Epilogue

3.5K 442 30
                                    

Siapa yang bisa tahu dengan takdir kita? Sekalipun dirimu adalah penyihir, kau tidak bisa menebak takdir yang sudah Tuhan siapkan untukmu.

Begitu pula yang terjadi dengan Yeji, Lia, Ryujin, Chaeryeong, dan Yuna. Kelimanya sama sekali tidak percaya jika mereka akan menjadi vampire. Bahkan disaat mereka menangis dan  marah pada lima vampire yang sudah menggigit mereka, tetap saja. Kelimanya datang ke goa ini, dan harus siap menerima semua resikonya.

Hari ini adalah hari pernikahan Hueningkai dan Yuna. Sebulan setelah mereka terjebak dalam doa dan berganti identitas menjadi seorang vampire, gadis-gadis itu diajak oleh Yeonjun, Soobin, Beomgyu, Taehyun, dan Hueningkai menuju istana mereka.

Yeji menatap Yuna dengan tatapan berkaca-kaca, ia tak menyangka jika ia dan adik-adiknya akan menikah di usia yang masih terbilang sangat muda. Bahkan mereka menikah dengan laki-laki yang bukan 'manusia'.

Hueningkai dan Yuna telah selesai mengucapkan janji di depan altar. Sebenarnya, kelima pasangan ini menikah di salah satu gereja yang ada di kota. Itu adalah permintaan dari lima gadis ini sebelum akhirnya mereka harus tinggal di hutan belantara dengan istana megah sebagai rumah mereka.

Kemudian, Ratu menghampiri kelima anaknya. Meminta Yeonjun untuk menyuruh lima gadis yang sudah menjadi istri mereka untuk menemuinya di rumah nanti.

• v a m p i r e •

"Ketuklah."ucap Yeonjun dengan lembut kepada Yeji yang sekarang berdiri di depan pintu ruangan Ratu, sedangkan Lia, Ryujin, Chaeryeong, dan Yuna berdiri di belakang Yeji.

"Tak apa. Tak perlu takut."ucap Yeonjun lagi guna meyakinkan istrinya itu.

Yeji mengangguk pelan lalu mengetuk pintu itu. Suara Ratu yang menyuruh mereka untuk masuk pun terdengar dari dalam.

Yeonjun tersenyum lalu pergi begitu saja dengan melesat cepat.

Kelima gadis itu masuk lalu melihat presensi sang Ratu yang sedang duduk di singgasana nya.

"Ratu memanggil kami?"tanya Yeji dengan sopan. Kepalanya sedikit menunduk karena setelah ia bertanya seperti itu, sang Ratu menatapnya tajam.

Sang Ratu berjalan ke arah mereka. Matanya menatap satu per satu lima manusia yang kini sudah menjadi vampire.

Kemudian, tatapannya melunak. Ia menjulurkan tangannya untuk mengelus pundak Lia yang kebetulan berdiri di depannya.

"Duduklah."

Mereka berlima kemudian duduk dan sang Ratu berjalan menuju satu lemari yang berada di pojok ruangan. Membukanya dan mengambil satu kotak kayu dengan ukiran indah.

Ratu menaruh kotak itu di meja lalu ikut duduk di depan lima gadis ini.

"Ini adalah kalung yang bisa melindungi kalian dari sinar matahari---" Ratu memberikan kalung ke mereka satu per satu.

"Jaga baik-baik. Karena kalung itu sangat berharga buatku. Dulu, aku juga bukan dari keturunan vampire. Aku adalah gadis cantik dengan darah manusia serigala yang kental sekali. Karena ayah lima anakku, alias suamiku, menjebakku saat itu di goa, dia menjadikanku vampire. Sama seperti kalian. Bedanya, suamiku sudah merencanakannya sejak jauh-jauh hari..."

Tatapan sang Ratu kosong. Kelima gadis itu saling bertatapan, bingung ingin merespons seperti apa.

"Awalnya aku membenci dia karena sudah mengambil semua darahku dan menjadikanku seorang vampire. Tetapi lama kelamaan, aku mencintainya. Bahkan disaat semua keluarga kandungku mengusir, mencaci maki, bahkan membenciku yang mengkhianati kaumnya, dia masih ada untukku dan mencintaiku sepenuh hati. Sampai akhirnya lima puluh tahun yang lalu, saat kaum Serigala menyerang istana kami secara tiba-tiba, suamiku masih saja memikirkan diriku yang saat itu sedang menjaga lima anak kecil tampan yang sekarang menjadi suami kalian.

Kami berenam disembunyikannya di loteng paling bawah istana ini. Hingga dua hari kemudian, beberapa prajurit istana ini menemukan kami. Mengatakan bahwa ia tewas karena terkena racun dari tombak yang ditusukkan ke perutnya. Setelah itu, kelima suami kalian jatuh sakit bersamaan."

Sang Ratu mengusap air mata yang mengalir di ujung matanya. Kemudian menatap Yeji, Lia, Ryujin, Chaeryeong, dan Yuna secara bergantian.

"Aku tahu kalian pasti marah dengan anak-anakku. Tapi, percayalah. Cinta bisa tumbuh dengan seiring waktu. Sayangi mereka, ya. Karena bisa saja, kapanpun, dan dimanapun, ajalku bisa datang secara tiba-tiba."

Mendengar itu, kelima gadis ini dengan kompak berjalan menuju posisi sang Ratu. Mengelilinginya lalu memeluknya erat.

"Kami akan mencintai mereka, Ratu."

• v a m p i r e •

Dahlah aku ngetik apaan lagi ini. Jangan lupa vote dan komennya, yeorobun^^

Luv,

💋

[✔] Vampire - HeubhyeolgwiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang