2 bulan kemudian
Tak terasa sudah berjalan dua bulan bahkan lebih belum ada tanda tanda tristan menemukan andini itu berarti pertahanan andika cukup rapat
Andini duduk di tepi ranjang sembari menunggu darrel yang sedang tidur, perutnya terasa sangat sakit mungkin efek dari pola makan yang tidak teratur
"Mas tristan, kamu dimana mas"gumam andini
Terdengar suara pintu dibuka
"Hei"ucap andika, andini membuang muka
"Kenapa hm?"tanya andika
"Apa sih"ujar andini sembari menangkis tangan andika
"Jangan coba coba tolak apapun yang aku lakuin, aku gk nerima penolakan"bisik andika
"Mas sampe kapan kamu memperbudak aku hah?"tanya andini
"Selamanya"ujar andika
"Aku gk mau!!"teriak andini
"Sttt nanti darrel bangun"ujar andika
"Berbulan bulan kamu sekap aku disini, kenapa kamu gk cari perempuan lain buat dijadiin budak kenapa harus aku?"tanya andini sembari menangis
"Kenapa belakangan ini kamu berani banget sama aku hah?"nada andika mulai mengintimidasi
"Aku benci kamu melebihi apapun, bahkan jika aku ngelakuin kesalahan rasa benci ini gk akan melebihi rasa benci aku ke kamu, breng*ek!!"ujar andini
Andika tersenyum smirk
"Aku gk ada niatan ngelakuinnya lagi tapi kamu yang minta, oke siap siap"ujar andika
Andini menangis ia tak tau mengapa belakangan ini moodnya selalu buruk
Andika menarik paksa tangan andini kuat kuat
"Arrghh..sakit"ujar andini
Andika menyeret andini ke kamar lain
"Lepasin!!!aku gk sudi disentuh sama psikopat kaya kamu!!"teriak andini
"Psikopat hmm?"andika semakin mengeratkan pegangannya mungkin akan meninggalkan luka memar
"Baj*ingan!!!iblis kamu mas!!"teriak andini sembari menahan sakit yang begitu luar biasa
Andika yang sudah muak dengan teriakan andinipun, mendorong andini hingga ke tembok
"Arrgh.."andini meringis kesakitan
Andika mencekik leher andini, meski tidak kuat tapi itu cukup membuat sesak
"A..aku ba..bakalan b..buat ka..kamu m..menderita d..di p..penjara"ujar andini terbata bata
Mendengar perkataan itu andika sangat geram
Andika melempar tubuh andini ke arah meja rias hingga meja itu patah
Tubuh andini seperti mati rasa ia tidak bisa merasakan tubuhnya lagi, yang ia rasakan adalah andini merasakan ada yang mengalir di bagian bawah tubuhnya
Andini tak sadarkan diri, andika sangat terkejut ketika ada cairan merah yang keluar dari selangkangan andini, andika mengangkat tubuh andini ke ranjang
Andika sangat panik ia tak tau apa yang harus ia lakukan, ia tak mungkin membawa andini keluar villa
Dengan terpaksa andika keluar dari villa dan mencari dokter terdekat untuk memberikan perawatan pada andini di villa
***
Tristan sedang duduk di meja kerjanya hatinya begitu tidak tenang seperti ada yang mengganjal di hatinya
KAMU SEDANG MEMBACA
istri bersuami dua
Romantiek18+ "siapa sangka aku bisa hidup bersama dua suami dalam satu atap"-andini "hidup bersama suami baru dari istriku memang tidak mudah, tapi ini harus dilakukan demi suatu hal"-tristan "menikah dengan istri atasanku sendiri?memang sukar dipercaya tapi...