Go Away - 1.2

3.7K 509 56
                                    

Ryujin menelan ludahnya dengan susah payah ketika vampire dengan wajah soft itu mendekatinya.

Oh tidak. Aku harus pergi kemana sekarang?

"Hey. Jangan takut."ucap Beomgyu dengan lembut. Tangan laki-laki itu terulur dan memegang tangan Ryujin yang sudah keringat dingin.

"Kau manusia?"

Ryujin mengangguk.

"Darahmu dan teman-temanmu itu segar sekali membuat kami keluar dari persembunyian tadi."ujar Beomgyu dengan senyum di wajahnya. Ryujin bergidik kala ia merasa senyum lelaki itu sangat mengerikan.

"A---apa kau kanibal?"tanya Ryujin dengan hati-hati. Beomgyu menggelengkan kepalanya.

"Kau mau aku tunjukkan sesuatu?"tawar Beomgyu. Ryujin tidak menjawabnya membuat Beomgyu memeluk gadis itu dari samping lalu melesat kencang.

Mereka sampai di suatu ruangan. Mata Ryujin membola kala ia merasa posisinya berpindah. Tadi... tadi aku terbang atau bagaimana?

"Tadi kau tidak terbang, sayang. Vampire memang memiliki kekuatan untuk melesat dengan cepat."ucap Beomgyu yang memang bisa membaca pikiran seseorang.

"Ka---kau vampire?"tanya Ryujin dengan terbata-bata. Gadis itu terkejut akan pernyataan yang dilontarkan Beomgyu.

"Iya. Kau tidak menyadarinya, sayang?"

"Tunggu. Kau vampire?"

Beomgyu mengernyitkan keningnya kala Ryujin mengulang kembali pertanyaannya. "Ya. Aku adalah vampire."

Penglihatan Ryujin mengabur, kepalanya pening, dan suhu tubuhnya menaik.

Bruk.

Beomgyu dengan sigap memegang tubuh Ryujin yang tumbang. Ryujin pingsan dan itu membuat Beomgyu semakin tidak tahan dengan aroma tubuh gadis itu.

• v a m p i r e •

"Tolong... Jangan sakiti aku."lirih Chaeryeong kepada vampire berambut merah yang sudah mengikatnya.

Taehyun menggeram lalu mendekati gadis itu. Laki-laki itu merasa terganggu dengan permohonan Chaeryeong.

"Diamlah. Aku tidak suka mangsaku terus memohon seperti itu."

"Aku bukan mangsamu! Jadi lepaskan aku!"

Taehyun menarik leher gadis itu hingga wajah keduanya tidak berjarak. "Sudah kubilang, kau adalah mangsaku selamanya. Kau milikku, nona."

"Aku tidak mau!"

Taehyun menggeram lalu dengan kasar mencium bibir Chaeryeong. Gadis itu terkejut dan terus memberontak agar ciumannya dilepaskan.

Setelah itu, Taehyun melepas ciumannya lalu menatap Chaeryeong dengan tajam.

"Jangan membantah jika kau tidak ingin disakiti." Setelah mengatakan itu, Taehyun beranjak dan berjalan menjauhi posisi duduk Chaeryeong saat ini.

Chaeryeong terisak mendengarnya. Gadis itu menunduk agar laki-laki itu tidak melihat tangisannya. Tetapi tetap saja, suara isakannya itu membuat Taehyun berhenti dan menolehkan pandangannya.

"Berhenti menangis."

Tetapi Chaeryeong sama sekali tidak mendengar ucapan Taehyun membuat laki-laki itu menghela napasnya kasar.

"Berhenti menangis atau aku cambuk dirimu."desis Taehyun tajam. Chaeryeong berhenti menangis lalu menatap laki-laki itu dengan mata sembabnya.

"Kau jahat dan tidak memiliki hati."

Taehyun mengendikkan bahunya acuh. "Aku bukan manusia."

• v a m p i r e •

Yuna menghela napasnya secara tidak teratur. Tadi gadis itu sempat melihat adanya salah satu dari lima lelaki yang menghalangi jalurnya dengan eonniedeul. Dia sekarang bersembunyi di dinding, ujung goa yang tidak ada jalan lagi untuknya berlari.

"Aku tahu kau ada disini, nona manis."ucap seseorang membuat Yuna berjengit kaget. Gadis itu menutup mulutnya dengan tangan dan makin merapatkan punggungnya dengan dinding.

"Keluarlah. Aku tidak menyakitimu."

Yuna tidak menjawab atau menuruti ucapan vampire itu.

Aku tidak boleh keluar. Tidak.

"Sia-sia saja kau bersembunyi."

Kepala Yuna yang tadinya sedang mengintip keadaan dari balik dinding langsung menoleh cepat ke depannya. Menatap laki-laki yang kini sedang tersenyum sinis.

Yuna terkejut lalu lebih merapatkan tubuhnya di dinding.

Hueningkai yang melihat betapa terkejutnya gadis itu semakin mendekatkan jarak diantara keduanya. Mengambil kedua tangan Yuna dan menguncinya diatas kepala gadis itu.

"Apa kau takut, hm?"tanya Hueningkai. Tangan kiri laki-laki itu mengunci kedua tangan Yuna, sedangkan tangan kanannya menyelipkan rambut gadis itu ke belakang telinga.

Yuna menundukkan kepalanya, takut dengan kedua mata Hueningkai yang mengintimidasinya.

Hueningkai mengangkat wajah Yuna. Tangan kanannya membelai pipi gadis itu lalu berbisik di telinga kanan Yuna, "kau cantik, sayang."

"L---lepaskan aku..."lirih Yuna dengan tatapan memelas.

"Aku tidak mau, sayang. Kau cantik, manis, dan darahmu segar. Tenang saja. Kau akan hidup selamanya bersamaku."jawab Hueningkai lalu mencium kedua pipi gadis itu.

"Aku ingin bertemu eonnie-eonnieku."

"Eonniemu aman bersama hyungku. Kau tidak perlu khawatir."

Yuna menundukkan kepalanya.

"Tenang saja, sayang. Kau menjadi vampire di hari esok." Mendengar itu, Yuna mendongakkan kepalanya. Menatap Hueningkai yang sekarang sedang tersenyum sinis.

• v a m p i r e •

[✔] Vampire - HeubhyeolgwiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang