7th Dream : The Past

1K 209 70
                                    

Wonwoo tidak tahu apa yang salah dengan dirinya. Tubuhnya mendadak terasa dingin dan ia kesulitan untuk bergerak bahkan selangkah pun ia tidak bisa. Seharusnya, dia tidak perlu panik, tidak perlu takut juga. Tapi, intonasi yang digunakan Mingyu tadi cukup untuk membuatnya merinding.

Mingyu masih menunggunya di seberang jalan. Namun, sepertinya housemate-nya itu tidak bisa menunggu lebih lama lagi dan memutuskan untuk menghampiri Wonwoo.

"Apa yang kau lakukan di tempat ini, hyung?" Tanyanya. Sorot matanya begitu tajam dan ekspresinya terlihat kesal. Wonwoo ingin menjawab, tapi dia takut rasa panik mempengaruhi jawabannya.

"Aku bekerja di sini, Mingyu," jawabnya lirih.

"Kau bekerja di sini? Di pabrik mimpi buruk?"

Wonwoo mengangguk pelan. Tapi, detik berikutnya, dia langsung mendongak, menatap Mingyu dengan rasa ingin tahu. "Bagaimana kau bisa tahu tentang pabrik ini?" Tanyanya.

"Ayahku dulu pernah bekerja di sini," jawab Mingyu. "Dia bekerja sebagai seorang analis dan seseorang membunuhnya...."

.

Jeonghan bingung. Ia tanpa sengaja mendengar pembicaraan Wonwoo dan Mingyu di luar gedung beberapa saat yang lalu. Ayah Mingyu pernah bekerja di sini dan dibunuh oleh seseorang? Siapa namanya? Kenapa ia tidak mengetahui hal itu sebelumnya?

Rasa penasarannya membuatnya melangkahkan kaki menuju ke ruangan Seungcheol. Seperti biasa, dia selalu menggunakan kakinya untuk membuka pintu tersebut.

"Jeonghan—"

"Kenapa kau tidak pernah memberitahu ku kalau ayahnya Mingyu pernah bekerja di sini?"

Seungcheol menatap Jeonghan bingung. "Ayah Mingyu? Di sini?"

Jeonghan mengangguk. "Kau tidak tahu?"

"Tidak. Aku saja baru mendengarnya dari mu. Kau dapat informasi dari siapa?"

"Hasil menguping pembicaraan Mingyu dan Wonwoo."

Seungcheol semakin bingung. "Mingyu di sini? Bagaimana dia tahu? Aduh!" Ia merintih ketika Jeonghan menyentil dahinya. "Sudah kukatakan padamu kalau ayahnya pernah bekerja di sini, tentu saja dia tahu tempat ini, Cheol!"

"Jadi, Wonwoo ketahuan?"

Jeonghan mengangguk. "Tapi, aku tahu kalau ini bukan salahnya." Kemudian dia kembali menambahkan. "kau benar-benar tidak tahu? Tidak ada yang kau sembunyikan dariku, 'kan?"

"Tidak ada. Sungguh! Aku benar-benar baru mengetahuinya darimu. Lagipula, bisa jadi kasus itu terjadi sebelum aku memimpin di sini. Kau tahu sendiri kalau aku dipindah tugaskan dari Indonesia kemari beberapa tahun yang lalu. Mungkin Vernon tahu sesuatu, di antara kita, dia yang paling lama dan paling sering berkeliling ke pabrik lain. Jadi sedikit banyak harusnya dia tahu apa yang pernah terjadi dulu. Aku jadi penasaran, sebenarnya umur Vernon itu sudah berapa tahun kalau mengikuti usia manusia sekarang. Keliatannya dia masih muda sekali. Aku juga tidak pernah tahu alasan kenapa dia bergabung di sini. Apa menurutmu Seungkwan tahu alasannya? Kulihat mereka lumayan dekat. Apa mereka pacaran? Atau—"

"Sstttt! Diam, Cheol. Diam... Kau ini kebiasaan sekali. Belum selesai topik yang satu, malah lari ke topik yang lain!" Omel Jeonghan.

NIGHTMARE FACTORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang