PROLOG

33 4 0
                                    

Jangan lupaaa divote untuk apresiasi kalian udah membaca lika liku hidup Iqbal. Selamat membaca !!

***

Sunyi bagai kehidupan malam. Namun, sayangnya matahari masih setia menemani kehidupan bumi dengan makhluk isinya.

Banyaknya helaan nafas dari salah satu ruangan. Ruangan mewah dengan nuansa gold yang berpadu dengan apik. Tempat tidur kingsize tempatnya untuk mengistirahatkan beban sejenak, lalu meja nakas dengan berbagai fotonya. Ya, hanya foto dirinya saat pengambilan raport SD dan SMP dan SMA.

Sedih bercampur senang, itulah yang dirasakan Iqbal Putra Angkasa. Pemuda itu menatap sendu langit sore yang akan meninggalkan bumi yang dibencinya. Kalau bisa, ia akan ikut sang penyirna itu akan pergi dari tempat tinggalnya.

Pergi dari kehidupan yang membosankan, banyaknya airmata, banyaknya pendosa, banyaknya kericuhan, banyaknya percintaan, banyaknya drama, banyaknya konflik. Hal yang dilakukan manusia yang dibenci Iqbal. Walaupun, Iqbal juga manusia. Manusia yang hampir sempurna. Itulah kata orang orang.

Banyaknya kehidupan didunia, sebesar apapun tak akan mudah dirubah oleh siapapun kecuali yang diatas.

Begitupun, Iqbal. Datangnya konflik, percecokan, masalah, untuk bergandengan tangan dengan rasa ikhlas, kemanusian, keberanian, rasa, dan masih banyak lagi.

Itulah kehidupan. Tak ada yang bisa mengubahnya sebesar apapun. Kita hanya bisa, berteman dengannya.

Namun hal seperti itulah yang Iqbal benci. Konflik yang datang dalam kehidupannya terlalu berat untuk manusia pemuda SMA kelas 12 seperti dirinya. Walaupun mempunyai banyak hal yang terbilang mahal dan mewah, tak mengimbalinya dengan kebahagian hidup.

"Bahagia itu seperti apa?"

***

Jangan lupa divote ya.

Salam,

Juazahra💅

Iqbal dan Putih Abu AbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang