bagian 12

33.6K 646 19
                                    

1 tahun kemudian

Tristan sedang menggendong putranya sembari mengajaknya mengobrol

"Bilang papa coba"ujar tristan

"Pa..pa"ujar tristan

"Yah..yah"ujar darrel

Tristan terdiam mengapa selalu 'ayah' yang selalu darrel sebut?kenapa tidak papa kenapa harus andika bukan tristan

"Ehh lagi pada ngapain nih?"tanya andini

"Eh sayang"ujar tristan

"Kamu kenapa?"tanya andini

"Gapapa kok"ujar tristan

"Beneran?"tanya andini

"Bener sayang"jawab tristan

"Yaudah deh, eh darrel sama mama dulu ya kamu kan belum makan"ujar andini

Tristanpun masuk kedalam dan bertemu andika yang membawa tas dan helm

"Eh dik, mau kemana?"tanya tristan

"Saya mau pulang kerumah saya pak"ujar andika

"Loh kenapa?"tanya tristan

"Saya merasa engga enak pak, saya dirumah saya saja nanti kalo saya mau ketemu darrel saya kesini kok"ujar andika

"Kamu serius?"tanya tristan

"Iyaa pak"jawab andika

Tristan terdiam dan andikapun berlalu, andika bertemu dengan andini di halaman

"Loh mas mau kemana?"tanya andini

Andika menarik nafas panjang

"Aku mau pulang"ujar andika, andini terkejut

"Hah?kok pulang mas?"tanya andini

"Aku engga enak ganggu kebahagiaan kamu sama pak tristan"ujar andika

"Kok gitu sih mas"andini mulai menangis

"Aku bakalan kesini terus kok tengokin istri aku sama anak aku"ujar andika sebari mengusap pucuk kepala andini

Andini menatap andika dalam dalam

"Kamu masih tanggung jawab kan?"tanya andini

"Yaaa masihlah sayang..gini aku cuma gaenak aja sama pak tristan kamu boleh kok nginep dirumah aku kapan aja kamu mau itukan rumah kamu juga"ujar andika

"Beneran ya"ujar andini, andika menghapus air mata andini

"Aku pulang dulu ya i love you"ujar andika sembari mengecup lama kening andini

"Ayah pulang dulu sayang"ujar andika pada darrel, darrel merentangkan tangan ingin digendong

"Ohh sini sini mau digendong yah"ujar andika sembari menggendong darrel

Darrel terus mencengkram jaket andika

"Sayang ayah pulang dulu ya nanti ayah kesini lagi"ujar andika, darrel tetap enggan melepaskannya

"Sayang ayah mau kerja sini sama mama dulu"ujar andini tak lama kemudian cengkramannya terlepas

Berat bagi andika untuk meninggalkan keduanya namun ini harus ia lakukan karna tidak benar hidup seperti ini ia harus memilih meninggalkan atau merebut, andika lebih memilih meninggalkan toh ia masih bisa bertemu anak dan istrinya dengan bebas, andikapun pergi

Andini masuk dengan lunglay

"Sayang"panggil tristan

"Aku tau ini berat aku udah cegah andika tapi dia kekeh buat pulang"sambung tristan

"Aku ngerti mas, emang hidup kaya gini tuh engga bener"ujar andini

"Maaf ya gegara aku semuanya jadi sepanjang dan serumit ini"ujar tristan

"Gapapa mas emang jalannya mungkin udah seperti ini"jawab andini

Tristan memeluk istrinya yang sangat rapuh darrel yang tidak tau menau soal urusan dewasa hanya bisa diam sembari menghisap jarinya

***

Andika sampai dirumahnya memang tidak terlalu jauh tapi tetap saja berat

"Selamat datang kembali"ujar andika pada dirinya sendiri

Andika segera masuk ke kamarnya, kamar yang luas untuk dia seorang diri andika mengambil gitarnya yang sudah lama tidak dimainkan, andika duduk di tepi ranjangnya

'Aku hanya pergi 'tuk sementara, bukan 'tuk meninggalkanmu selamanya...
Aku pasti 'kan kembali pada dirimu, tapi kau jangan nakal. Aku pasti kembali...'

"Oke gue cuma pisah ranjang engga pisah buat selama lamanya"gumam andika

"Andini aku cinta sama kamu sekarang, besok, ataupun nanti"ujar andika dengan nada tegas












Bersambung..
I'm comeback:)

istri bersuami duaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang