bab 10
Keisha membenahi kamar Hanna, semua itu dia lakukan agar tidak ada pertengkaran diantara mereka, sudah lelah dia menahan segalanya. Kalau memang Jack mencintai Hanna, Keisha akan melepaskannya. "Eh! Kau! Tumben kau ada di sini?" tanya Hanna, saat pulang dari kerja.
"Ya, aku mau minta maaf, Nona. Tanpa sengaja tadi membantah perintah, Nona," jawab Keisha, melembutkan suaranya.
"Lupakanlah! Aku lagi dalam kondisi baik hari ini, kalau tidak, jangankan memaafkanmu, aku malas melihat mukamu."
"Terima kasih, Nona," ucap Keisha, berusaha sabar menghadapi Hanna.
"Oh ya! Setelah beres membersihkan kamarku, jangan lupa siapkan air hangat untukku, aku harus mandi sekarang. Apa kau tahu?! Jack baru mencumbuku, dia memasuki milikku entah untuk yang keberapa kalinya?! Dasar!" Hanna tertawa sambil menggelengkan kepalanya. Keisha hanya diam saja menahan perih di hatinya, saat bercinta dengannya, Jack memanggil nama Hanna, kini saat Keisha ingin mencuri hati majikannya, Jack malah memilih Hanna. "Keisha!! Apa kau dengar?!" ulang Hanna, mengagetkan Keisha.
"Eh! Iya, Non. Akan segera saya siapkan," ucap keisha, terasa kelu lidahnya.
"Pergilah," usir Hanna, memperlihatkan seluruh tanda bekas ciuman Jack.
"Eh, Nona! Ini minuman sehat buat, Anda. Tuan Jack yang memperintahkannya!" seru Inna, tiba-tiba saja memasuki kamar Hanna.
"Hey, Inna! Terima kasih," ucap Hanna, gembira hatinya, Jack begitu memanjakannya. Keisha semakin terluka dengan perbuatannya.
"Sama-sama, Nona. Oh ya! Tuan Jack juga bilang aku harus memijat, Nona. Kalau tidak, Nona akan lelah," Inna mengeraskan suaranya agar terdengar oleh Keisha.
"Dasar! Pria itu selalu saja, perhatian," Hanna menerima minuman dari Inna. Dia tersenyum ceria.
"Kau memang pantas mendapatkannya, Nona. Meski sudah Anda khianati, Tuan Jack tetap saja, mencintai, Nona," Inna semakin kekeh mengambil hati Hanna.
"Karna aku yang terbaik, Inna."
"Iya, Nona Hanna. Anda yang terbaik," jawab Inna, menganggukkan kepalanya.
"Kenapa kau masih di situ?! Siapkan air hangat ku!!" bentak Hanna, karna Keisha sedari tadi mendengarkannya.
"Eh! Em ... i-iya, Nona," gagap Keisha, berusaha menahan airmatanya. Inna semakin suka melihat penderitaannya.
"Dasar pelayan," desis Inna, menatap rendah ke arah Keisha.
Tanpa memperdulikan ucapan Inna, Keisha memasuki kamar mandi Hanna dan menyiapkan segalanya. Sabun cair, lilin beraroma lavender, dan masih banyak yang lainnya lagi, tak lupa handuk mandi dan baju tidur buat Hanna jika dia menginginkannya.
Setelah Hanna mandi, Inna memijatnya, Keisha menyiapkan minuman di meja kamar Hanna, terlihat banyak bekas ciuman Jack di tubuhnya, semua itu membuat Keisha semakin terluka batin ataupun mentalnya. Dia ingin segera pulang ke Indonesia.
♥️♥️♥️♥️
Jack puas karna orang yang dulu menyiksa Keisha sudah menerima balasannya, kaki beserta tangannya patah, dengan begitu, semua kejahatannya pada Keisha terbayar lunas, bahkan Jack akan menghajarnya lagi jika perlu.
"Inna, dimana Keisha?" tanya Jack, pada Inna yang tengah malam masih terjaga.
"Di kamarnya, Tuan," jawab Inna, heran melihat keletihan majikannya.
"Kenapa kau tidak tidur?!"
"Saya mau mengambil air minum, Tuan," Inna meneruskan langkah kakinya. "Apa, Tuan butuh sesuatu?" Inna kembali menghentikan langkahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Maid
RomanceSebelum baca follow dulu yuk ⚠️🔞WARNING 25+ MENGADUNG🔞⚠️ KONTEN DEWASA,MATURE, ROMANTIC Dalam kelamya malam,syukurlah ada terang yang membuat hatiku tenang.Jack memang dingin,bahkan sikapnya ibarat singa kesepian dalam hutan, tapi aku suka p...