6th Dream : Simply Chaotic

1.3K 244 58
                                    

Beberapa saat sebelumnya...

.

Soonyoung tidak siap ketika Jihoon tiba-tiba menubruknya dan memeluknya dengan erat. Beruntung mereka berdua jatuh di atas tempat tidur Wonwoo, bukan di lantai. Dengan kaki yang masih setengah menggantung di pinggir ranjang, Soonyoung membiarkan Jihoon memeluknya.

"Apa kabar, Jihoon?"

"Tidak baik. Bagaimana denganmu?" tanya Jihoon, masih sambil memeluk Soonyoung. Ia memeluk pemuda itu dengan sangat erat, seolah takut jika Soonyoung akan pergi kalau ia lengah sebentar saja.

"Wonwoo bilang kau mabuk cola..."

Jihoon mengangkat kepalanya dari dada Soonyoung. Ekspresi merengut yang ia tampilkan membuat Soonyoung tidak bisa menahan senyumnya. "Aku tidak mabuk karena cola, ya. Mana bisa orang mabuk karena minum soda," elaknya.

Akhirnya, Soonyoung memberanikan diri untuk membalas pelukan Jihoon. Satu tangannya melingkari pinggang Dream Spreader tersebut, sedangkan tangan yang lainnya ia gunakan untuk merengkuh dan mengelus kepala Jihoon.

"Padahal, kita baru bertemu beberapa kali. Dibilang dekat juga tidak. Tapi, semenjak kau tidak mengantarkan mimpi untukku, aku merindukanmu. Kenapa, ya?"

"Karena kau suka padaku," tukas Jihoon, kemudian ia menambahkan. "Aku juga suka padamu. Mau jadi pacarku tidak?"

Sial! Soonyoung mengumpat dalam hatinya. Kenapa sosok dalam dekapannya saat ini begitu pandai membuatnya kalang kabut? Jantung Soonyoung mendadak berdetak tak karuan setelah Jihoon dengan santainya mengajak dirinya untuk berpacaran dengan gamblangnya. Soonyoung juga yakin kalau sekarang wajahnya sudah mulai merona sampai ke telinga.

"Soonyoung? Kau tidak mau?" Jihoon kembali bertanya karena Soonyoung tak kunjung menjawabnya.

"Bukannya tidak boleh, ya?" Soonyoung bertanya balik.

Jihoon akhirnya melepaskan pelukannya dari Soonyoung dan duduk di atas perut pemuda tersebut sambil bersidekap. "Kalau kau mau, aku tidak masalah. Aku akan meminta Jeonghan hyung untuk merestui kita."

"Kenapa kedengarannya seperti kita sedang menjalani hubungan terlarang?"

"Memang, 'kan?" timpal Jihoon. Kemudian, dia menangkup kedua pipi Soonyoung. "Jadi, kau mau atau tidak? Aku sudah cukup nekat selama ini menemuimu secara diam-diam. Kurasa, kalau aku bertindak sedikit lebih nekat lagi untuk memacarimu tidak masalah. Kalau kau setuju, aku akan menciummu sekarang."

Alih-alih menjawab, Soonyoung malah mengulurkan tangannya untuk menyentuh dahi Jihoon, sedangkan tangan yang satunya lagi memegang dahinya sendiri sebagai pembanding. Dia tidak tahu apakah seseorang seperti Jihoon bisa sakit atau tidak, tapi tidak ada salahnya kalau dia mencoba untuk memastikan, bukan?

Jihoon sendiri hanya diam dengan raut wajah bingung untuk beberapa saat sebelum menepiskan tangan Soonyoung darinya.

"Sialan, Kwon! Aku tidak sakit!" serunya, kemudian dia bangkit dari atas Soonyoung dan memilih untuk berjalan ke pintu. Dia mau keluar saja, tidak ada gunanya dia berlama-lama di kamar Wonwoo bersama Soonyoung.

Soonyoung seketika panik. Kalau Jihoon pergi begitu saja dalam keadaan marah, bisa-bisa mereka tidak bertemu lagi. Ia buru-buru bangkit dan menahan Jihoon.

NIGHTMARE FACTORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang