Part 12

64 9 1
                                    

"Aciel!" pekik (namakamu) histeris ketika adiknya ini mengompol digendongannya. Aciel hanya tersenyum menertawakan kakaknya ini.

"Kenapa pipis gak bilang-bilang?"omel (namakamu) yang meletakkan Aciel diatas lantai dan berkacak pinggang.

"Tata...Aciel gak tau, ail  langsung  kelual gak ngomong-ngomong. Malahin pipisinya! Kenapa gak teliak!"balas Aciel dengan mulut yang dicemberutkan. Sangat lucu.

"Pasti kamu rasain kalau mau keluar Aciel,"

"Ciel lasa. Tapi, Kenapa pipisnya gak ngomong? Kan dia yang mau kelual, masa Ciel yang halus ngomong Tata?"

"Iya yang harus ngomong itu kamu.  Bukan pipisnya, mana bisa Pipis ngomong Aciel?"ucap (namakamu) yang membuat Aciel menganggukkan kepalanya.

Terpaksa (namakamu) harus mandi lagi.

"Mau mandi bareng Kakak?"tanya (namakamu) membuat Aciel menggelengkan kepalanya ke kedua kalinya.

"Yaudah kalau gak mau. Kakak bawa kamu ke Mama,"

***
Haluce sedang duduk ditongkrongannya yang baru. Cafe Apa. Yah, disitulah mereka berada.

Cafe yang berada tepat di jantung kota Jakarta.

"Lo kok lelet banget sih?"omel Ume ke (namakamu) yang baru tiba.

"Apaan, Aciel pipisin gue pas udah mau berangkat. Jadi yaudah mandi lagi gue,"jelas (namakamu).

(namakamu) melihat 2 balita, membuatnya senang bukan main. Iya mencubiti pipi anak kecil itu.

"Ini siapa?"tanya (namakamu) yang sedang bermain dengan kedua balita. Yang kira-kira umurnya 1tahun lebih.

"Cucu-cucu gue,"ucap Ody yang membuat (namakamu) melotot.

"Moy, lo udah bercucu?" tanya(namakamu) yang mendapat anggukan dari Ody.

"Yang ini anaknya Ume panggil aja Jeju. Ini anaknya Cheri namanya tritan,"

"Halo sayangnya Onty, Onty gak tau ternyata kamu keponakanan onty."(namakamu) menciumi pipi Jeju dan Tritan bertubi-tubi.

"Ini anak lo dengan siapa?"tanya (namakamu) ke Ume. Pasalnya Ume dan Cheri memang memiliki banyak suami haluan.

"Anaknya Nichol,"jawab Ume ke (namakamu). Sedangkan Evha tidak peduli sama sekali dengan alur ngaco yang mereka bicarakan. Memandang Rasya lebih syahdu katanya, walaupun cuma dibalik layar handphone.

"Kalau ini?"tanya (namakamu) ke Cheri.

"Anaknya Devano, Mas sama Akang,"jawab Cheri.

"Busetdah, 3 sel sperma digabungin jadi satu Zigot. Keren-keren,"ucap (namakamu) takjub.

Haluce—siswa kelas 9 SMP. Dengan sejuta kehaluan dan kekonyolan. Cibiran dari temannya banyak yang melukai hati dan membuat down.

Tapi, mereka menjadi sangat bodoamat. Untuk apa mendengar kata orang? Halu? Yah bodo amat. Orang diri kita sendiri yang mengalami, bukan kalian. Kalau gak suka yah jauh-jauh. Kalau masih ngeyel, coba tukar sehari aja. Lo jadi gue dan gue jadi lo. Rasaiin, halu se-candu apa. Itulah yang ada dipikiran Haluce.

Bukan sekedar halu, tapi ini mimpi. Mimpi menjadi lebih baik, optimis dengan segala sesuatu yang tidak mungkin menurut orang lain. Tapi menurut mereka, tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Anjing saja bisa menikah dengan kucing. Jadi, idola mereka manusia dan dia juga manusia, kenapa tidak mungkin? Kan manusia menikah dengan manusia juga.

"Porseni terakhir nih nanti kita,"ucap Ody sambil menyeruput kopinya. Ody—gadis pecinta kopi.

"Gue kayaknya gak bakalan ikut porseni deh,"ucap Cheri. Gadis ini memang jarang mengikuti porseni, karena dia akan kembali ke Jayapura. Bertemu dengan orang tua dan sahabatnya yang disana.

Uniq[HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang