Jimin terlanjur dijelajahi eksistensi,
lalu mati—tentang kematian—juga
sesal-menyesal tiada sirna. Namun
dia tak pernah jadi bagian dari elegi.
Aku mengerang. Ini semacam perpaduan darah-darah orang: Aku dan Master. Kami bercuap mengenai probabilitas-probabilitas sebelum ajal dipaku pada sabit yang kami cintai. Ah, pokoknya, ini collab. Awowowk. Aku menertawakan aku. Ini Hoshitni.Dan ini Haze, yang Hoshitni sebut-sebut sebagai “Luigi Master” padahal bukan “master” yang ada di pikiran kalian. Jadi, maksudnya? Master pembawa sial (ya, ya, tepat sekali, Kokoro). Mohon dukungan kalian untuk collab-ku dengan master sesungguhnya yang pertama kali, ya!
Baik, sekarang silakan jatuhkan kelopak mata Anda. Jangan menangis, ya, Sayang. Sebab kita 'kan memasuki dunia sureal.
Jasa tag gratis schaitze
KAMU SEDANG MEMBACA
Talk is Overrated
FanfictionJimin tertidur di sisi kamar. Suara napasnya terdengar kering, menembus raga saya yang cuma serabut tali-temali, sedang saya menatap dia berdarah-darah. Kemudian Jimin bilang, ini cara miliknya untuk mencintai diri sendiri. [A collaboration with Mas...