Welcome - 2.1

3.6K 497 89
                                    

Yeonjun menyeringai ketika Yeji menganggukkan kepalanya. Setelah laki-laki itu mengancam akan membunuh keempat adiknya, Yeji pun menyetujui permintaan Yeonjun. Permintaan untuk menjadikan dirinya sebagai vampire.

Air matanya menetes begitu saja saat kenangan dia dan keempat adiknya bersama orang tua mereka terputar begitu saja di otaknya.

Yeonjun yang melihat itu pun menghapus air mata yang mengalir di pipi gadis itu. Kemudian menangkup kedua pipi Yeji lalu mengecup bibir tipis gadis itu sekilas.

"Jangan takut. Aku akan membahagiakanmu selamanya."bisik Yeonjun. Entah sihir apa yang digunakan laki-laki itu, Yeji pun menganggukkan kepalanya.

Yeonjun tersenyum. "Kau siap?"

"A---aku takut."cicit Yeji. Yeonjun menghela napasnya lalu merapikan rambut Yeji yang sudah berantakan.

"Tidak akan sakit. Kau pun akan tidur selama satu hari setelahnya. Percaya padaku, okay?"ujar Yeonjun dengan lembut. Yeji mengatupkan kedua bibirnya, "apakah adik-adikmu menjaga adik-adikku dengan baik?"

Yeonjun menganggukkan kepalanya. "Jangan ragukan mereka. Aku yakin adik-adikmu tidak akan terluka."

Yeji terdiam mendengar jawaban Yeonjun. Menghela napasnya sebentar kemudian menganggukkan kepalanya. "Aku---siap."

Yeonjun tersenyum lebar. Tangan laki-laki itu menopang wajah Yeji di bagian kiri. Karena Yeonjun akan menghisap darah gadis itu di leher bagian kanan.

Napas Yeonjun semakin tidak teratur saat aroma tubuh gadis itu menyeruak masuk ke hidungnya. Bibirnya mendesis nikmat dan matanya terpejam sebentar.

Yeonjun mendekati leher itu dan menggigitnya. Menghisap banyak darah segar yang sudah ia incar sejak kemarin.

Yeji mengerang saat Yeonjun mulai menggigit lehernya. Gadis itu memejamkan kedua matanya saat Yeonjun semakin memperdalam gigitannya.

Tak lama, kedua matanya terpejam dan ia tak sadarkan diri.

Yeonjun memperbaiki posisi tidur Yeji setelah ia menyelesaikan kegiatannya. Kedua matanya menatap wajah Yeji yang begitu menenangkan. Lalu, dia memajukan wajahnya dan mencium kening gadis itu dengan lembut.

"Selamat datang di dunia vampire, sayang."

• v a m p i r e •

Soobin menyampirkan rambut Lia ke sebelah kiri. Tangannya mengusap permukaan leher gadis itu.

Mendapat sentuhan dari Soobin, Lia merinding dan sedikit menjauhkan tubuhnya dari vampire itu.

"Hey. Kenapa menjauh?"tanya Soobin dengan suaranya yang berat. Lia menelan salivanya dengan susah payah. Suara Soobin... seksi.

"A---apa kau yakin?"tanya Lia dengan gugup.

Soobin tersenyum. "Aku tidak akan mengecewakanmu, sayang. Aku akan selalu membahagiakanmu di kehidupan kita yang abadi nanti."

Lia menatap dinding goa disekitarnya. Pikirannya kacau. Mengapa dirinya begitu bodoh sampai dengan mudahnya menyetujui ucapan vampire dengan tinggi badan 185 cm itu?

"Cepatlah."ujar Soobin dengan nada mendesak.

"Aku--- takut denganmu."lirih Lia sambil menundukkan kepalanya.

Mendengar itu, tatapan Soobin melunak. Vampire itu menghampiri Lia lalu memeluk gadis itu dari belakang. Mengelus lembut rambut gadis itu, kemudian mencium pucuk kepalanya.

"Jangan takut. Aku bisa pastikan kau akan hidup bahagia denganku."

Lia menolehkan kepalanya sedikit. "Aku tidak percaya."

Soobin menghela napasnya pelan. Lalu, dia menyodorkan jari kelingking kanannya ke gadis itu. Lia mengernyit bingung.

"Untuk apa?"

"You can take it as my promise."

"Take?"

"You can keep my promise. I promise that I'll make you happy even you're new in this vampire world."

Lia terdiam sebentar. Menatap jari kelingking Soobin dengan kosong. Bisakah ia berharap bahwa Soobin akan membahagiakannya?

Lalu, Lia menjulurkan jari kelingkingnya juga. Melingkar pada jari vampire itu hingga terbentuklah simbol saling berjanji.

"Jangan pernah mengikari janjimu."ucap Lia dengan pelan. Soobin menganggukkan kepalanya, tangannya menyampirkan rambut Lia ke bahu kiri.

"Kau siap?"

Lia mengangguk dengan ragu. Soobin pun mendekatkan wajahnya pada leher gadis itu dan menggigitnya. Menghisap banyak darah dari gadis itu, membuat Lia mengerang kesakitan.

Setelahnya, Lia jatuh pingsan. Soobin menangkap tubuh Lia dan memposisikan kepala gadis itu berbaring di pahanya. Mengusap kepala Lia dengan lembut lalu menunduk sedikit untuk mencium kening gadis itu.

"Aku akan membahagiakanmu selalu. Aku berjanji, sayang."

• v a m p i r e •

Dah cukup yaa😭

Siapa yang rindu cerita ini??? Siapa yang pengen partnya beomryu, taeryeong, dan kaiyun??? Siapa yang pengen kapal Soobin-Tasya berlayar???😂😂

Btw, udah ku peringatkan ya, ini seri singkat dimana partnya singkat dan wordnya juga dikit. DAN DAN DAN... gak semua kapalnya happy ending loh, karena aku bukan penyuka happy ending

Oke oke, jangan lupa tinggalkan vote dan komennya, yeorobun^^

Makasih udah baca cerita ini

Luv,

💋

[✔] Vampire - HeubhyeolgwiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang