“Menaklukkan rasa takut dan berani mencoba adalah langkah awal dari suatu perubahan.”
Bel berbunyi, tanda murid kelas X MIPA 1 harus masuk dan bersiap memulai kegiatan pembelajaran. Hari itu Bu Retno seperti hendak menyampaikan sebuah pengumuman yang membuat semua siswa kelas tersebut penasaran, berbeda dengan Aisley yang hanya biasa saja menanggapinya.
"Selamat pagi, baik ibu minta perhatiannya sebentar karena ibu akan menyampaikan kabar gembira untuk kalian semua," Ujar Bu Retno selaku wali kelas X MIPA 1.
Awalnya kelas yang terasa sepi mendadak menjadi ramai seketika karena kabar dari Bu Retno yang membuat para siswa menjadi penasaran dan antusias untuk mendengarkannya.
"Oke, jadi besok hari Sabtu akan diadakan pembelajaran di luar kelas bagi kelas X MIPA & IPS."
"Ada info tambahan yakni untuk besok Jumat akan diadakan pengarahan di Aula tepatnya pada jam 08.00, paham semua?" Tambah Bu Retno yang diakhiri dengan pertanyaan.
"Paham Bu." Jawab mereka dengan kompak satu kelas.
Setelah memberikan pengarahan Bu Retno meninggalkan kelas X MIPA 1. Dan dilanjutkan dengan KBM seperti jadwal biasanya hingga selesai.
***
Tak terasa hari Jumat pun tiba, seperti janji Bu Retno yakni ingin memberikan info tambahan di aula untuk persiapan kegiatan pembelajaran di luar kelas hari Sabtu.
“Selamat pagi anak-anak, berhubung besok itu kita melakukan pembelajaran di luar kelas, Ibu akan memberikan info mengenai tata urutan pelaksanaannya. Kegiatan tersebut akan dilaksanakan tepat pukul 07.00 jadi semua siswa wajib berkumpul di sekolah sebelum jam keberangkatan. Kemudian kita akan mengunjungi Museum Geologi dan Museum Gedung Sate. Ibu harap kalian paham dan dapat mempersiapkan diri sebaik-baiknya,” Tegas Bu Lika selaku Kepala Sekolah SMA tersebut.
“Baik Bu,” jawab seluruh siswa secara bersamaan.
Setelah pengumuman di Aula, semua siswa yang berada di sana kembali untuk mengikuti pembelajaran di kelas masing-masing.
***
Bel pulang berdering, Aisley bergegas mengayuh sepedanya untuk pulang menuju ke rumah. Sesampainya di rumah ia segera membersihkan diri dan berencana pergi ke supermarket untuk membeli kebutuhan persiapan pembelajaran di luar kelas besok itu.
“Ngantuk parah, tapi harus prepare buat besok,” Keluh Aisley sambil melangkahkan kaki keluar rumah.
Aisley sudah siap dengan gadget di genggamannya. Ia pun telah memesan ojek driver di aplikasi online karena merasa lelah jika harus menggunakan sepeda menuju ke sana. Menunggu di halaman depan rumah adalah hal yang dilakukan Aisley kala itu, yaitu menunggu ojek driver datang menjemputnya. Tak lama driver pun sudah datang.
“Permisi, apa betul ini dengan Aisley?” Tanya seorang ojek driver padanya.
“Oh iya, benar pak,” jawab Aisley sambil memakai helm.
“Sudah siap?”
“Sudah pak,” Sembari membenarkan posisi memboncengnya.
Tiba-tiba datang seseorang dari arah belakang yang sontak membuat Aisley keheranan.
“Itu orang saya antar saja pak, ini ongkos gantinya.” Sahut orang tersebut.
“Wtf,” Batin Aisley keheranan.
“Tetapi kan sudah terlanjur dipesan lewat aplikasi Nak,” Jelas ojek driver tersebut pada Araska.
“Cuma tetanggaan kok Pak, lagian saya juga sekalian keluar,”
“Ini pak saya ganti ongkosnya,” Tegas Araska yang membuat Aisley semakin geram padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARASLEY
Teen Fiction🦋AISLEY Gadis dingin dengan sejuta rahasia. Menutupi rahasianya tak ada satu orang pun yang tahu. Bahkan setiap ada yang mencari tahu pun tetap tidak bisa. Sulit rasanya. Ia malah selalu ingin mengetahui sikap yang sebenarnya dari orang lain. 🐧ARA...