5. Sakit

6 2 0
                                    

Keadaan Laras tidak terlalu parah, hanya saja dia sangat ketakutan dan trauma akan hal itu.

"HAHAHA DASAR LEMAH! BEGITU SAJA HARUS MASUK RUMAH SAKIT. GUE MAKIN MUDAH BUAT LO HANCUR!" Seseorang mengintip dari pintu.

Setelah puas menertawakan keadaan Laras dia pun beranjak dari tempat itu dengan cepat.

Laras diminta dokter untuk dirawat selama dua hari ke depan.
Karena Laras masih lemas dan harus mendapat perawatan yang intensif.

Kedua orangtuanya sudah pulang bersama Naomi karena harus mengambil baju Laras ke rumah serta mengurus pekerjaan yang sempat tertunda.

Begitu pula dengan orangtua Dyon.
Mereka harus pulang karena 1 jam lagi tamu mereka datang.

Sekarang yang menjaga Laras adalah Dyon dan sahabat Laras Cheline.

Laras sempat bangun dengan wajah ketakutan, Dyon langsung menenangkannya. Laras pun kembali istirahat agar tenaga nya cepat pulih.

Setelah bel sekolah berbunyi, Kevin Andre dan Bram langsung beranjak ke rumah sakit sesuai pesan Dyon.
Tidak lupa mereka membawa barang barang Laras, Dyon dan Cheline.

Setelah sampai didepan ruangan Laras mereka mengetuk pintu dan mengucapkan salam, Dyon mempersilahkan mereka masuk.

"Nih bro" kata Kevin menyodorkan tas mereka bertiga serta kunci mobil Laras.

"Makasih ya" kata Dyon.

"Gimana keadaan Lo Ras?" Tanya Andre.
"Gue udah mendingan, makasih ya udah jenguk" jawab Laras.
"Iya sama sama"

Bram melihat Cheline duduk di sofa ruangan Laras sambil memainkan ponselnya, dia segera menghampiri nya.

Mereka sebenarnya sudah lama dekat, akan tetapi Bram menggantung perasaan Cheline tidak menembaknya sampai detik ini.

Ah, seperti jemuran saja digantung wkwk.

Bukannya Bram ingin mempermainkan perasaan Cheline, akan tetapi Bram kurang percaya diri untuk menjadikan Cheline sebagai kekasihnya. Dia terlalu deg degan dan khawatir jika dia ditolak.
Cheline pun memaklumi itu.

"Hai, sibuk amat" sapa Bram.
"Ah iya, gue lagi kabarin orangtua gue" jawab Cheline.

"Lo mah Bram, gak ada niali.
Kalo suka itu ditembak, jangan digantung mulu kayak jemuran hahah" sambar Kevin.

Cheline hanya senyum senyum malu mendengar nya.

"Is, apaan sih Lo" jawab Bram dengan nada kesal.

"Gue tuh ya, kalo udah punya gebetan gak akan gue gantung... Bakal gue tembak jadi pacar gue." Kata Andre.

"Drama Lo, buktinya sampe sekarang Lo jomblo" balas Dyon.

Mereka pun tertawa, Andre hanya menggaruk kepala nya sambil nyengir.

"Eh, gue pulang dulu ya. Masih ada urusan soalnya. Ras, gue pulang ya" pamit Cheline sambil menggendong tasnya.

"Iya Ce, makasih banyak ya" jawab Laras dan dibalas anggukan oleh Cheline.

"Anterin dong" sambar Kevin sambil menyenggol lengan Bram.
"Eh, I-iya... Ce gue anterin yuk" kata Bram terbata bata. Dia sungguh degdegan.

"Kok gugup wkwk" kata Andre.
"Biasa, masih deg-degan hahah" balas Dyon.

"Sembarangan Lo. Yuk Ce" kata Bram.

Dia menari tangan Cheline dengan cepat agar dia tidak dibuat malu lagi didepan Cheline oleh sahabat-sahabat kampret nya.

Mereka pun pamit pulang, begitu juga dengan Kevin dan Andre.
Sekarang hanya Dyon yang menjaga Laras di ruangan itu.

"Lo nggak pulang juga?" Tanya Laras.
"Aku kan mau jagain kamu" jawab Dyon.

"Cieee, manggilnya Aku kamu haha"
"Gapapa, mulai sekarang kita panggil nya aku kamu. Biar romantis gitu"
"Ngarang aja Lo"

"Eh panggil nya harus aku kamu" kata Dyon.
"Iya deh iya" jawab Laras.
"Kamu belum mau pulang?" Lanjutnya.

"Nggak, bentar lagi. Orangtua kamu kan belum datang, siapa yang jagain kamu? Nanti kalo mereka udah datang, aku pulang tapi nanti malam aku kesini lagi" jawab Dyon.

"Ohh gitu" kata Laras dan dibalas anggukan oleh Dyon.

"Makasih ya Dyon" kata Laras sambil tersenyum mengelus pipi kanan Dyon yang duduk di samping ranjang nya.

"Iya sama sama. Peluk dulu dong" kata Dyon dengan cengiran khas nya.

Laras segera duduk dan memeluk Dyon. Dyon mengelus rambut Laras dengan lembut.

Laras pun melepas pelukan nya sembari tersenyum.

"Makasih ya Dyon, udah ada di samping aku terus" kata Laras dengan mata berkaca-kaca.
"Iya, itu udah kewajiban aku.
Jangan nangis dong, nanti makin jelek" jawab Dyon dengan nada mengejek sambil mengelap air mata Laras.

"Aku bahagia punya kamu yang selalu pengertian dan peduli" kata Laras.
"Aku juga" jawab Dyon.

Dyon menyuruh Laras untuk tidur,
Orang tua Laras sudah datang dan dia pamit untuk pulang.

GRUDGE [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang