Part 7

1.8K 107 12
                                    

*************************************************

Happy reading

Enjoy the story💫

--------------------------------------------------------------------------------------------

22.00

Saat ini, semua orang di mansion sudah tidur. Tapi, Syasya menggunakan kesempatan ini untuk pergi menenangkan dirinya. Kemana? Jawabannya adalah club malam. Bukan, bukan ingin merusak diri, tapi dia hanya ingin minum minum, eitss minum minuman yang memabukkan maksudnya, bukan minum air :v

Syasya mengendap ngendap keluar dari mansion, untung tidak ada yang melihat nya. Namun, dugaan Syasya salah karna ada seseorang yang melihatnya dan orang itu adalah................

Rissa pov.

Gua baru saja selesai nonton film horor di bawah. Kenapa di bawah? Karna Ersya nggak ngizinin gua nonton di atas, sebab dia juga mau nonton pertandingan bola. Makanya gua ngalah aja :)

Saat gua mau ke atas, gua melihat seseorang berjalan mengendap ngendap, pas gua liat lebih dekat, rupanya itu Syasya

Nah, yang aneh nya nih ya. Kenapa dia jalan ngendap ngendap kek gitu, kalau pun dia mau keluar rumah. Untuk apa mengendap ngendap, toh nanti juga bakal diizinin. Jadi, gua putuskan untuk ngintilin dia wae :v. Tenang, nggak bakal ketahuan kok, gua udah biasa ngikutin orang kek gitu wkwkwk.

Gua ikutin dia teros sampai ke tempat tujuan dia. Ternyata tempat tujuannya itu adalah club malam gan, ngeri gua ama tuh bocah :v

Dia melangkah masuk ke dalam. Oh no, pokoknya sebelum dia minum minuman keras apalagi sampai dia ngejalang, gua harus mencegahnya dulu. Dengan emosi, gua masuk ke sana dan mencari keberadaan Syasya, gua liat dia mau meminum minuman keras yang entah apalah namanya. Gua langsung ke sana dan mengambil botol itu lalu melempar nya ke sembarang arah. Syasya yang melihat gua di sana, seperti nya dia kaget dan takut. Kemudian gua menariknya keluar, tak peduli dengan tatapan orang orang yang ada do sana

Gua menarik Syasya sampai ke dekat mobil kita di parkirkan. Gua melepaskan cekalan tangan gua dengan kasar

Rissa pov. End

Author pov.

Rissa menatap tajam Syasya, sedangkan yang ditatap malah menunduk

"Angkat kepala lo"ucap Rissa dingin, dengan perasaan takut, Syasya mengangkat kepalanya. Tapi, pandangan matanya tetap melihat ke bawah

"Tatap oma"ucap Rissa, dengan gugup Syasya menatap mata elang milik omanya. Oh tidak, sejak kapan Rissa memiliki mata elang?

"Kenapa kamu ke sana?"tanya Rissa

"Mau muasin nafsu?"

"Mau merusak diri?"

"Mau mabuk mabukan?"

"Mau ngelelang nyawa?"

"Ha?? Jawab!!"ucap Rissa dengan beribu ribu pertanyaan

"Syasya bukan ingin ngelakukan hal murahan oma, tapi Syasya hanya mau nenangin pikiran Syasya"ucap Syasya membuat Rissa frustasi

"Nggak gini caranya Syasya Aidena!!!!! Kamu mau nenangin pikiran kamu? Berserah pada tuhan!. Jangan ke club malam, itu sama aja kamu memperburuk keadaan dan masa depan kamu Sya"ucap Rissa

"Oma? Oma nggak tau apa yang Syasya rasain. Syasya kehilangan sosok yang berharga di hidup Syasya, jadi wajar saja Syasya ke sini menenangkan pikiran Syasya"ucap Syasya

"Wajar kamu bilang? Hay Syasya!!! Apakah kamu tidak bisa berfikir tenang hmm? Kamu mabuk mabukan, apalagi kamu seorang gadis Syasya. Kalau kamu kayak gini sama aja kamu ngelelang nyawa kamu Sya. Kamu itu wanita, kamu nggak boleh melakukan hal gini"ucap Rissa

"Oma bilang kayak gitu, karna oma nggak tau kan? Gimana rasanya kehilangan sosok ibu"ucap Syasya

"Salah! Kamu salah Syasya! Kamu lupa? Beberapa jam sebelum kamu kehilangan ibu kamu, oma juga kehilangan seorang mama yang humoris, gaul, humble. Oma juga terpuruk Syasya, oma juga ngerasain apa yang kamu rasain. Bahkan oma kehilangan keduanya secara bersamaan"ucap Rissa

"Sekarang oma tanya, kalau kamu kayak gini, mabuk mabukan nggak jelas, minum minuman keras. Apakah dengan cara itu Nadira akan kembali lagi?"ucap Rissa membuat Syasya terdiam

"Nggak kan. Apakah dengan cara itu, Nadira akan bangga sama kamu?"ucap Rissa lagi lagi membuat Syasya terdiam

"Oh, jangan bangga kecewa malahan. Nadira pasti sangat kecewa melihat kamu kayak gini sayang. Kamu harus bangkit Sya, kamu adalah seorang leader, jangan pernah terpuruk seperti ini. Atau tidak semua yang telah kamu dapatkan, hilang dan lenyap begitu saja"ucap Rissa lalu tiba tiba Syaysa memeluknya

"Maafin Syasya oma, Syasya memang salah. Nggak seharusnya Syasya pergi ke tempat terkutuk seperti ini. Syasya salah oma, Syasya udah berani giniin oma dan buat mama kecewa"ucap Syasya lalu Rissa menatap mata Syasya

"Nggak papa sayang, oma juga tau apa yang kamu rasakan. Oma paham"ucap Rissa sambil tersenyum

"Oma, please jangan bilang siapa siapa ya. Ya ya ya"ucap Syasya

"Hmm..... Oke, untuk kali ini oma nggak akan bilang siapa siapa"ucap Rissa membuat Syasya tersenyum lebar

"Kecuali opa Ersya"ucap Rissa membuat senyum Syasya kembali hilang

"Yah? Kenapa oma?"ucap Syasya kesal

"Karna nanti pasti Ersya akan nyariin oma. Dia belum tidur, dia nonton tadi. Nanti ditanyain, oma nggak bisa bohong"ucap Rissa

"Oh oke, nggak papa"ucap Syasya

"Ayo pulang, udah malam. Besok harus sekolah"ucap Rissa dan diangguki oleh Syasya, lalu mereka berdua berangkat menuju mansion

Setibanya di mansion, Syasya langsung ke kamarnya begitu juga dengan Rissa. Saat tiba di kamar, Rissa mendapat tatapan tajam dari Ersya

"Kemana aja? Tadi gua cariin kagak ada! Lah? Mobil lo yang ngilang"ucap Ersya

"Ke club malam"ucap Rissa membuat Ersya tersulut emosi

"Kenapa ke sana haa?"ucap Ersya marah

"Tadi gua liat Syasya keluar ngendap ngendap...... "Lalu Rissa menceritakan semuanya

"Kasihan mereka, harus kehilangan sosok Nadira"ucap Ersya

"Iya, gua kagak tega"ucap Rissa

"Gua juga sayang sama Nadira. Kenapa sihh? Dia harus pergi secepat ini, kenapa bukan lo aja?"ucap Ersya

"Bangsat lo anjing! Lo mau gua meninggal juga haa?"ucap Rissa kesal

"Gua canda Sa, baperan amat"ucap Ersya meledek

"Ya iyalah, namanya juga manusia, punya otak punya hati. Beda sama lo yang ngomong nya suka ceplas ceplos, hati mati dan otak kagak berfungsi"ucap Rissa

"Buset! Pedes amat tuh mulut"ucap Ersya

"Abisnya lo, ngeselin anjir"ucap Rissa membuat Ersya tertawa

"Udah dulu keselnya, ayo tidur. Udah malam"ucap Ersya

"Hmmm"ucap Rissa lalu beranjak ke ranjang begitu juga dengan Ersya. Tak berapa lama, mereka berdua tertidur

Saat memastikan bahwa Ersya sudah benar benar tertidur, Rissa kembali membuka matanya dan menatap Ersya dengan tatapan penuh arti

Maafin gua semuanya, gua harus ngejalanin ini dulu. Gua nggak bisa memberi tau kalian. Maafin gua, untuk ini, gua harus ngerahasiain ini dari kalian. Maafin gua, karna gua juga udah biarin kalian menangis. Ya, bisa dikatakan juga, gua adalah salah satu orang yang membuat mansion ini dibanjiri miliaran airmata -batin Rissa

Lalu Rissa menutup matanya dan tertidur pulas

--------------------------------------------------------------------------------------------

Jangan lupa komen dan votenya guys💫

*************************************************

Kisah Tanpa Akhir (SEQUEL) (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang