Namaku Fathinatus Azzahra, cewe biasa. Maksudku biasa tidak banyak omong dan bisa berteman dengan siapa saja. Aku lahir dibanjarmasin namun, karna satu hal aku harus pindah keibu kota jakarta, panas banget disini Yaallah.
Aku punya seorang kakak laki laki namanya Juan Narendra, cowo yang banyak digandrungi cewe cewe. Walau begitu, kakakku tak pernah sekalipun tertarik dengan mereka, bukan berarti kakakku menyukai sesamanya. Katanya sih mereka berisik dan kakak suka dengan temannya yang berhijab. Btw aku juga pake hijab walau masih pelan pelan.
Aku sekarang ada dijalan menuju sekolah baruku, lumayan deket lah dari rumah baru yang dibeli sama abi, jadi aku gak perlu banyak ngeluarin ongkos. Kakakku yang kejam meninggalkan aku begitu saja karna lelet, Kaka yang kejam.
Saat dijalan aku melihat gerak gerik mencurigakan dari seseorang didepanku. Apa dia berniat berbuat jahat? Astagfirullah, jangan berburuk sangka dulu. Tapi, dia sangat mencurigakan. Aku melihat orang itu lebih teliti, aku melirik kesampingnya, astaga dugaanku benar dia berniat mengambil dompet dari ibu ibu yang didepannya.
Refleks aku melepas sepatuku dan melemparnya keorang itu.
Duakk. Sepatuku mendarat dibelakang kepalanya
" aduh " jeritnya, dia melihat kebelakang dan matanya melotot kearahku, tapi aku tak takut padanya.
" apa maumu bocah! " eh aku dipanggil bocah? Ibu tadi kaget, dia menatapku dan orang asing disampingnnya.
" kau tadi berniat mencopetnyakan? Ibu menjauhlah darinya! " seruku, orang itu kaget karna aku tau niat jahatnya.
" jika kau berniat mencopetnya, sepatuku akan melayang kekepalamu lagi dan aku akan berteriak! " ancamku, orang itu tampak ketakutan dan lari begitu saja meninggalkanku dan ibu tadi.
" terima kasih nak, berkatmu dompet ibu baik baik saja " kata ibu tersebut dan tersenyum, aku juga memberikan senyum terbaikku padanya.
" ah, bukan apa apa bu. Saya hanya menolong semampu saya " ucapku rendah, aku memungut sepatuku dan memakainya dan tak sengaja aku melihat kearah jam. Aku kaget, jam menunjukkan pukul 06:55 menit, artinya aku mempunyai waktu 5 menit untuk sampai disekolah.
" anu, bu saya pergi dulu, saya hampir telat. Assalamualaikum " ucapku sambil mencium tangan ibu tersebut.
" waalaikumsalam, hati hati " aku mengangguk dan berlari secepat yang aku bisa. Waktuku hanya sebentar.
" anak yang baik, semoga kita bisa bertemu lagi, Fathi "
Astaga, aku sudah berlari begitu cepat dan hasilnya aku tetap berdiri didepan gerbang yang dikunci.
" yaallah, gimana gak mau dikunci, sekarang aja udah jam 07:03 haaah..... gimana dong? Masa baru masuk udah dihukum aja? " gerutuku dalam diam, aku bingung ingin bagaimana caranya masuk. Tiba tiba saja ada seorang laki laki datang kearahku dari arah sekolah.
" telat? " ucapnya saat tiba didepanku, auranya yang tajam mampu mengintimidasiku lewat tatapan datarnya.
" i--iya, saya telat. Maaf " kataku sambil menundukkan wajah menghindari tatapan matanya. Itu menakutkan.
" kenapa? " singkatnya jika berbicara, tapi mungkin dia menanyakan kenapa aku bisa telat.
" menolong ibu ibu yang mau dicopet ka. " ucapku jujur, apa dia masih melihatku? Aku mencoba memberanikan diri melirik kearahnya. Huwaaa dia masih melihat kearahku, menyeramkan.
" anak baru? " aku hanya mengangguk.
" mari ke BK " haaah akhirnya aku akan dihukum juga, cowo itu membuka gerbang tersebut dan mempersilahkan aku masuk, aku mengucapkan terima kasih dan membuntutinya dari belakang. Hari pertamaku dimulai saat ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshott ( Slow )
Short StoryCoba dilirik, dilihat, dan diresapi. Siapa tau kamu suka sama cerita ini:)