bab 6
Keisha membantu membereskan barang-barang Hanna. Dia terpesona karena Hanna bagaikan aktris cantik dalam film. Semua kesempurnaannya itu tanpa sengaja membuat luka tersendiri di hati Keisha.
Mana mungkin Jack menyukainya?! Keisha merasa tak pantas jika ia disandingkan dengan Hanna. Jack sudah tentu memilih wanita cantik seperti Hanna. Jack juga datang menyambut kedatangannya, sejenak Hanna menatap Jack dan tak lama kemudian memeluknya, Keisha semakin terluka. Sementara Inna menatap Keisha tidak suka. Setelahnya, Jack meninggalkan mereka bertiga dan masuk ke kamarnya.
"Keisha! Cepat bereskan barang nona Hanna! malah ngelamun aja" bentak Inna, pada Keisha
"I-iya, Kak," jawab Keisha menatap nanar ke arah Inna.
Keisha bergegas menyeret koper Hanna menuju kamar tamu. "Hei! Kamu!" panggil Hanna, pada Keisha.
"Iya, Nona," jawab Keisha, menghentikan langkahnya.
"Tolong buatkan saya jus mangga," Hanna menyuruh Keisha dengan nada angkuh.
"Iya, Non," jawab Keisha, menganggukkan kepalanya.
Saat Keisha membikin jus mangga di dapur, Inna tiba-tiba Inna datang dan menyuruhnya. "Keisha, kamu sapu tuh, karangan belakang," Inna berkata seenak jidatnya.
"Tapi, kak Inna, saya lagi buatkan jus mangga buat non Hanna," ucap Keisha, membantahnya.
"Udah cepetan!!" bentak Inna tanpa memperdulikan protesannya.
"Soal jus biar aku yang lanjutkan!" seru Inna mengusir Keisha.
Setelah Keisha menuju pekarangan belakang, Inna pergi begitu saja tanpa melanjukan tugas Keisha membuat jus mangga.
Hanna yang menunggunya dari tadi jadi kesal karna Keisha tidak datang-datang, dia berteriak dari luar kamar memanggil nama Keisha.
"Keisha!!" teriak Hanna, sedikit murka. "Keisha!!" panggil Hanna, sekali lagi dengan keras sampai Jack keluar dari kamarnya.
"Kenapa kau teriak-teriak sampai kedengeran dari kamar, Hanna?!" tanya Jack, emosi.
"Itu, pelayan kamu aku suruh buatkan jus dari tadi malah hilang, Jack!" dengus Hanna dengan manja. "Pelayan kamu bisa kerja ngak sih?!" Hanna menghentakkan kakinya.
"Inna!" pangil Hanna, karna Keisha tak menjawab panggilannya.
"Iya, Non," jawab Inna, menghampirinya.
"Kemana Keisha?! Aku suruh buatkan jus malah menghilang?!" tanya Hanna, tidak suka.
"Tidak tahu, Non," jawab Inna dengan senyum liciknya.
"Panggilkan Keisha," suruh Hanna hilang kesabarannya.
"Iya, Nona Hanna," Inna menuruti ucapannya. Dia pergi ke belakang memanggil Keisha.
"Keisha, kamu dipanggil nona Hanna."
"Iya, Kak," jawab Keisha, setelah menoleh ke arah Inna.
Keisha menuju ruang tengah dengan gelisah, hatinya berdebar tidak karuan, dia berpikir kesalahan apa yang sudah dia lakukan, perasaan Keisha tidak enak. Tubuhnya gemetar tanpa sebab.
"Non Hanna! Non Hanna panggil saya?! Ada apa?!" tanya keisha setelah tiba di depan kamarnya.
"Kamu itu bisa kerja ngak sih?!" bentak Hanna menatap tajam ke arah Keisha. "Disuruh buat jus mangga kenapa gak datang-datang?! Hah?!" Keisha heran dengan kemarahannya.
"Bu-bukannya sudah dbuatkan kak Inna, Nona?" jawab Keisha, mencegkeram ujung baju atasnya.
"Aku menyuruh kamu!! Kenapa kamu menyuruh Inna?! Mau sok-sok an jadi nyonya di rumah ini ya?!" Hanna mengejeknya.
"Tidak, Nona! Tentu saja tidak! Bukan seperti itu. Maksudku--" Keisha bingung harus menjawab apa.
"Jack, lihat pelayan kamu! Disuruh bikin jus mangga aja malah menyuruh Inna, apa aku salah memarahinya?!" tanya Hanna, merajuk manja pada mantan kekasihnya.
"Huft ..." Jack memegangi pelipisya, dia merasa pusing dengan keributan yang dibuat Hanna dengan Keisha. Karenanya, dia tidak bisa beristirahat.
"Keisha! Lain kali kalau disuruh itu kerjakan! Jangan limpahkan pada orang lain! Apa orang tuamu tidak pernah mengajarimu tanggung jawab," Jack menasehatinya dengan nada dingin.
"Tapi, Tuan--"
"Apa kau mau membantah?!" Jack memotong ucapan Keisha.
"Tidak, Tuan. Maaf," jawab Keisha, matanya tampak berkaca-kaca.
"Bagus! Kerjakan tugasmu!" Jack mengakhiri ucapannya sembari menutup pintu kamar dengan keras. Brakk!!
Setelah Jack memasuki kamar, Hanna menyuruh pergi Keisha karna rencananya sudah berjalan dengan sempurna. Hanna ingin Keisha tahu bahwa Jack masih memperdulikannya dibanding dia memperdulikan Keisha.
Sementara Keisha yang terluka melanjutkan pekerjaannya dengan meneteskan air mata, Jack begitu dingin setelah bertemu dengan Hanna. Bahkan lebih dingin dari sebelumnya.
❤❤❤❤❤❤
"Ini bayaran buat kamu, Inna," ucap Hanna, pada Inna yang saat ini ada di kamar Hanna.
"Terima kasih, Nona. Anda begitu baik," jawab Inna, merayunya. Dia tahu bahwa Hanna akan memusuhi siapa saja yang dekat dengan Jack, mantan kekasihnya.
"Tenang saja, semakin kau membuat Keisha tidak betah, semakin banyak pula uang yang akan kau terima," ucap Hanna, membuat Inna tersenyum ceria.
"Tentu saja, Nona. Aku akan membuatnya tidak betah, semenjak Anda menghubungi saya dan bilang suruh mengawasi Keisha, saat itu pula saya mulai menyiksanya, meski ... tidak secara fisik," Inna tertawa jika ingat Keisha kelelahan karena ulahnya.
"Aku memang putus dari Jack, Inna. Tapi aku sangat mencintainya, meski tidak tinggal bersamanya, orang-orangku selalu mengawasinya, itulah sebabnya aku tahu dia kaya, aku tahu tentang semua yang dilakukan olehnya, aku juga tahu dia menolong Keisha bahkan mulai memperhatikannya, kalau tidak, bagaimana mungkin aku tahu semua tentang dirinya," jelas Hanna, membuat Inna menganggukkan kepalanya. Pantas saja Hanna tahu segalanya tentang Jack, rupanya wanita kaya nan cantik itu selalu mengawasi Jack di manapun Jack berada.
"Sebelumnya aku heran, Nona. Bagaimana bisa Anda tahu tentang semua kehidupan Tuan Jack, tapi sekarang aku mengerti, Anda rupanya memata-matai Tuan Jack meski tidak tinggal bersamanya atau jadi kekasihnya, sekarang, Anda menyesal dan ingin kembali padanya, bagiku, Anda sangat luar biasa," Inna lagi-lagi mencari muka pada Hanna.
"Tentu saja, Inna. Kalau tidak, bagaimana mungkin aku tahu ada gadis bernama Keisha memasuki hidupnya, bahkan tinggal bersamanya, kurang ajar!! Untung saja aku langsung menghubungimu dan meminta kerjasama denganmu, kalau tidak! Wanita tidak jelas asal usulnya itu akan menarik perhatian Jack. Dasar jalang betina, murahan!!" Hanna marah jika ingat Jack memperhatikan Keisha.
"Tapi Nona tahu, kan? Tuan sangat mencintai, Nona," ucap Inna, menenangkan Hanna.
"Tentu saja, mana mungkin Tuan besar seperti Jack mencintai pelayan bernama Keisha, sangat tidak masuk akal, di hati Jack, hanya aku saja cintanya, kekasihnya, bahkan orang yang sangat di kagumi olehnya, Hanna Amoera," ucap Hanna, membanggakan kecantikannya. Inna hanya diam saja mendengarnya, meski tidak suka, dia bersikap seolah tidak terjadi apa-apa. Padahal, dalam hati Inna juga mencintai Jack, tapi kalau bisa mengusir Hanna dan Keisha dengan cara halus, mengapa harus memakai cara kasar?! Dengan begini, suatu saat pandangan Jack pada Hanna akan berbeda, pria itu tidak suka karna Hanna kasar pada Keisha. Sementara Keisha, dia akan kabur karna tidak betah dengan kelakuan Hanna. Setelah Keisha kabur dan Jack membenci Hanna, siapa wanita yang paling diuntungkan?!
Tentu saja ....
Inna.
Sangat simple bukan?!
♥️♥️♥️♥️
Buat yang kemaren bingung kenapa Hanna bisa tahu tentang Jack menolong Keisha, ini jawabannya ya, harus sabar karna saya tipe Author yang suka kasih penjelasan di akhir. Bukan di awal. So! Sabarrrrrrr
bersambung.....
jangan lupa tingalkan jejak ya..vote coment yang banyak biar jempol ya olah raga🤣🤣 biar semangat untuk ngetikya ...
KAMU SEDANG MEMBACA
My Maid
RomanceSebelum baca follow dulu yuk ⚠️🔞WARNING 25+ MENGADUNG🔞⚠️ KONTEN DEWASA,MATURE, ROMANTIC Dalam kelamya malam,syukurlah ada terang yang membuat hatiku tenang.Jack memang dingin,bahkan sikapnya ibarat singa kesepian dalam hutan, tapi aku suka p...