10

80 39 8
                                    

Selalu biasain dulu buat vote yaa, jangan lupa juga buat komentar💛
Happy reading.

"to the point aja, gua ga mau buang² waktu cuma buat ngobrol sama lo" kata bella

"udah ga sabar ya buat dengerin omongan gua?"

"haha oke oke gua bakal jelasin satu persatu"

sedangkan bella hanya memutar malas bola matanya saja sebagai jawaban.

"kali ini gua serius ya jadi dengerin baik baik."

"yang pertama gua minta, lo bisa dikit demi sedikit buka hati buat gua, ya walaupun lo udah punya pacar. kedua gua harap lo ga bakal nolak buat nikah sama gua nantinya, terakhir gua mau lo jadi milik gua seutuhnya." jelas bryan

apa bella tidak salah dengar? begitu gampang nya orang ini meminta sesuatu yang tidak mungkin bella bisa penuhi, enak saja hanya sekali ucap ia bisa mendapatkan semuanya. batin bella

"apa? hahaha, gua ga salah denger kan? seorang bryan, meminta agar perempuan membuka hati untuknya??"

"heh, cowo gatau diri denger yaa gua ini udah punya pacar, gimana bisa lo minta gua buat buka hati dan nerima lo jadi pasangan gua. lo pikir gua playgirl? enak aja, inget ya udah berapa kali gua bilang kalo gua ga bakal mau sama lo. lagi pula gua juga ga tertarik sama semua permintaan lo itu, apalagi tawaran nya buat nikah sama lo. bisa gila kali gua" jawab bella

"oh yaa?? gimana kalo permintaan gua ada kaitannya sama perusahaan ayah lo dan keluarga lo sekarang? apa lo bakal nolak?"

deg.
hening cukup lama

"haha gua rasa sekarang tuan putri sudah mulai takut" kata bryan

"heh, denger yaa gua ingetin sekali lagi. kalo gua gabakal mau jadi cewe lo apalagi istri lo, buat nikah sama lo itu diluar kemauan gua, dan gua harap takdir gua lebih baik dari pada gua nikah sama lo. dan yaa satu lagi, gua ga takut sama sekali ancaman lo tadi, karna gua juga udah punya bukti yang nunjukin kalo lo itu cowo yang ga bertanggung jawab!" ucap bella penuh penekanan dikata tanggung jawab.

"gua pergi, makasih omongan dan ancaman nya" ucap bella dengan berjalan pergi meninggalkan bryan di taman.

ga bertanggung jawab? apa jangan jangan bella udah tahu tentang sisil? batin bryan
.
.

Apalagi sekarang? permintaan yang tidak masuk akal, tapi ancaman yang mematikan. Huhh rasanya bella benar benar muak dengan semua ini, disisi lain ia tidak mungkin menerima perjodohan ayah nya ini, tapi disisi lain juga ia tidak mungkin untuk membiarkan perusahaan ayah nya bangkrut begitu saja. Terlebih lagi si bryan mengancam akan membuat keluarga nya menjadi lebih hancur.

Bagaimana ia harus menyelesaikan ini ya tuhan, apa tidak ada pilihan lain selain pilihan konyol itu?

Sekarang, bella sedang berjalan pulang. Iya ia jalan kaki, pikirnya ia akan lebih hemat uang jika jalan kaki, itung itung saja untuk olahraga pagi ini.

Tapi, tanpa sengaja ia melihat orang yang berjualan gulali. Aah sudah lama sekali ia tidak membeli gulali, dan sekarang ia ingin membelinya.

"bang, gulali nya dong satu yaa, saya tunggu disana" ucap bella sambil menunjuk tempat duduk di taman itu

"oh iya neng, tunggu ya" kata abangnya

Akhirnya bella berjalan duduk di bangku taman, sambil sesekali ia cek ponsel mungkin saja pacarnya chat. Tapi nyatanya tidak ada, oh astaga entah bagaimana bella berpikir jelas saja pacarnya tidak mengiriminya pesan, ia sedang kerja bella.

Long Distance RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang