Bab 8

125 11 2
                                    

Itu yeonjun, lagi.

Kenapa alam selalu mempertemukan kami? Jangan pikirkan tentang itu bodoh kau harus membeli buku itu. Hahh gimana ini.

Ternyata yeonjun juga melihatku. Dia pun menghampiriku.. Tolong jangan berulah hati.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya nya ketika sampai di depanku. "Aku ingin membeli buku" jawabku singkat.

"Sayang sekali, tampaknya agensi ku telah menyewa toko ini selama dua jam" kata yeonjun lalu berlalu pergi.

Apa yang dia lakukan? Mengatakan alasan nya lalu pergi. Dia kembali dengan senyum lebar di bibir nya.

"Kenapa?" Sungguh rasa penasaran akan senyuman nya itu memuncak. "Kau boleh masuk selama 15 menit tapi tolong menghindar dari tempat syuting ku" kata yeonjun lalu aku mengekori nya.

Yeonjun menunjuk produser dan manager nya. Yeonjun menyuruhku berterima kasih. Astaga aku tahu aku harus berterima kasih kenapa dia menyuruhku. Kesannya seperti aku tidak tahu terima kasih.

Aku harus segera menemukan buku itu sebelum lima belas menit. Jangan alihkan perhatian mu dari tumpukan buku. Sungguh aku harus menyelesaikan ini dan pergi.

Akhirnya, aku menemukan nya. Huhh untung saja aku menemukan nya. Kalau tidak mungkin aku akan bolos di hari pertama kuliah ku. Asgata itu mengerikan..

Aku langsung saja menuju kasir. Aku melihat yeonjun sekilas. Kulihat dia syuting bersama empat cowo lainnya. Salah satu nya pernah kulihat di super market. Kurasa mereka dekat sekali.

Badan nya menjulang sangat tinggi dan aku mendengar ada yang berkata bahwa laki laki tinggi itu adalah soobin. Kurasa dia tidak jauh berbeda dari yeonjun.

"Permisi,kak?" Lamunanku terpecah ketika mbak mbak kasir itu memanggil ku. Malu sekali diriku, tertangkap basah sedang melihat mereka.

"Ahh iya iya,ini uang nya. Terima kasih" kata ku lalu mengambil kantong berisi buku kuliah ku itu. Berat sekali...

"Tampaknya kakak mengenal mereka?" Tanya mbak kasir kepo itu. Astaga kepo nya..

"Seperti nya begitu" aku pun mengucap terima kasih lagi lalu pergi. Dalam hati aku berharap ia melihat ku. Walau hanya sekilas. Tapi dia tak melihat ku. Sudahlah aku pergi saja.

Aku tadi menelfon supir ayahku. Aku ingin dijemput. Setelah kulihat mall ini aku malah tertarik dengan beberapa makanan disini.

"Paman, paman ikut aku berbelanja saja" kata ku ditelfon dijawab oleh keterkejutan supir ayahku. Kenapa ia terkejut?

Ia mengiyakan keinginanku. Saat supir ayahku datang ia melihat ku kesusahan dengan buku kuliah ku.

"Nona, saya bantu bawakan" kata nya, awalnya aku menolak tapi dia memberi alasan jika tidak dia bantu nanti ayah akan marah dan memecat nya. Aku pun menuruti nya saja.

Kita pun berkeliling di mall itu. Kita bercerita banyak tentang indonesia tentang kehidupan nya di korea. Ia berkata bahwa berkat ayah ku ia masih bisa hidup di korea.

Dia hampir saja menjadi gelandangan. Tapi ayah ku menemukan nya dan membantu nya. Ayah ku ternyata orang yang sangat peduli dengan sekitar.

Karena tinggal dua hari aku akan kuliah, supirku menyarankan agar pulang dan tidak terlalu capek. Sebelum itu aku ingin membeli cappuccino. Aku beli dua untuk nya dan diriku.

Supirku menyuruhku menunggu di lobby saja. Aku hanya menurut saja. Aku sudah lelah dan malas berdebat.

Saat hampir sampai di lobby aku melihat mata itu lagi.  Hingga bosan dan sesak rasanya.

Helaww maap dah lama ga upload
Voment guys, see youu💛💜

My Idol BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang