Chapter 7

14 2 0
                                    

Disebuah taman yang ditumbuhi bunga bunga yang indah. Ada dua orang sejoli yang sedang duduk di bangku yang berhadapan langsung pada taman bunga itu. Mereka menikmati keindahan bunga yang terbentang dihadapan mereka.

"Bunga bunga ini sangat indah,"kata Navya dan tersenyum menikmati keindahan bunga.

Ia ingin mengistirahatkan kepalanya dari semua yang berhubungan pembunuhan dan mafia itu. Ia memejamkan matanya merasakan angin yang menerpa wajahnya. Sedangkan pria yang disebelahnya mengalihkan perhatiannya ke arah Navya. Ia melihat kedua mata hazel Navya yang terpejam dan dihiasi dua alis mata lentik di wajahnya. Kemudian ia beralih ke hidung mungil yang sangat pas dengan wajah kecilnya.

Dan matanya turun ke arah bibir merah merona milik Navya. Tiba tiba Navya menoleh ke arah pria itu dan membuat pria itu memalingkan pandangannya. Pipinya bersemu malu saat ketauan memperhatikan wajah Navya. Navya tertawa pelan melihat tingkah pria itu yang menurutnya lucu.

"Aku tau kok kalau aku cantik sampai diperhatiin segitunya,"

Navya mengira pria itu akan mengelak perkataannya. Ternyata pria itu secara gamblangnya mengakui terpesona dengan kecantikan Navya dan juga sikap Navya yang terlihat dewasa. Pipi Navya tersipu malu dan ia berdehem menghilangkan rasa canggungnya kepada pria itu.

"Bagaimana kalau kita jalan jalan disekitar taman ini,Vian"kata Navya kikuk untuk mengalihkan pembicaraan.

Vian terkekeh gemas melihat tingkah Navya yang menurutnya menggemaskan. Ia mengacak rambut Navya dan menggenggam tangan mungilnya. Ia menarik Navya bangkit dari duduknya dan berjalan bersama mengelilingi taman. Navya tersenyum merasakan nyaman saat tangannya digenggam oleh tangan besar Vian.

"Tanganmu kecil tapi terasa pas ditanganku,"kata Vian jujur.

"Yah...seperti ditakdirkan,"balas Navya.

Vian mengangguk setuju dengan perkataan dari Navya. Dan mereka merasakan sejuknya udara berada disana. Tak sengaja Vian menemukan tempat rental sepeda dan mengajak Navya untuk bersepeda bersama. Namun Navya menolak melakukannya karna terlalu malu jika diperhatikan orang nanti. Ia lebih memilih untuk mengajak Vian ke restoran karna ia sudah mulai lapar.

Akhirnya Vian pasrah saat melihat Navya melakukan puppy eyes kepadanya. Ia tak tega saat Navya melakukan hal itu. Dan mereka pergi ke restoran yang tak terlalu jauh dari taman. Setelah memesan makanan Navya tak sengaja melihat Raycca bersama dengan seorang pria. Ia terkejut melihat mereka berdua yang terlihat begitu dekat. Vian menoleh ke arah yang dilihat oleh Navya dan betapa terkejutnya melihat sahabatnya berada disini. Dan ia bersama dengan seorang wanita.

"Mike?!"panggil Vian dengan keras membuat orang lain menoleh ke arahnya.

Navya menepuk keningnya melihat ketidakpedulian Vian dengan tatapan orang ke arah mereka. Orang yang dipanggil oleh Vian menatapnya dengan kesal. Dan berbicara sebentar dengan Raycca lalu menghampiri Vian dan Navya duduk. Raycca tersenyum kikuk kepada Navya yang menatapnya dengan tatapan menggoda.

"Bisakah kau berhenti membuatku malu," kata pria itu kesal

"Kurasa aku tak pernah membuatmu malu," kata Vian dengan enteng dan saking kesalnya pria itu menjitak kepala Vian.

"Akh...kau tau itu sakit,"

"Tidak,"kata pria itu enteng dan ia bernama Mike.

Hiraukan pertengkaran tak penting mereka dan kini beralih ke Navya yang sedang menggoda Raycca.

"Ah...jadi dia yang selalu membuatmu tersipu saat menonton dancenya," goda Navya dan membuat wajah Raycca memerah malu karna ketauan dengan yang ia suka.

Mike mengalihkan perhatiannnya dari Vian kepada dua wanita yang saling berhadapan. Ia merasa tertarik dengan pembicaraan mereka berdua. Dan ia memperkenalkan dirinya kepada Navya. Mike merasa penasaran dengan perkataan dari Navya tadi. Tentu dengan senang hati Navya mengatakannya. Membuat Raycca menjadi kesal sekaligus malu dan ia melihat Vian sedang asik makanan yang baru saja tiba tadi.

"Oh...jadi ini laki laki yang mampu menaklukkan seorang Navya yang galak, namaku Raycca sahabat dari Navya,"kata Raycca membalas godaan dari Navya dan Navya melotot tak terima dengan apa yang Raycca katakan.

"Namaku Vian,tapi dia tak pernah marah dengan ku bahkan ia bertingkah imut tadi,"perkataan polos dari Vian membuat Raycca terkejut. Bolehkah Navya menghilang dari sana sekarang.







Author kembali...!!
Ada yang kangen author? Hehehe...
Bagaimana ceritanya readers?
Seru nggak?
Beri komentar kalian tentang cerita author ya...
See you...
😘😘

Love AgentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang