Day 51

301 34 21
                                    

Malam itu mendadak Nene merasa terkena insomnia berat hingga tidak bisa tidur padahal tubuhnya sudah benar-benar letih namun netra magenta-nya masih saja sibuk menelusuri tiap sudut kamarnya entah apa yang dicarinya hingga akhirnya Nene memutuskan bangkit dan membuka jendela kamarnya yang menghadap jendela kamar si kembar Yugi itu.

Nene menghela nafas bersamaan dengan Amane yang tiba-tiba membuka jendela kamarnya, entah kebetulan apa lelaki itu terlihat terkejut namun akhirnya melemparkan senyuman hangat seperti biasanya.

"Yo Nene, kau habis mimpi buruk?"

Eh?

Tumben laki-laki itu tidak mengejeknya Daikon di awal sapaannya.

"Konbanwa Amane-kun, tidak juga memangnya Amane-kun sendiri kenapa belum tidur?"

Amane hanya nyengir tidak ingin mengatakan alasannya tidak bisa tidur hanya karena cemas kenapa kegigihan gadis itu berhasil hingga hari ini dan besok adalah hari dimana cinta gadis itu berbalas.

Hei, kenapa juga mendadak Amane jadi mencemaskan hal tidak penting seperti ini? Padahal waktu itu Amane bilang jika ini cuma rumor aneh yang tidak mungkin terjadi tapi sekarang malah meributkan tentang apakah cinta gadis itu pada Teru akan berbalas atau tidak.

"Entahlah, rasanya tiba-tiba aku ingin mengobrol denganmu hehe.. apakah itu terdengar aneh?"Ucap Amane sambil nyengir dengan sedikit warna semburat warna merah muda di kedua pipinya dan Nene pun sama halnya dengan Amane.

"Ti-Tidak kok, a-aku tadi juga berpikir ingin mengobrol dengan Amane-kun"Sahut Nene gugup, Amane tertawa kecil.

"Souka, kebetulan sekali ya? Apa kau memikirkan soal besok Minamoto-senpai membalas perasaanmu atau tidak?"Tebak Amane berusaha tersenyum namun rasanya ada perasaan kesal yang tiba-tiba menggeluti sudut hatinya, Nene meremas ujung piyama terusannya berusaha untuk tidak mengelak jika yang membuatnya cemas bukan perihal Teru namun lelaki itu sendiri.

Lelaki bermanik Amber yang biasanya menunjukkan seringaian jailnya namun kali ini entah kenapa terlihat begitu berbeda di matanya.

"Mungkin"Sahut Nene beberapa saat kemudian setelah sekian lamanya diam, Amane hanya terkekeh pelan tidak mengejek gadis itu seperti biasanya membuat Nene bingung karena entah kenapa hari Amane seakan tidak berniat membuatnya kesal sama sekali.

"Kau masih tidak yakin? Padahal kau sudah berusaha sekali lho dan tinggal besok saja, apalagi yang kau ragukan~?"Tanya Amane masih dengan senyum hangatnya, Nene menghela nafas berusaha mengatur detak jantungnya yang mulai kacau karena entah kenapa hari Amane berhasil membuat jantungnya berkerja lebih keras dari biasanya hanya dengan senyum serta tatapannya.

"Maksudku, selama ini aku selalu gagal dalam percintaan dan lagi kau tahu sendiri..."

Nene menggigit bibir bawahnya sebelum akhirnya melanjutkan.

"Mereka selalu menolak hanya karena betisku? A-Aku takut dia akan menolakku hanya karena itu lagi"

Amane menghela nafas.

"Cuma itu?"

"Ya, cuma itu dan aku sudah berniat menyerah sejak awal  namun setiap kali aku akan menyerah aku selalu berpikir setidaknya aku-"

"Pasti berhasil kok~"

Nene mendongakkan kepalanya bingung kenapa Amane terlihat yakin sekali soal usahanya padahal Amane selalu mengatakan jika itu hanya rumor bodoh.

"Bu-Bukankah Amane-kun sendiri yang bilang jika itu hanya rumor bodoh?Mungkin kau benar, aku terlalu bodoh hingga percaya dengan rumor aneh seperti itu"Ucap Nene dengan suara parau seakan ingin menangis, Amane terkejut melihat air mata yang sudah menggenang di pelupuk mata gadis itu mendadak Amane merasa bersalah karena sudah berkali-kali berharap gadis itu menyerah dengan usaha rumor itu.

"Aku yakin kok berhasil! Ja-Jadi kau jangan menyerah! Aku pasti membantumu!"

Huh? Bukan itu! Bukan itu yang Nene harapkan! Nene hanya ingin perasaanya tersampaikan pada lelaki itu walau hanya sedikit, tapi apa ini hanya pertanda jika usahanya itu sia-sia saja selama ini?

"Bagaimana kalau aku di tolak la-"

"Kau masih memikirkan soal itu Nene?"

Tentu saja!Tentu saja Nene memikirkan soal itu setiap hari karena lelaki itu selalu mengejeknya perihal itu.

"Kau tahu Nene? Aku yakin jika Minamoto-senpai benar-benar soulmate-mu, mau bagaimana pun dia berusaha menolak dia pasti akan tetap kembali padamu karena jauh disana kalian sudah terikat oleh takdir"

"Ta-Tapi-"

"Dan pasti dia juga menyukai kaki Daikon-mu itu~"

"Amane-kun!!"

Amane tertawa.

"Yang pasti kalau kali ini kau gagal lagi, percayalah! Kau masih punya aku yang akan menemanimu hingga akhir"

Deg

Terlalu beranikah jika Nene bilang bahwa usahanya sedikit membuahkan hasil?

-Next Day-

51回目の陽が落ちる空 丘の上に並んだ二つの影
Matahari pun terbenam untuk ke-51 kalinya dan sepasang bayangan berdiri bersandingan di atas bukit.

Panorama langit sore yang menampakkan matahari sedang kembali ke peraduannya pun masih sama dengan hari-hari sebelumnya dan kini 2 sahabat masa kecil itu berdiri beriringan memandangi matahari yang mulai tenggelam untuk ke-51 kalinya sambil larut dalam pikiran masing-masing.

「今度は誰に恋したの?応援する」と零す彼の手を握る
"Pada siapakah kali ini kau jatuh cinta?Aku akan menolongnya" Gerutunya, aku lalu menggenggam tangannya.

"────そんなキミだから、恋をした"
"Inilah kenapa aku jatuh cinta kepadamu────"

"Hah?Huh?! Apa maksudmu Nene?!"Tanya Amane kebingungan karena tiba-tiba Nene justru menyatakan perasaannnya pada dirinya, Nene tertawa melihat wajah memerah lelaki itu.

不機嫌そうな顔に赤みさしちゃってさ 照れ隠しの癖は変わらないよね
"Dengan berubahnya wajah cemberutmu menjadi memerah, ternyata caramu menyembunyikan rasa malumu tidak berubah, ya..."

そんなところも好き、って今頃気付いたの
Tapi, aku juga suka sisimu yang ini juga kok~!

Amane mendengus lalu mencubit pipi Nene kesal karena wajahnya justru semakin memerah di tertawakan gadis itu sekaligus lega bukan main jika ternyata Nene memiliki perasaan yang sama dengan dirinya.

「・・・・・・遅いよ」
"Kau kelamaan tahu!"

ってつねらないでっ!
"Hei, jangan cubit pipiku!"

Di bawah langit jingga hari ini, sepasang sahabat masa kecil yang setelah sekian lamanya mengelak perasaan mereka namun masih saling memperhatikan satu sama lain pun akhirnya memutuskan merobohkan sekat tipis yang selama ini menghalangi perasaan mereka yang berniat terikat.

Apakah rumor "51 Days" itu sungguhan? Atau itu cuma karena keberuntungan si Nona Daikon?

Entahlah, itu terserah bagaimana kalian mempercayainya~


Childhood Blue || JSHKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang