Chapter 8

13 2 0
                                    

Navya mengalihkan pandangannya dari tatapan Raycca seolah olah sedang menggoda dirinya. Hingga akhirnya Navya menafas lega dan mengajak yang lain untuk memakan pesanannya. Vian mengacak rambut Navya gemas dengan tingkah Navya. Navya menunduk malu dan memakan makanannya.

"Jangan mengatakan apa pun,"kata Navya memperingati Raycca. Sebelum wanita itu mengangkat bucara terlebuh dahulu.

"Aku tidak mengatakan apapun tuh, aku hanya ingin makan,"kata Raycca yang berusaha menahan tawa dengan sikap Navya yang sepe.

"Ray,berhentilah menggoda Navya, okey,"kata Mike sambil mengelus tangan Raycca lembut.

Raycca mengangguk patuh namun tetap berusaha menahan tawanya. Setelah tawanya hilang ia tak  menggoda Navya lagi. Mike mengusak rambut Raycca pelan dan menyuruh Raycca untuk melanjutkan makannya. Navya menendang sepatu Raycca keras membuat si empu melotot kearahnya.

Navya hanya mengedikkan kedua bahunya dan melanjutkan makannya kembali. Ia tersenyum kearah Vian yang menoleh kearahnya. Dan Vian menyuruhnya untuk menghabiskan makanannya. Navya hanya mengangguk menurut,ia mengatakan hal yang sama kepada Vian. Vian terkekeh pelan dan menuruti perkataan dari Navya.

Saat sedang makan tiba tiba ponsel Vian berbunyi dan membuat mereka menoleh ke arah Vian. Vian mengangkat panggilan itu dan ternyata dari dokter residen rumah sakit yang memberi taunya jika kondisi pasien menurun. Setelah mengakhiri panggilan ia menatap Navya menyesal. Dan Navya membalasnya dengan tersenyum maklum. Ia menyuruh Vian segera pergi karna pasien itu lebih membutuhkan dirinya.

"I'm so sorry,aku merusak date kita dan beritau aku jika kau sudah dirumah okey,"kata Vian dan mencium pipi Navya singkat.

Navya terdiam sejenak atas perlakuan Vian tiba tiba dan baru menyadari Vian sudah pergi. Ia berdehem menghiraukan tatapan jahil Raycca dan menghabiskan makanannya. Selesai makan Navya pamit pulang kepada Mike dan Raycca. Ia memperingati Raycca untuk tidak terlambat pulang nanti. Raycca mengangguk patuh mengingatkan Navya untuk berhati hati saat pulang nanti.

Navya melambaikan tangannya pada Raycca dan Mike. Ia memilih untuk berjalan kaki sebentar menikmati indahnya kota New York. Saat ia memasuki jalan yang ramai,tiba tiba ada seorang pria bertudung menyenggolnya. Pria itu membungkuk meminta maaf dan berlalu dari sana. Navya melihat pria itu berlalu hanya mengedikan bahu acuh dan kembali melanjutkan perjalanannya.

Setelah puas berjalan jalan Navya menaiki taxi menuju ke mansion. Setibanya ia di depan gerbang,Navya membayar taxi itu sesuai tarif. Ia masuk ke dalam dan memasuki kamarnya. Lalu ia membuka jaket yang ia gunakan tadi dan meletakkan di atas kasur begitu saja. Dan kemudian masuk ke dalam kamar mandi.

Beberapa menit di dalam kamar mandi,ia keluar dari kamar mandi dengan rambut yang sudah basah. Saat mengeringkan rambutnya dengan hair drayer supaya lebih cepat. Dari cermin ia melihat ada kertas yang menyembul di saku jaketnya. Navya menoleh ke arah jaket untuk memastikan jika ia tak salah lihat. Dan memang benar ada kertas di dalam saku jaketnya.

"Seingatku aku tak pernah memasukkan kertas ke saku sebelumnya,"monolog Navya sambil mengambil kertas itu.

Port of Savvanah
2 Main St,Garden City
12 AM

Datanglah kesana tepat waktu atau kau tak bisa menemukan para pelanggar aturan.

Navya mengerutkan keningnya saat membaca tulisan yang ada dikertas itu. Ia menoleh ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 8 malam. Berarti masih ada waktu 4 jam lagi dari waktu yang diberitaukan. Ia lebih memilih untuk memastikan apa yang ditulis dalam kertas itu. Ia menuju ke kamar Soffy dan melihat Soffy dan Evano sedang berduaan di dalam kamar.

"Ups sorry menganggu kalian,tapi aku butuh bantuan Soffy,"kata Navya yang merasa tak enak pada mereka berdua.

"Bu-butuh bantuan apa kak?"tanya Soffy dengan wajah memerah malu.

"Bantuan apa kak?"tanya Evano bingung.

"Aku ingin Soffy meretas CCTV yang ada didaerah pelabuhan Savannah," kata Navya yakin.

Soffy dan Evano saling menatap satu sama lain. Pelabuhan itu sedang ditutup karna kantor perusahaannya mengalami sebuah masalah. Dan akhirnya Soffy mengangguk patuh. Ia meretas CCTV berada disana dalam waktu lima menit CCTV itu sudah berhasil ia retas dan menampilkan suasana sepi di pelabuhan itu.

"Evano ikut denganku sekarang karna butuh 3 jam kita kesana jika mengambil jalur pintas,dan Soffy jika Raycca pulang katakan padanya untuk membantumu mengawasi CCTV,"

"Ah iya,kita ke ruang bawah terlebih dahulu,untuk berjaga jaga jika ada sesuatu menjadi tak terkendali nanti,"

Setelah mengatakan itu Navya kembali ke kamarnya,ia menghubungi David memberitau apa yang mereka akan lakukan nanti dan David menyuruh mereka untuk berhati hati . Ia akan memberikan bala bantuan untuk membantu mereka nanti. Kemudian ia memutuskan sambungan panggilan itu. Lalu ia memakai pakaian serba hitam untuk menutupi identitasnya nanti.

Ia menggunakan tudung dan juga masker menutupi hidung hingga mulutnya. Hanya terlihat mata hazel miliknya saja. Terakhir ia menggunakan alat komunikasi berukuran kecil. Ia pergi ke ruang bawah tanah bersama dengan Evano yang memakai pakaian yang sama Navya. Namun ia belum memakaikan masker menutupi wajahnya.

Mereka berhenti diruang senjata dan Navya mengambil 2 pistol dan puluhan peluru. Ia juga mengambil belati belati kecil dan memasukkan ke dalam sepatu,pinggang dan ditempat yang memungkin lainnya. Begitu juga dengan Evano namun ia hanya mengambil satu pisau dan menyembunyikannya dibelakang punggungnya.





Ceritanya seru nggak readers?
Apakah ceritanya terasa nge feel ato nggak?
Readers kasih sarah ato kritik nggak papa kok
Author akan terima dengan senang hati
Sekian dulu hari ini readers
Sampai jumpa...
👋👋👋
Jangan lupa vote dan komen ya readers...!

Love AgentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang