Crazy.

3.5K 382 192
                                    

Thank's for 7k read and 1k vote nya :') perbedaan yg sangat signifikan ya, sayang?

Vote 40+ aku up lg :) atau double up ya? :p

"You're not just a pretty face, you've had many orgasm so far and all of them belong to me,"

Happy reading 🌚

•••

"Sudah, ciumannya?"

Seutas kalimat yang mampu membuatku membeku di tempat. Mataku yang semula membola kini bahkan kesulitan mencari objek pandang kala pria di depanku terus melancarkan aksi tatapnya dengan tajam.

"Nikmat sekali ya? Sampai tak sanggup berkata-kata."

Setelahnya aku langsung mendongak, menggeleng kuat, perasaan ku bergemuruh dengan begitu hebat. Entah takut menyakiti perasaan pria di hadapanku saat ini atau ketakutan yang ku ciptakan sendiri di dalam hati.

"Taehyung, a-aku bisa j-jelaskan."

Ia pun tersenyum miring, lalu mengabaikan ku yang berusaha mengejarnya, ia berlalu menuju dapur. Mungkin ini tujuan awalnya sebelum langkahnya terhenti melihat pertunjukkan menarik antara aku dan Jungkook.

Lantas aku meraih lengannya, perasaan takut ku kembali membuncah. "Taehyung, dengarkan penjelasan ku dulu,"

Ia menepis tautanku, lalu meraih gelas setelahnya. Menuang penuh air putih dan meneguknya dalam sekali tegukan. Ia meremat gelas kosong yang ada ditangannya, lalu membantingnya ke lantai.

Pyaarr

"Penjelasan apa, hm? Apa yang ingin kau jelaskan?" Taehyung menoleh ke arahku, dengan tatapan mengintimidasinya, bahkan wajahnya yang terdapat beberapa goresan luka menjadikan ku semakin takut dan memilih mundur kala langkahnya mendekat.

"Seberapa nikmat lumatan Jeon Jungkook? Seberapa manis kecupannya? Atau seberapa indah jemarinya saat menyisir punggungmu yang membuat matamu terpejam seolah menikmati setiap sentuhannya, begitu? Kau, benar-benar jalang, ya?"

Rasa takut, kecewa dan sedih kini bercampur dalam hatiku. Takut dan merasa bersalah karena memang ini salahku mengiyakan keinginan seseorang yang seharusnya kuhindari sejak awal, dan sedih saat ia dengan begitu kasarnya mengataiku jalang.

Kau yang membuatku menjadi jalang, Kim Taehyung. Kau.

Jemari panjang Taehyung mengangkat daguku, yang entah sejak kapan pipiku mulai basah tergenang air yang menetes dari pelupuk mataku.

Ia malah menggelengkan kepalanya, seolah tak percaya aku sudah menangis begitu saja karenanya. "Cengeng sekali, sih? Ah ya, apakah ini kali kedua aku membuatmu menangis? Pertama saat malam pertama kita, saat milikku menerobos lubang sempitmu yang bahkan masih tersegel dengan rapi dan kedua hari ini. Malam terakhir kita,"

Mataku mengerjap, lalu kuhapus air mataku dengan kasar, "Apa maksudmu, Kim Taehyung?"

"Hahahaha.." dia justru tertawa yang kembali membuatku takut, tatapannya terus menyeringai, lalu mengusap bibirku begitu seduktif, "Seharusnya kau faham, aku masih dalam masa pemulihan, kenapa kau memaksaku untuk menghukum mu, hm? Apakah kau tidak akan apa-apa dengan beberapa luka lebam di wajahku ini? Aku masih tetap berkharisma 'kan?"

Wajahnya pun semakin mendekat ke arahku, yang membuatku lantas menoleh ke arah lain, dan tentu itu malah membuatnya dengan leluasa mencium aroma tubuhku, sesekali mengecup pundak serta leherku, "Atau justru semakin menggairahkan, hm?" setelahnya ia menggigit daun telingaku dengan begitu menggoda. Aku sampai lupa bagaimana terpukau-nya diriku atas ciuman Jungkook yang sempat membuatku terpaku sekian menit. Kini justru tubuhku seolah seperti dirayapi oleh kenikmatan lain yang sudah sering kurasakan namun kali ini rasanya sedikit berbeda.

[DARK SERIES] NIGHT - KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang