya mengangguk dengan tersenyum sambil berjalan keluar dari cafe.

Dan sekarang semua keputusan ada di tangan bella, mau lanjut atau berakhir, bertahan atau pergi. Sekarang bella hanya ingin menyelesaikan nya, meminta penjelasan dari semua ini berharap semua nya akan baik baik saja.

Bella
besok siang kita ketemu, aku mau ngomong sama kamu.
send 9.30

----------------------
Jadi kira kira mereka akan bertahan atau berakhir?

Long Distance RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang