Chapter 1

72 4 0
                                    

Disaat semua orang sudah jatuh tertidur tapi tidak bagi seorang wanita berpipi chubby ini. Ia masih fokus dengan layar komputer memperhatikan CCTV dengan teliti. Ia takut akan terlewatkan sesuatu yang penting nanti. Tiba tiba pintu ruangannya terbuka dan menampilkan seorang wanita berambut blonde.

"Fy tidurlah aku tak ingin kau jatuh sakit hanya karna kasus yang kita selidiki,"nasehat wanita bernama Navya itu.

"Bentar tunggu ini-"perkataan Soffy terpotong oleh Navya

"No no no,go to sleep now or say goob bye to your pussy,"ancam Navya terdengar tak main main.

"Okey okey but don't touch my pussy, aku tak bisa tidur tanpanya,"seru Soffy dan meninggalkan ruangan itu. Navya menyingkir membiarkan Soffy berlalu.

"Good girl,have a nice dream dear," kata Navya sambil menaikkan selimut Soffy hingga leher.

Navya mematikan lampu dan pergi meninggalkan kamar Soffy. Ia beralih ke pintu bernama 'Raycca's room'. Dan melihat wanita itu sedang menonton seorang pemuda yang sedang menari. Ia terlalu fokus dengan video itu sampai sampai tak menyadari Navya sudah berdiri disampingnya. Ikut menonton video itu sebentar,namun kemudian melirik ke arah pemilik kamar.

"Ekhem serius banget sih lihatnya sampai sampai nggak sadar aku ada disini,"goda Navya kepada Raycca.

"Astaga sejak kapan kau ada disini?" tanya Raycca kaget.

Navya memiringkan kepalanya berpikir dan kemudian mengedikkan bahunya. Ia mengambil ponsel Raycca tanpa mendapatkan protesan yang berarti dari si pemilik dan mematikan ponsel itu. Tentu saja yang ada video yang berharga didalamnya akan hilang selamanya. Raycca hanya menurut saat Navya menyuruhnya tidur.

"Anak pintar...hive a nice dream sweety,"goda Navya dan meninggalkan kamar Raycca.

"Navya aku bukan anak kecil,"seru Raycca tak terima. Raycca mendecih kesal dan memejamkan matanya untuk tidur. Sedangkan Navya menuju ke tempat kamar adik kandungnya. Ia membuka pintu itu pelan dan melihat adiknya sedang tertidur. Saat ia mendekat ternyata adiknya sedang bermimpi buruk.

Ia membaringkan badannya di sebelah adiknya dan mengelus rambut adiknya yang basah. Evano terbangun dari tidurnya dan melihat ada kakaknya yang berada didepannya. Ia memeluk kakaknya dengan erat seolah takut kakaknya pergi.

"Kakak tak akan pergi meninggalkanmu dan ada Raycca yang berada disampingmu bukan. Oh iya jangan lupakan pacarmu yang selalu ada untukmu,kan,"kata Navya dan menggoda Evano dikalimat terakhirnya.

"Tentu kau tak boleh meninggalkanku dan aku tak tau apa maksudmu kak, sebaiknya kita tidur sekarang hoam... aku mengantuk,"

Navya terkekeh gemas melihat tingkah Evano. Dan memeluknya dengan erat lalu menyusul Evano yang sudah memejamkan matanya. Pagi harinya Navya terbangun saat merasakan punggungnya merasa panas karna sinar matahari. Ia melihat adiknya masih tidur terlelap dan tak merasa terganggu dengan sinar matahari yang menyinari wajahnya.

Navya dengan jahilnya mencubit hidung Evano membuat si empu terbangun. Ia menyapa Evano tanpa merasa bersalah. Dan Evano membalas sapaan Navya dengan sindiran halus kepada Navya. Ia hanya tertawa pelan mendengar sindiran halus dari Evano dan menyuruh Evano untuk mandi.

Navya bangkit dari kasur dan menuju ke kamarnya untuk mandi. Selesai mandi ia membantu Bi Daysi menyiapkan sarapan. Bi Daysi sudah puluhan tahun melayani penghuni mansion itu. Dan ia tau apa pekerjaan mereka. Namun hanya sebatas mengetahuinya saja. Tapi Bi Daysi tidak mengetahuinya secara mendalam.

Selesainya mereka sarapan tiba tiba Navya mendapat panggilan dari David,pemimpin tim Sky untuk berkumpul. Mereka masuk ke dalam ruangan yang tak diketahui oleh pekerja di mansion selain mereka berempat. Jika ingin masuk mereka  harus menggunakan id card yang dibuat khusus untuk membuka pintu itu dan hanya dimiliki oleh mereka berlima. Setelah melalui pintu itu mereka harus menuruni tangga yang diterangi oleh lampu disetiap pijakan.

Mereka berhenti di depan pintu besi dan mereka harus menggunakan scan sidik jari dan retina mereka. Setelah menscan retinanya Soffy barulah pintu itu terbuka secara otomatis. Dan disambut dengan berbagai macam senjata dan bom diruangan itu. Mereka terus berjalan hingga ke sudut ruangan.

Ceklek

Mereka melihat David sudah duduk manis dikursinya. Mereka pun duduk dikursi masing masing. Setelah semua duduk David mengatakan jika ada kasus untuk mereka dan menurutnya metode pembunuhan itu sama dengan pembunuhan yang sebelumnya. Mereka diam mendengar penjelasan dari David.




Mohon dimaaf keun cerita author berantakan🙇🙇🙇

Jangan lupa vote and comment readers

Sampai jumpa lagi 👋👋👋👋

Love AgentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang