PF | PART 4

3.6K 161 1
                                    

Chapter 4 || New Friends.

DILARANG MENJIPLAK KARYA ORANG!

...

kadang tidak semua masa lalu kelam,
merubah kepribadian seseorang.

...

"Sen, masa katanya ada anak murid baru." Beritahu teman laki – laki itu kepada Arsen.

"Gua sih oh aja." Balas Arsen cuek.

"Yeh, bangsul. Dia perempuan, cuy. Cantik bor." Ucap lelaki itu kembali, menggoda.

"Gak peduli, dan gak penting." Jawab Arsen sama, tetap cuek.

"Capek deh gua ngomong sama orang cuek," kata lelaki itu.

"mending gua samperin aja tuh anak murid baru." Sambung lelaki itu lagi.

Arsen yang tidak peduli dengan hal itu kembali memfokuskan diri membaca buku sebelum bel masuk pelajaran berbunyi.

Saat sedang fokus dengan buku yang ia baca, pundak Arsen dipukul pelan oleh seseorang. Ralat sepertinya dipukul sedikit kencang.

"Aw." Ringis Arsen pelan.

"Ada apa, sih? Sampai pukul pundak orang kencang banget lagi." tanya Arsen sedikit ngegas.

"Itu, itu... a –anu." Gagap orang itu berbicara.

"Apasih? Kalau ngomong yang benar dong!" bentak Arsen.

"Gak jadi deh. Hehehehehe." Jawab orang itu dengan sedikit kekehan.

Arsen? Rasanya dia ingin menenggelamkan orang di depannya ini.

"Oh ya Sen. Adek lu mana? Si Arden? Dari tadi gak kelihatan." Tanya orang itu kembali.

"Di kantin." jawab Arsen singkat.

"Sen, Sen." Panggil orang itu.

"AKSA, BISA GAK SIH LU DIAM? DAN PANGGILAN GUA BUKAN SEN – SEN. LU PIKIR SEN KENDARAAN APA!" jawab Arsen ngegas dan berteriak sedikit.

"Ya maaf. Terus gua manggil lu apa dong? Ar? Nanti si Arden juga nengok. Rafael? Pael?" tanya lelaki yang bernama Aksa itu.

"Terserah." Jawab Arsen.

Saat Aksa ingin kembali berbicara bel masuk berbunyi. Semua siswa/i segera bergegas masuk kelas masing – masing. Tak terkecuali Arden, yang sedang di Kantin. Ia segera menuju kelasnya.

•••

"Selamat pagi murid – murid." Sapa seorang guru ketika ia sudah memasuki ruang kelas. XI IPA 2.

"Pagi, Buuuuu." Jawab murid – murid serempak.

"Jadi, hari ini kelas kita kedatangan murid baru," ucap sang guru itu.

"Hmmm, tidak anak baru sih. Dia kelas 10 sudah di sekolah ini. Cuman minggu kemarin dia tidak masuk karena ada alasan tertentu." Sambung guru itu menceritakan.

"Ainsley, silahkan masuk." Kata sang guru mempersilahkan Ainsley masuk kelas.

"Iya Ibu." Jawab Ainsley sambil berjalan masuk kelas. Ia tidak berani menatap teman – teman sekelasnya. Ia malu.

"Ainsley, kenalkan dirimu." Ucap sang guru kembali.

"Baik, Bu,"

"Halo, perkenalkan nama saya Ainsley Cordelia Thynaus. Panggilannya Ainsley." Ucap Ainsley, memperkenalkan dirinya.

Possessive FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang