warn you: explicit written.
Donghyuck menatap lekat pantulan cahaya (refleksi) didalam cermin tersebut. Menatap lekat dengan pandangan yang sulit diartikan.
Rasa kasihan, bersyukur, dan keinginan tertampik —mungkin bisa dikatakan rasa iri yang begitu besar.
Dia iri dengan dirinya yang lampau.
Dia iri pada kehidupannya diluar sana.
Donghyuck, pria manis itu dahulu memiliki penderian yang sangat kuat, tetapi semua berubah dan memaksanya untuk tidak berteguh kembali pada mindset awal, dia disini dengan paksaan yang kejam.
Sebuah gelombang memecah sepi, “sayang, kau kenapa?” itu suara seseorang yang sangat dia kenal. Seseorang yang mebuatnya ada disini untuk melayaninya. Dia telah menikah muda, mencoret salah satu gagasan yang telah ia tanam sekemudian rupa, “Tidak —i'm good." Dia menjawab walau enggan, dia tahu, apa konsukuensi jika tidak —pria manis itu masih enggan mendapatkan hukuman hanya karena masalah sepele semacam ini.
Tak terasa, pundak yang semula kosong, terisi oleh sebuah benda berat yang menyebabkan tarikan massa, itu Mark —sudah pasti, suaminya.
Dan, itu berarti dia sudah mencoret 2 gagasan pokok tentang 'hanya mencintai seorang perempuan.'
Sebuah tarikan simpul terasa diatas perutnya. Elusan pelan yang berdesir dikala tangan kasar itu berseteru tak langsung pada kulit perutnya yang sensitive.
“Hyung,” pekik Donghyuck lirih, dari pantulan terlihat jelas bahwa pria itu akan melanjutkan ke jenjang selanjutnya, itu wajar tetapi bagi Donghyuck sedikit, kau tahu.
“Sayang, ya?”
Donghyuck mendesis pelan atas jawaban, ia meringis dalam hati. Kalaupun ia menolak pun itu tidak mungkin, pria yang dijodohkan dengannya ini pasti akan berlaku kasar, dan jika dirinya berkata iya dengan sumringah (senang hati) maka Mark tidak segan-segan akan menganggap dan mempermainkannya layaknya seorang jalang —kedua opsi tidak ada bagusnya.
Dan itu juga berarti telah menghapus mindset percintaanya jikalaupun dirinya ingin menikah dengan seseorang pilihannya tanpa campur tangan perjodohan.
Semua menjadi angan sekarang. Donhyuck hanya tersenyum dan mengelus surai milik Mark yang sekarang sedang menciumi perpotongan lehernya kendati sang tangan mulai menelusup kedalam kemeja hitamnya.
Tangan nakal Mark sudah sampai ke bagian puting Donghyuck. Megelus dan mencubitnya perlahan seraya merangsang agar libido sang istri ikut terhanyut.
“Mark—!”
Gotcha.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐧𝐢𝐠𝐡𝐭𝐬𝐭𝐨𝐫𝐲.
Fanfictioncendayam disetiap rasa, begitu kata mereka. ini cerita pendek rekomendasi untuk penghujung malam. os cerita, markhyuck of course. ada beberapa cerita mengandung konten eksplisit, tolong kebenahannya ya!