Kagami langsung menghempaskan tubuhnya ke kasur begitu ia selesai makan malam. Pemuda itu memejamkan matanya mencoba mengingat kembali, sejak kapan kepala pelangi itu membuat hatinya terasa hangat. Awal dari semua perhatian itu, kapan ya??
"Aakkhh.. kenapa kau tidak mau diam??" Ucapnya pelan saat tangan kanannya meremas kain baju di dadanya dengan keras.'Ah.. aku ingat beberapa minggu lalu..' batinnya sebelum terlelap
~~flashback~~
Cuaca yang cerah di hari yang menyenangkan. Suhu udara juga sangat bersahabat. Sinar matahari pagi menembus jendela kamar dengan membawa kehangatan."Mnhnhm.." Kagami mengeram pelan sambil meregangkan otot-otot nya. Pemuda itu pun langsung bangun dan memulai kegiatan pagi harinya. Hari libur seperti ini biasa ia gunakan untuk beristirahat, atau sekedar bermain basket jalanan tapi, kali ini ia merasa sedikit lelah. Bagaimana tidak, latihan yang diberikan pelatih sungguh mirip neraka setelah itu mereka bahkan mengundang diri mereka sendiri ke apartemennya dan membuat kekacauan. Kagami tak keberatan malah ia senang kalau ada orang lain di apartemennya tapi tetap saja membereskannya adalah sesuatu yang melelahkan.
Ting!
Hpnya berdering. Pemuda itu pun mengambil hpnya untuk melihat siapa yang mengganggu paginya hari ini.From: Kuroko
Pagi, Kagami Kun! Mau bergabung denganku untuk bermain basket? Kiseki juga akan datang, maukah kau datang?
"Menarik.." gumam Kagami pelan sambil menyeringai sedikit. Mereka semua adalah lawan yang kuat, itu pasti akan sangat menyenangkan. Bagi kagami ini adalah sebuah tantangan yang menyenangkan jadi tak mungkin ia melewatkannya.
To: Kuroko
Tentu saja, kapan?
Tak lama setelah ia mengirim balasan, Kuroko langsung menjawabnya.
From: Kuroko
Jam 9 di lapangan biasa.
Setelah, membaca pesan itu Kagami langsung meletakkan hpnya di meja berjalan ke dapur dan membuka kulkas. Sekilas ia melihat ke jam, 8.00. Dia masih punya waktu satu jam.
"Kurasa tidak ada salahnya kan kalau aku membuat bekal untuk mereka" ucapnya sambil menyeringai kecil.
Kagami dengan cekatan memasak makanan. Tangannya tampak sangat profesional dengan semua yang ia lakukan. Dirinya sudah asyik dengan memasak ia sampai tidak sadar kalau ia belum sarapan. Toh, rasanya dia tidak terlalu lapar.Begitu selesai menata semua kotak bento. Dia pun bersiap untuk berangkat. Tak terasa lima menit lagi ia akan terlambat. Dengan cepat ia mengambil sekotak susu dan meneguknya sekaligus. Pemuda itu buru buru pergi dan meninggalkan kotak itu di meja counter nya. Ia akan membereskannya nanti dia akan terlambat kalau ia tidak buru buru. Ia tidak ingin ada gunting melayang ke arahnya. Tidak terima kasih.
Di lapangan...
"Tetsu Kun!" Teriak Momoi sebelum memeluk kuroko dengan erat.
"Momoi san tolong lepas aku tidak bisa bernafas.." ucap Kuroko datar,
Momoi pun melepaskan pelukannya
"Yo, tetsu! Mana si akashi itu? Padahal dia yang mengajak."tanya aomine dengan bosan.
"Dai chan bersyukurlah kita datang tepat waktu, kalau aku tidak menyeretmu kau pasti telat."balas momoi sambil mengerucutkan bibir.
"Momoicchi pasti selalu kerepotan karena mu aominecchi! Kau harus baik padanya ssu" tambah kise ceria
"Orang bodoh memang sulit di atur nanodayo" tambah midorima sambil membetulkan kacamatanya.
"Apa kau bilang? Setidaknya aku tidak seperti orang yang bangun hanya untuk mendengar omong kosong oha-asa tiap pagi"
"Terserah, tapi oha asa selalu benar nanodayo"
"Hee~ tinggal aka chin yang belum datang?"tanya murasakibara malas.
"Tidak, Kagami kun juga belum datang murasakibara kun."
"Oi, tetsu kau mengajaknya?"
"Wah, kagamicchi juga akan datang? Ini akan menyenangkan" tambah kise senang.
Kuroko hanya mengangguk untuk menjawab mereka. Sebuah senyum samar terlihat di wajahnya saat ia melihat pemuda berambut dwiwarna berlari ke arah mereka.
"Hoii!!" Teriaknya sambil meletakkan bawaannya di bangku pinggir lapangan itu. Semua orang yang berkumpul melihat ke arahnya.
"Aku tidak terlambat kan?"Tanyanya santai masih sambil mengatur nafasnya.
"Kau tepat waktu kagami Kun"
"Kagamicchi kau berlari ke sini?"
"Kau hampir terlambat bakagami."
"Setidaknya kau datang sebelum akashi nanodayo"
"Nee~~ kaga chin membawa bento?"
Kagami tidak menjawab ia hanya menyeringai kecil kepada mereka sambil mengangguk kecil.
"Sepertinya semua sudah lengkap, kalau begitu bisa kita mulai?" Tanya akashi santai.
Semua orang selain Kuroko tampak sedikit terkejut dengan kehadiran akashi.
'kapan dia sampai?'
"Aku baru sampai dan kalian masih berbincang makanya kalian tidak menyadariku" tambah akashi seolah ia bisa membaca pikiran mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Precious Angel!
FanfictionKarakter bukan milik saya, saya cuma pinjam untuk cerita ini Warning!! Typo berserakan, penulis masih pemula, mengandung OOC, updatenya suka suka.. Homophobic harap menjauh Summary: Dimulai dari perhatian berujung rasa ingin memilikinya, untuk 'cah...