#2 - Sister Complex

34 3 0
                                    

" Aku bener 'kan? "

Angin semilir berhembus, meniup rambut Arlette yang hari itu tidak diikat. Gadis itu masih setia pada tatapan curiga yang ia arahkan pada pemuda di hadapannya.

Tanpa mengatakan apa-apa lagi, dia berbalik dan hendak pergi.

" Bentar bentar, aku Irawan temen sekelas Devo. Kelas 10-4 sebelah kelasmu. "

Arlette berhenti dan menoleh. Dia mengamati Irawan ini. Lumayan tinggi, lebih tinggi dari saudara-saudaranya. Kulitnya sedikit lebih gelap, alisnya tebal, dan giginya sedikit gingsul. Wajahnya lumayan manis; Arlette yakin pemuda ini lumayan tenar di kalangan anak gadis.

Tunggu--pemuda jangkung ini mirip dengan ciri-ciri fisik Iwan yang tempo hari Devo ceritakan.

"... Sebenernya namanya Irawan Wibowo, tapi biar enak disingkat jadi Iwan. "

" Iwan? Irawan Wibowo? " tanyanya.

" Ho oh itu! Itu aku! Eh bentar, kok kamu tau namaku? "

Arlette yang malas meladeni orang baru berjalan menjauh. Tak peduli dengan Iwan yang berteriak-teriak memanggilnya.

·͙⁺˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚⁺‧͙⁺˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚⁺‧͙⁺˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚⁺‧͙

Sore menjelang malam saat akhirnya trio bungsu keluarga Maheswara sampai di rumah. Mereka melepas sepatu dan menyimpannya di rak, lalu cuci kaki dan mengenakan sendal rumah sebelum akhirnya menaiki undakan dan memasuki ruang keluarga.

" Kak Arlette." panggil Devo.

" Hmm. "

" Aku mau nanya, tapi Kakak jangan marah ya? "

" Tanya aja. Apa? " sahut gadis itu kalem.

Mereka bertiga melempar tas sembarangan, lantas menghempaskan diri di sofa.

" Bener nggak, tadi Kakak ketemu Iwan? "

Arlette melirik Devo. Belum sempat dia menjawab, Nawas bereaksi heboh.

" Apa?! Iwan?! " teriak si bungsu. " Bocah itu beneran minta dihajar! "

Nawas beranjak kemudian lari dengan tergesa-gesa menuju tangga.

" Lah, kamu mau ke mana? " tanya Devo.

" Mau bilang Kak Biru! "

" Wha-? "

Arlette dan Devo sampai bengong. Memang, sudah bukan hal baru bagi keluarga Maheswara bahwa si bungsu ini lebih gampang bereaksi dan emosional, pun sedikit lebih hiperaktif daripada yang lain. Namun kadang tetap saja mereka terkejut dengan kelakuannya yang random itu.

" Jadi, apa tadi? "

" Oh. " Devo tersadar. " Kakak tadi ketemu Iwan? Bener? Jangan-jangan dia cuma ngomong doang tapi nyatanya enggak. "

" Oalah, itu toh. Yah, nggak sengaja tadi. " Arlette menceritakan kejadian siang tadi, saat dia tak sengaja bertabrakan dengan Iwan di koridor.

" Hmmm, pantesan tadi Iwan bilang Kakak tuh cantik tapi agak serem. "

" Salah dia juga lah! " tepis Arlette. " Baru pertama ketemu udah gandeng-gandeng! Bikin ilfeel! "

Let's Getting Old Together Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang