Semuanya cuman fiksi ya, yeorobun. Jangan dianggap serius. Makasih♡
Yeonjun mengerang kesal kala mendengar suara tangisan bayi di sebelahnya. Dengan terpaksa, ia membuka matanya dan menemukan presensi sang istri sedang menenangkan anak semata wayang mereka.
"Yeonji menangis lagi?"tanya Yeonjun. Pasalnya baru tiga jam mereka tinggal tidur, sang buah hati kembali menangis dan mengganggu tidur mereka.
"Iya. Aku tidak tahu kenapa. Padahal suka kuberi ASI tadi."jawab Yeji dengan tubuhnya yang sedikit bergoyang demi menenangkan Choi Yeonji, anak mereka.
"Biarkan aku yang menidurkannya. Kau kembali tidur saja."ujar Yeonjun sembari mengambil alih Yeonji dari pelukan Yeji.
Yeji mengangguk dengan ragu, lalu ia mulai merebahkan tubuhnya. Kedua matanya menatap Yeonjun yang kini sedang berusaha membuat Yeonji kembali tertidur.
Yeonjun sedikit mengajak bermain sang anak. Ia melemparkan anaknya keatas lalu menangkapnya lagi. Memutar tubuhnya yang membuat Yeonji ikut berputar. Dan menggigit pipi tembam sang anak dengan gemas membuat tangisan Yeonji semakin kencang.
Yeji panik lalu bangkit dari posisi tidurnya. Mengambil alih dengan paksa Yeonji dari Yeonjun.
"YA! Ingatlah kau bukan manusia yang bisa dengan gemasnya menggigit anak kita, pabbo!"
Yeonjun yang mendengar itu tertawa lalu memeluk Yeji dari belakang. Uh sangat family goals.
"Terima kasih sudah menerimaku dan mencintaiku."bisik Yeonjun pada telinga sang istri.
Yeji tersenyum dengan tangannya yang menepuk-nepuk punggung anaknya dengan pelan. "Terima kasih juga sudah mencintaiku."
• v a m p i r e •
Saat ini, Soobin dan Lia sedang berada di dapur untuk memasak daging rusa hasil buruan Beomgyu dan Ryujin.
"Soobin, bagaimana dengan sup darahnya? Apa enak?"tanya Lia setelah menyuapkan kuah sup darah dari rusa yang ia masak ke Soobin. Suami Lia itu mengangguk membuat Lia tersenyum lebar.
"Aku sudah jago masak dari sebelumnya, huh?" Lia memasang wajah sombongnya membuat Soobin berdecak.
"Tidak. Supnya sama sekali tidak enak."
"Eiyyy... Penipu yang buruk kau rupanya."
Soobin tertawa lalu menggelitiki pinggang istrinya itu. Lia meliuk-liukkan tubuhnya karena geli dengan gelitikan jari Soobin di pinggangnya.
"Ya! Hentikan. Ya! Aku sakit perut, hahahahaha..."
Soobin tertawa lalu membawa Lia ke dalam pelukannya. Vampire dengan tinggi 185 centi itu mencium pucuk kepala istrinya dengan lembut.
"Kau yang terbaik, Lia."
"Makasih, Soobin-ah."
Soobin mendekatkan wajahnya ke wajah Lia. Lalu, mencium bibir istrinya dengan lembut. Melumatnya pelan namun memabukkan. Keduanya pun tenggelam dalam ciuman penuh cinta itu.
• v a m p i r e •
"Kau pegang anak panah ini, lalu arahkan ke rusa yang sedang makan itu." Beomgyu menuntun kedua tangan Ryujin yang sedang memegang panah dengan kaku.
"Aku---aku tidak tega, Beomgyu."lirih Ryujin. Jiwa kemanusiaannya masih terselip sedikit walau ia sudah menjadi vampire selama 2 bulan.
"Kau lepas saja anak panahnya."jawab Beomgyu dengan sabar. Tetapi, Ryujin sama sekali tidak mendengarnya.
Dengan segera, Beomgyu memegang kendali kedua tangan Ryujin dan melepas anak panah, sehingga menembus ke tubuh rusa itu.
"Nah. Dia sudah mati. Ayo, kita ambil dan bawa ke istana untuk makan siang."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Vampire - Heubhyeolgwi
Fanfiction#3 in TXTZY [ 26 Juli 2020 ] #2 in TXTZY [ 21 Agustus 2020 ] #1 in TXTZY [ 28 September 2020 ] Yeji, Lia, Ryujin, Chaeryeong, dan Yuna menyesal sudah pergi ke goa merah bagian Selatan itu. Mereka terjebak dan tidak pernah bisa pergi dari sana. Terik...