Happy reading❤
••••••••••••
"Semuanya berawal dari sini"
Dering alarm menggema ke seluruh sudut ruangan yang berukuran 8×8 m. Seorang gadis pemilik kamar yang tengah tertidurpun perlahan mengerjap lalu bangun. Gadis dengan rambut bergelombang itu mendudukkan tubuhnya sebentar kemudian beranjak ke jendela. Udara sejuk menyeruak masuk menusuk kulit gadis itu. Sejenak ia menarik napas panjang lalu menghembuskannya. Setelahnya gadis itu berlari kecil ke kamar mandi sambil bersenandung kecil.
Gadis dengan tinggi sekitar 155cm itu sudah siap dengan seragam putih abu-abu nya. Ia berdiri didepan cermin yang memantulkan dirinya. Rambut panjang bergelombang yang ia biarkan tergerai dan sedikit polesan bedak bayi serta lipbalm dibibir. Terlihat sangat natural.
Zeane Elkayla Malik, gadis yang kerap disapa Zea ini merupakan anak blasteran. Papanya yang asli Indonesia keturunan Jawa dan mamanya yang berketurunan Jerman. Jadi tak heran gadis ini memiliki paras yang agak kebule
-bulean. Mulai dari hidungnya yang agak mancung, rambutnya yang sedikit berwarna kecoklatan, hingga pupil matanya yang berwarna agak biru.Zea terlahir di keluarga pebisnis kalangan atas. Namun itu sama sekali tidak membuatnya bangga. Ia justru menginginkan kehidupan yang sederhana dan hangat. Pernah waktu itu, Zea benar-benar marah karena mama dan papanya selalu pergi dan menghabiskan akhir pekan mereka di tempat kerja. Saat itu juga Zea mengungkapkan kemarahannya bersama kedua kakak nya didepan orang tuanya. Semenjak saat itulah kedua orang tua Zea memutuskan untuk hidup sederhana dan hangat. Mulai dari sarapan pagi bersama, makan malam bersama, hingga nonton bersama. Pada saat itu juga papa Zea memutuskan untuk melepaskan jabatannya sebagai CEO di perusahaan kakek nya yang berada di luar negeri. Dan akhirnya memilih mengurusi semua perusahaan yang ada di Indonesia.
Saat ini Zea duduk di meja makan bersama keluarganya. Menyantap sarapan pagi yang tadi dibuat oleh BI Sumi yang bekerja dirumahnya. Suasana hangat sangat dirasakan oleh Zea. Gadis itu benar-benar bahagia memiliki keluarga seperti ini.
Hening, hanya ada suara detingan sendok dan mangkuk bubur. Sampai akhirnya suara serak berdeham memecahkan keheningan, membuat Zea menoleh ke asal suara."Nanti kamu berangkat bareng kak Zio ya Ze, soalnya papa mau ajak kak Zidan ke proyek," kata Aldi.
"Iya pa," jawab Zea yang masih mengunyah makanannya.
"Kalo nanti kak Zio ngebut-ngebut bilang ke papa, biar papa masukin ke pesantren," ucap Aldi.
"Loh kok gitu pa? Kan kalo Zio ngebut biar Zea nya nggak telat," protes Zio.
"Emang nggak ada kapok- kapoknya kamu ya, udah pernah ketabrak mobil sampah, masih aja berani kebut-kebutan," sahut Aldi.
"Iya iya nggak ngebut," ucap Zio.
Acara sarapan sudah selesai. Kini Zea dan kakaknya berangkat. menggunakan motor sport hitam milik Zio. Pemuda itu melajukan motornya dengan kecepatan sedang. Mungkin takut diadukan ke papanya oleh Zea. Hiruk pikuk jalanan tampak lebih lengang dari biasanya. Udara pagi masih terasa sejuk menyelimuti tubuh Zea.
"Ntar malem temenin kakak ke mall," kata Zio saat Zea baru saja turun dari motor.
"Ngapain?" tanya Zea. Tidak biasanya Zio mengajaknya ke mall tiba-tiba.

KAMU SEDANG MEMBACA
Gianze [ On Going ]
Teen FictionFollow dulu sebelum baca😘😁 --------------------------------- Semua berawal dari rentetan kejadian yang dilatar belakangi kepura-puraan. Dua insan yang tak saling mencintai. Namun, atas skenario yang tak mereka duga, semuanya jadi berubah. Mereka t...