PART 8|JEALOUS

12 0 0
                                    

(Dengar,nikmati dan rasakan lagunya, selamat membaca.)

I'm jealous of the way
You're happy without me.

-Rainada Harmonika

__________________________


Kini genap seminggu Rain menjadi siswa di IDH dan cukup banyak hal menyenangkan yang terjadi.Mulai dari bertemu teman-teman baru,mendapat pengalaman dan wawasan baru, belajar banyak hal baru dan masih banyak lagi.

Dan kini, mereka diwajibkan untuk memilih minimal satu ekskul untuk mereka tekuni.

Dan tentu saja Rain memilih ekskul musik, sebenarnya dia ingin juga mengkuti ekskul basket atau teater atau pun lainnya atau lebih tepatnya dia ingin mengkuti semua ekskul.

Tapi dia tahu semua itu mustahil, karena mamanya pasti tidak mengijinkannya, dia hanya diperbolehkan mengikuti satu ekskul.

Dan saat ini Rain akan mengikuti seleksi untuk masuk di ekskul musik. Rain sudah bersiap di belakang panggung menunggu namanya dipanggil, dia tidak sendiri disini ada banyak peserta lainnya yang juga sedang bersiap.

Seleksi kali ini dilaksanakan di ruang kesenian. Ruangan yang sangat luas dan megah.

Vio dan Luna sudah berada di ruangan kesenian ini sejak tadi,mereka ingin menonton penampilan Rain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Vio dan Luna sudah berada di ruangan kesenian ini sejak tadi,mereka ingin menonton penampilan Rain.

Dan tentunya ada banyak sekali orang yang juga menonton baik dari kalangan para murid atau pun guru.

Rain mendapat nomor urut 7 untuk tampil dan sekarang yang tampil adalah nomor urut 3.

-

-

-

-

-

-
-

Sementara di lain tempat, Daniel sedang memaksa Rion untuk ikut bersamanya menonton para anak baru yang mengikuti seleksi masuk ekskul musik.

"Yon, ayolah kita ikut, disana itu pasti banyak dedek gemes,siapa tahu aja lo kecantol. "bujuk Daniel

"Males."jawab Rion cuek sibuk membaca bukunya

"Yon,lo benar-benar serius ga mau nih? "

"lo ga mau berubah pikiran? "

"masih belum telah loh, kalau lo mau ikut"

"yakin nih? Disana banyak yang bening loh"

"Bacot!".sela Rion sarkas memotong rayuan Daniel, kemudian memasang earphonenya.

Daniel yang merasa sudah tidak ada lagi harapan menghela nafas pelan kemudian berdecak kesal.

"Ya udah, gue sendirian aja.Kalau lo berubah pikiran, lo bisa nyusul. "kata Daniel kemudian beranjak pergi ke ruang kesenian.

Nada Tak BernadaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang