6. Tamu

2 2 0
                                    

Dyon memasuki rumah nya, dia langsung menyalami orang tuanya.

"Wah, ini anak kamu Steven" kata Karin Tante nya yang katanya anak dari adik Kakek Dyon.

"Iya Karin dia sudah tumbuh besar sekarang" jawab Widya Mama Dyon.

"Eh Tante Karin" Dyon berjabat tangan dengan Karin.

"Ini Nadia anak tante" kata Karin.
"Hai Kak Nadia" sapa Dyon.

"Hai, kamu udah kelas berapa?" Tanya Nadia.
"Kelas 12 kak" jawab Dyon, dan dibalas anggukan kepala oleh Dyon.

"Yasudah, kalian berdua keliling dulu, ada hal yang harus kami bicarakan bertiga" kata Steven.

Dyon mengajak Nadia keliling rumah.

"Kalian menginap?" Tanya Dyon.
"Nggak, aku sama Mama cuman mampir aja. Tapi bakal menetap di kota ini"

"Kakak udah kerja?"
"Belum, rencananya kakak mau bekerja di kantor Om Steven Papa kamu."
"Ohh"

***

"Karin, kenapa kamu memilih untuk tidak menikah dan mengasuh Nadia yang bukan darah daging kamu?" Tanya Steven.

"Aku masih sakit hati Kak, Dirga meninggalkan aku. Dia pernah berjanji untuk menikahi ku, tapi dia malah memilih wanita lain.
Sejak saat itu, aku berjanji tidak akan menikah seumur hidup. Dan aku mengangkat Nadia sebagai anakku, supaya ada yang menemani ku di sisa hidup ku" jawab Karin.

"Dirga? Dirga Papa nya Laras?" Tanya Widya.

"Iya kak, dia yang membuat aku tidak menikah hingga saat ini. Aku masih berharap kepada dia, dia sungguh pembohong."

"Aku tidak akan tinggal diam. Jika Dirga memiliki sifat seperti itu berarti itu akan turun ke anak nya Laras" kata Steven.
"Ada apa dengan anak nya?" Tanya Karin.

"Laras pacar Dyon, sudah 3 tahun"
Jawab Widya.
"Aku akan memisahkan mereka, Dyon tidak bisa berhubungan dengan anak Dirga si penghianat itu. Aku tidak suka!"

"Apa kamu mengambil tindakan yang pas Pa?" Tanya Widya.
"Tidak Widya, jika kita biarkan mereka terus berhubungan. Bisa bisa Dyon sakit hati juga karena Laras. Sama seperti yang dilakukan Dirga kepada Karin. Aku tidak mau nasip Putra ku seperti itu. Aku tau, dia memang akhir akhir ini kurang kasih sayang dari kita karena kita sangat sibuk. Tapi aku akan memberikan yang terbaik untuk Dyon, aku tidak membiarkan nya berhubungan dengan Laras lagi"

"Tapi Pah, apa Dyon tidak tersiksa dengan keputusan Papa?"
"Tidak Widya, aku sudah memikirkan nya"

"Apa Kakak yakin dengan keputusan kakak?" Tanya Karin.
"Aku sungguh dan sangat yakin Karin"

"Dan bagaimana dengan rencana kita mengadopsi anak itu Pah?" Tanya Widya.
"Aku tidak bisa mengadopsi anak lagi. Kita fokus saja pada Dyon"
"Baiklah Pah, aku setuju saja"

"Karin, bagaimana dengan Nadia, apa dia tidak menanyakan keberadaan Papa nya?" Tanya Steven.
"Aku mengatakan kepada dia bahwa papa nya sudah meninggal dan Dirga yang sudah berjanji menjadi Papa nya. Supaya dia benci juga kepada Dirga"

Tidak mereka sadari,
sedari tadi Dyon mendengarkan percakapan mereka.
Dia penasaran akan apa yang dibicarakan orangtuanya dan Tante nya Karin, sehingga dia meninggalkan Nadia di balkon kamar nya dengan alasan mengambil gitar ke bawah.

'Kenapa papa tega sekali ingin memisahkan aku dengan Laras?
Yang bersalah Papa nya bukan Laras.
Aku tidak mau meninggalkan Laras, tapi aku benci kepada Om Dirga karena sudah membuat Tante ku menderita. Sisi lain, aku juga senang dengan ini, kasih sayang orangtua ku akan kembali kepada ku dan tidak jadi mengadopsi anak lagi. Sisi lain aku sedih jika harus berpisah dengan Laras. Apa yang harus kukatakan kepada dia, Laras pasti sedih. Bagaimana ini! Apa yang harus kulakukan!' batin Dyon.

"Bagaimana kita membicarakan nya kepada Dyon Pah?" Tanya Widya.
"Nanti aku yang memberitahunya, semoga dia mengerti"

"Tidak usah Pah, aku sudah mendengarkan nya semua secara langsung" dia keluar dari balik tembok tempat nya bersembunyi.

"Syukurlah kamu sudah mengetahui nya, jadi Papa tidak usah mengatakan ini lagi kepada kamu" jawab Steven.

"Dimana Nadia?" Tanya Widya.
"Di balkon Mah" jawab Dyon.

"Kamu setuju kan dengan perkataan papa?"
"Maaf Pah, aku tidak bisa. Aku menyayangi Laras. Aku tidak bisa berpisah dengan dia"

"APA KURANG JELAS DYON? PAPA LARAS YANG SUDAH MEMBUAT TANTE KAMU MENDERITA HINGGA TIDAK MAU MENIKAH SAMPAI DETIK INI? APA KAMU HANYA DIAM SAJA? SAMPAI SAMPAI TANTE KAMU MENGADOPSI ANAK DAN PERGI DARI KOTA INI. KAMU TIDAK MAU MELAKUKAN SESUATU?" suara Steven meninggi, dia sudah terlalu emosi.

Cieee gantung wkwk

GRUDGE [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang