Part 5

2K 102 12
                                    

*************************************************

Happy reading

Enjoy the story💫

--------------------------------------------------------------------------------------------

06.30

Syasya dkk, Lutfi, dan Salsha dkk, sudah siap dengan pakaian mereka. Syasya dkk yang masih SMA, sedangkan Lutfi masih SMP. Sementara Salsha dkk sudah kuliah S1

"Semuanya, kita berangkat ya"pamit Ciara

"HATI HATI"jawab Kanya dkk, Gavin dkk, Farel dkk, Safira dkk, Nabila dkk, dan Ferel dkk

"Siapa yang ada dibalik semua ini"ucap Kanya emosi

"Nggak tau"jawab Rissa santai

"Yaudah, nggak usah jawab, bangsat"ucap Kanya menatap tajam Rissaa sedangkan yang ditatap hanya santai

"Hmm"ucap Rissa

"Lo ngeselin anjir"ucap Kanya, tiba tiba ada seseorang dari luar melemparkan sebuah kertas pada mereka

"Kertas apaan neh?"tanya Kanya bermonolog

"Ora buka ora tau"ucap Nabila

"Yaudah gua buka"ucap Kanya lalu membaca surat itu

Hahahahaha, gimana permainan saya? Mansion anda sudah hancur ya? Orang yang anda sayangi sudah tiada ya? Hahahahaha kejam nya saya

Eitss, tapi anda lebih kejam. Karna anda sudah membunuh tante kesayangan saya dan membuat mama saya menderita

-salam, nasib buruk kalian-

"Claudia"celetuk Rissa

Siapa Claudia? Kalau kalian lupa atau tak tau? Silahkan liat cerita 'Nasa Rarel' chapter 23

Back to topic✨

"Maksud lo?"tanya Ryan

"Claudia itu kan keponakan Talita dan Talita adalah tante kesayangan Claudia"ucap Rissa, tiba tiba ada sebuah kertas lagi yang datang dari luar, mendarat di Rissa

"Ada surat lagi"ucap Rissa

"Buka"ucap Kanya lalu Rissa membukanya dan membacanya

Hahahaha, anda sangat pintar tante, nggak salah anda ditunjuk sebagai ketua agent, hahahaha

Iya, gua adalah Claudia Wilandasari, anak dari Talia Sintya dan keponakan dari Talita Sintya. Musuh anda hahahaha

Jangan cari saya, karna hari ini saya akan menampakkan diri saya. Saya nggak akan PHP kok, karna saya tau PHP itu sakit, hahahahahaha

-salam, orang licik-

"Bastard!"ucap Kanya

"Tenang dulu, biarkan dia menampakkan dirinya dulu Nya, janga emosi"ucap Gavin

"Oke, gua akan nunggu"ucap Kanya sudah mulai tenang

Sedangkan di sisi lain, Syasya dkk sudah sampai di sekolah dan sedang mengikuti Proses Belajar Mengajar

Guru sedang menjelaskan pelajaran, tapi Syasya menatapnya tanpa minat. Kehilangan sosok ibu, sudah membuat nya kehilangan seluruh gairah hidupnya

Kisah Tanpa Akhir (SEQUEL) (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang