Tamu Tak Diundang

3 0 0
                                    

“Jadi lo merasa gak suka dengan perlakuan gue tadi ?”

“Ya nggak lah, Gila apa” jawab Gigy setengah membentak

“Oke, kalau gitu lo gue traktir” Tanpa aba aba Gege mendorong badan kecil Gigy untuk masuk ke kedai Starbucks. Hampir saja Gigy terjatuh kalau ia tidak bisa menyeimbangkan tubuhnya.Setelah membelakangi pintu cafe ia terkagum dengan dekorasi didalamnya.

“ Mau pesen apa ?” tanya Gege

“ Hah” Gigy masih bingung sambil mencari cari menu termurah disini, ia merasa sayang saja jika uang 50 ribu hanya dapat satu gelas minuman. Setelah menelusuri buku menu ia tidak menemukan minuman yang murah semua diatas 50 ribu. Ia semakin gelisah.

“ Ge, ke tempat lain aja yuk, gue gak suka menu disini” Tentu saja Gigy berbohong, siapa yang tidak suka menu Starbucks yang terkenal lezat tersebut. Sebelum mendapat jawaban dari Gege, Gigy sudah menarik Jaket Gege untuk keluar dari kedai tersebut.

“Lo apa-apaan sih ” tanya Gege semakin heran dengan sikap Gigy tersebut.

“Gue laper, apaan sih lo nraktir kok pelit amat cuma ngajak minum. Gue punya tempat spesial, yuk kesana aja”

        Gege hanya pasrah mengikuti kemauan Gigy. Hanya perlu berjalan lima menit ia sudah sampai di tempat favorit Gigy. Gerobak panjang dengan tulisan stiker di kacanya “Nasi Goreng pak Maman”

“ Pak maman nasi goreng dua yang spesial ya” ucap Gigy setengah berteriak sambil mengambil kursi.

Gege hanya diam melihat tingkah Gigy yang berbeda dengan cewek lainnya, ia melihat sisi tersembunyi yang tak dimiliki cewek lain didirinya. Lagi-lagi bibirnya sedikit terangkat melihat Gigy seperti ini.
                              -----
Suasana bising motor terdengar nyaring didalam kelas. Semua Murid SMA Bangsa berhamburan mengintip dari kaca jendela. Belasan murid dari SMA Pelita yang tidak jauh dari SMA Bangsa sudah berada di depan gerbang sekolah. Mereka adalah geng Tunderline.

Suasana semakin mencekam kala gerbang dibuka paksa oleh belasan murid lain. Tidak hanya dengan suara menggebu gebu mereka membawa senjata tajam yang membuat murid SMA Bangsa ketakutan.

Gege tidak bisa tinggal diam, ia tahu siapa mereka. Dengan cekatan Gege melesat menghampiri belasan murid tersebut. Gege bertindak sendiri dan ia sadar bahwa ia sendiri.Teman-temannya histeris melihat kelakuan Gege yang menantang mereka tanpa membawa senjata apapun. Gigy yang merasa terganggu terbangun akan tidurnya.

“ Ada apa sih, rame banget ?”

“ Gy, Gila si Gege ngelawan anak sebelah”'Rena berteriak histeris disamping Gigy yang masih terkantuk.

“halah, udah biasa dia mah biarin” . Astagah !. Cewek macam apa Gigy ini, tidak peduli dengan Gege diluar sana yang sedang menyelamatkan sekolahnya. Satu sekolah panik kebingungan ia malah melanjutkan tidurnya tanpa dosa.

Gege & GigyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang