Swastamita sudah terlihat di balik kaca jendela. Mark sungguh sudah kebal dengan nafas panjang yang sedari tadi ia keluarkan. Menyender begitu saja pada sofa ruang tamu menatap tak minat pada lampu yang belum dia nyalakan di langit-langit ruangan.
Ada masalah jiwa yang mengusik pemikiran sedari tadi. Oh ayolah, siapa yang tidak terusik? hanya orang bodoh yang tidak-tidak, dia yang lemah saja sebagai lelaki. Mau main tebak-tebakan perasaan tak asik, Mark galau bilang saja begitu.
Sudah seperti pecinta senja dia itu, segelas kopi bahkan mampir di atas meja berwarna putih tersebut. Untung tidak jadi dinyalakan lagu, tidak maulah dia semakin dicap galau oleh orang-orang sekitar apalagi tetangga apartemennya. Memang sih tak masalah mendengarkan lagu, namun entah mengapa dinding antara dia dengan si penghuni apartemen sebelah seperti lebih tipis semennya dibanding ruangan lainnya. Mungkin ketika pembangunan mereka kehabisan semen sebab ini lantai terkahir, maksudnya hampir di paling atas dan ruangan terujung. Mark tidak peduli yang dia pedulikan adalah kemungkinan sebab terburuk si tetangga itu mendengar.
Mereka dekat, ya cukup dekat. Berbeda setahun, doi yang lebih muda. Teman mengobrol, bahkan sering memiliki waktu bermain malam di setiap saat. Pendekatanya lancar, hanya kepekaannya nihil. Jangan berfikiran jorok, dia hanya berbagi cerita dengan konsep yang lebih dalam. Aneh, memang tidak jorok. Mark saja kalau terkait si tetangga satu itu pemikiran jorok akan mengalir seperti semen. maaf, akhiri saja kata-kata ambigu tak tahu makna ini.
Seperti yang sudah dikatakan, berbagi cerita hal lumrah mereka lakukan (Mark hingga tahu jika anak itu sangat tidak tahu diri. tidak peka bahasanya mengganggap semua hal kecil namun malah terkadang menjadi bumerang sendiri ketika masalah sepele dibuat overthinking) namun bukan hal ini, bukan ketika hal yang terkait tentang anak itu akan dia ceritakan langsung ke anaknya.
Tidak seru ketika si surai madu bertanya mengapa lalu dia jawab karenamu. Tidak, anak itu pasti akan menganggapnya kulot lah, bercandaan tidak seru, atau semacamnya. Dan berkahir dengan tidak jadi menyampaikan perasaan, percuma dong melakukan pendekatan.
Iya, sebab galau karena si tetangga itu, menaruh perasaan suka kata yang pantas di gambarkan.
Bodoh ya dia hingga menyimpan perasaan ke tetangga apartemen sendiri? Sudah besar bersama dari menginjak kuliah hingga kini bekerja di pabrik ternama. Sayang, si doi bekerja di perusahaan gawai terkenal seantero dunia itu. Tidak bisa bertemu di tempat kerja bukan berarti tidak bisa menghabiskan waktu bersama. Tidak, tidak. Hari pertama anak itu bekerja saja dirayakan berdua -tentu tanpa soju dan kawan si bocah- hanya mereka berdua. Tuh kan, sebab itu Mark jadi sering beranggapan hubungan mereka saling timbal-balik, sedih.
Anak itu yang selalu di pikirannya, si surai madu yang sesempurna aksara. Sepertinya si surya terkadang klandestin menaruh iri padanya.
Lee haechan seperti kanigara, indah. Nama yang indah kan? seperti acap untuk diraih. Mark merasa pindah jurusan jika terkait Haechan, benar-benar menggali sastra bahasa agar pantas diucap bersama dia.
Jujur saja, hubungan mereka tidak seburuk itu sungguh. Tidak seburuk hingga mereka bahkan tidak pernah menaruh afeksi satu sama lain. Mark bahkan sudah usaha sebagai lelaki semestinya untuk menarik pria tersebut. Mereka sejenis, Mark tahu apa yang pria sukai. Alih-alih akan mendapatkan kejuaraan, Haechan kemarin tiba-tiba confess sesuatu yang membuatnya galau hingga begini -parahnya hingga tak benar saat ada pertemuan online tadi.
Sumringah seperti bayu itu Haechan pancarkan, kemarin sore lepas pulang kerja hari kamis. Tak ada hujan, pria lepas kerja datang ke apartemennya dan muncul di interkom pintu masuk. Tidak mungkin menolak dibukakan saja, "Haechan ada apa?" begitu Mark sapa pada Haechan yang sudah merebahkan diri di sofa tempat Mark sore hari ini tempati.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐧𝐢𝐠𝐡𝐭𝐬𝐭𝐨𝐫𝐲.
Fanfictioncendayam disetiap rasa, begitu kata mereka. ini cerita pendek rekomendasi untuk penghujung malam. os cerita, markhyuck of course. ada beberapa cerita mengandung konten eksplisit, tolong kebenahannya ya!