Semua manusia pasti akan mati. Dan saat kematian menjemput. Semua jiwa akan terbang di dunia hitam dan putih. Mereka akan bertahan selama 49 hari untuk membersihkan semua dosa di masa hidupnya dan terhindar dari karma.
Namun jika jiwanya gagal. Maka...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sudah 2 hari. Dan pria itu kini kerap kali muncul pagi-pagi buta di depan rumahnya dan saat akan pulang kuliah pria itu telah berdiri di depan gedung Universitasnya.
Eunhyuk telah meminta Hyunsik untuk bertemu pria itu dan menegurnya dengan keras. Kakaknya adalah bodyguard yang kuat. Tak masalah jika sedikit berurusan dengan pria kaya. Kakaknya pasti bisa menjaga dirinya. Sejak dulu kakaknya selalu menjaganya. Menakuti semua teman kaya yang mengganggunya. Namun kini dengan pria penguntit itu. Kakaknya seperti anak itik yang takut pada singa.
"Apa dia masih mengikutimu ?"
"Iya hyung. Apa aku menemuinya saja dan berbicara baik-baik ya ?"
Hanya itu satu-satunya hal yang terlintas dalam benaknya. Eunhyuk tak dapat memikirkan cara lainnya untuk menyelesaikan masalah ini.
"Jangan gila ! Aku yang besar saja kalah dengan 1 bodyguardnya. Apalagi dirimu Hyuk ! Lihat jarimu"
Jinyoung menarik jari jemari tangan kanan Eunhyuk.
"Lalu lengan lembek ini"
Kali ini Jinyoung menusuk-nusuk lengan kanan Eunhyuk. Hal itu membuat Eunhyuk menjadi sebal dan menampik kasar jari telunjuk Jinyoung dari lengan atasnya. Ia mencebik dan berjalan meninggalkan seniornya.
Sudah hampir seminggu. Ia hanya memiliki Jinyoung sebagai temannya. Sejujurnya Eunhyuk merasa beberapa mahasiswa berniat berkenalan dengannya. Namun Jinyoung selalu saja menatap tajam setiap mata yang mendekat. Eunhyuk tak masalah sebenarnya. Ia merasa bahwa iapun tak membutuhkan banyak teman.
"Hei, kau marah ? Aku hanya bercanda. Maafkan aku ya ?"
"Jangan menghinaku lagi hyung. Aku bisa saja mematahkan lehermu"
"Kau ! Apa ?"
Jinyoung hendak tertawa. Namun ia menahannya saat melihat sosok yang sudah 2 hari ini selalu melewati pandangannya.
