Keisha mencengkeram kuat kesepuluh jarinya, melihat Hanna berhubungan intim dengan Jack membuatnya terluka dan sakit hati. Dia pikir setelah Jack menciumnya di taman dan merenggut kesuciannya kemaren Jack mencintainya, tapi ternyata salah, Jack hanya mencintai Hanna, kecantikan tubuhnya dan keliaran sifatnya membuat Jack suka. Pantas saja Hanna menikmatinya, sementara dengan Keisha kemaren, Jack menyakitinya, bahkan memanggil nama Hanna saat bercinta dengannya.
Keisha meneteskan air matanya, hilang sudah sikap lembut Jack yang tadi memikatnya, ciumannya bagaikan siksaan sementara cumbuan yang mengasikkan kemaren bagaikan neraka bagi Keisha, tiada lagi surga. Lagipula mana ada majikan mencintai pelayan?! Hanya imajinasi saja!! Setidaknya, itulah yang ada dalam pikiran Keisha.
Setelah Hanna dan Jack memasuki kamar masing-masing, Keisha juga memejamkan mata di kamarnya, desahan Hanna dan Jack yang tadi terdengar keras mengganggu tidur Keisha, sekarang, bukannya lelap mungkin tidur Keisha selamanya akan terganggu.
"Huft ... apakah aku terlalu murahan? Apakah salah jika mencintai majikan seperti Jack? Bahkan aku sudah merelakan keperawanan ku untuknya, sekarang dia malah bercinta dengan mantan kekasihnya, cinta pertamanya, jika boleh memilih, aku lebih baik dijual ke orang saja daripada jatuh cinta pada Jack tapi jadinya sakit seperti ini. Tuhan ... " batin Keisha, tak lama terbawa dalam keheningan malamnya.
Samar-samar seseorang memasuki kamarnya, karna malas berbicara, Keisha pura-pura tertidur dan diam saja saat orang lain menatapnya.
"Bisa tidur juga kau ternyata, maaf Keisha, cintaku pada Hanna masih ada, setelah lama tidak bertemu dengannya, hatiku kembali berdetak dengan kehadirannya, terimakasih karna kau tidak mengungkit masalah kita di ranjang kemaren padanya. Kalau tidak, aku akan bermasalah dengan Hanna. Tapi tenanglah, aku terus mencari identitasmu, kalau sudah ketemu, kau bisa pulang ke negaramu, bahkan aku juga akan membayar seluruh hutang ayahmu dan memberimu uang sesuai keinginanmu, tidurlah," setelah mengucapkan itu, orang yang ternyata adalah Jack meninggalkan kamar Keisha. Hati Keisha bagai teriris mendengar penuturannya.
"Sebegitu tidak berartikah aku di matamu, Jack?! Sebegitu besarkah cintamu pada Hanna?! Tidak adakah sedikit saja rasa cinta di hatimu untukku?! Tuhan ... kenapa aku tidak beruntung seperti Hanna? Hiks," isak Keisha dalam hatinya. Dia berusaha tidur meskipun susah. Secepat mungkin dia ingin kembali ke Indonesia dan melupakan semua kejadian di sini. Ya ....
Hanya itu saja keinginannya.
♥️♥️♥️♥️
Hanna menyisir rambut panjangnya, bayangan bercinta dengan Jack membuatnya terpana, hanya saja, dia menyesal karna setelahnya tidur terpisah, andai satu kamar, pasti akan sangat senang.
"Inna, apa kau tahu? Jack sangat peduli padaku, dia masih mencintaiku, tadi malam kita bercinta sampai puas," ucap Hanna, pada Inna yang saat ini mengantarkan teh di pagi hari untuknya.
"Wah, selamat, Nona. Anda hebat," ucap Inna, tampak datar raut mukanya, hatinya kecewa karna Jack sudah berhubungan badan dengan mereka berdua sementara dengannya tidak.
"Apa kau tahu? Aku sengaja mengeraskan desahanku agar Keisha mendengar."
"Oh ya?! Pasti hatinya panas sekarang," imbuh Inna, mengobarkan semangat liciknya.
"Tentu saja! Pelayan itu harus tahu di mana posisinya. Selamanya, pelayan itu pantas di kaki. Bukan di hormati."
"Apakah termasuk saya, Nona?" tanya Inna, sedikit tidak terima.
"Oh, ayolah ... kau berbeda, Inna. Bagiku kau sahabat, bukan pelayan," Hanna mengubah alur pembicaraannya.
"Tapi bagiku kau adalah duri, Hanna. Sama seperti Keisha, hanya saja ... aku harus menyingkirkan salah satu diantara kalian berdua dulu, bukan?" batin Inna, dengan senyuman manis di bibirnya. "Terima kasih, Nona, Anda sangat bijaksana," jawab Inna, pura-pura suka padanya. Hanna hanya dia saja mencibir gadis disampingnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Maid
Любовные романыSebelum baca follow dulu yuk ⚠️🔞WARNING 25+ MENGADUNG🔞⚠️ KONTEN DEWASA,MATURE, ROMANTIC Dalam kelamya malam,syukurlah ada terang yang membuat hatiku tenang.Jack memang dingin,bahkan sikapnya ibarat singa kesepian dalam hutan, tapi aku suka p...