Bab 9

114 11 2
                                    

Mata yeonjun.

Sungguh aku tidak memiliki mood yang baik. Aku malas bertemu atau bersapa dengan nya.

Itu mobil ku, aku langsung masuk saja. Rasanya ada yang mengganjal di hati. Entah lah, mungkin hanya perasaanku.

Suasana di korea tidak terlalu ramai. Kami pun sampai di apartemen sekitar 30 menit. Aku langsung masuk dengan beberapa kantong makanan di tangan ku.

Aku langsung duduk di sofa dengan mata mengantuk. Padahal hanya berkeliling di mall. Dasar aku..

Astaga aku ketiduran. Wahh luar biasa, aku harus mandi sebelum larut malam. Aku mandi dengan air hangat.

Selesai mandi aku langsung membereskan bawaan ku tadi. Aku punya es krim, sudah meleleh tak bersisa. Aku menuang semua es krim stik yang meleleh ke dalam tempat. Lalu ku beku kan lagi.

Aneh? Biar saja toh aku suka kok. Aku lihat drama korea saja. Aku pernah melihat nya walau hanya satu episode.

Bosan bosan dan bosan. Ini memang bukan tipe ku. Aku masuk kamar saja dan membereskan buku ku saja lah.

Sebentar lagi meja ini akan berantakan. Sebentar lagi tugas akan menumpuk. Target ku adalah lulus dengan nilai terbaik dan dalam kurun waktu empat sampai lima tahun. Aku bisa!

Sudah malam, dan mata ku kembali mengantuk. Aku akan mengecek hp dulu. Ressita kirim foto, sellina ngechat, kakak misscal, yeonjun ngechat, aya- YEONJUN?!

hati tenang sebentar, sebentar saja. Aku membuka chat nya.
"Mari bertemu di cafe dekat apartemen mu, besok jam sembilan. Aku menunggu mu"

Itu yang tertulis, bertemu.
B E R T E M U.

Oke hati ku terlalu lebay hanya dengan tulisan itu. Oke sebaiknya aku tidur. Dan persiapkan diri.

Sudah pagi dan ini hari terakhir ku sebelum masuk kampus. Aku sangat senang dan sedih bersamaan. Senang karena aku akan kuliah.

Dan sedih? Sedih untuk apa ya, aku hanya merasakannya tanpa alasan. Ini masih jam enam pagi. Aku akan memasak telur mata sapi saja dan kentang.

Hampir lupa aku akan bertemu yeonjun. Aku mulai berfikir apa yang ingin yeonjun bicarakan dengan ku.

Aku akan makan lalu menikmati kota seoul ini sebelum bertemu yeonjun dan sebelum kuliah mulai memadati jam ku.

Aku berjalan jalan dengan santai dan menikmati hangat nya musim gugur. Tak sadar ini sudah saat nya aku bertemu yeonjun.

Aku pun segera berbalik ke arah apartemen ku. Aku berjalan dan akhir nya sampai di cafe itu. Aku lihat kemana mana tidak ada yeonjun.

Baiklah aku akan menunggu lagi. Tampaknya aku mempunyai takdir untuk selalu menunggu. Ini sudah sepuluh menit. Dan dia tidak ada bahkan sms atau telfon. Oke tak apa aku akan pesan cappuccino sambil menunggu.

Oke ini terlalu lama, aku sudah menunggu selama satu setengah jam. Apa perlu aku menunggu lagi? Baiklah sampai dua jam.

Bosan sekali aku akan lihat menu dan memesan sesuatu deh. Ada cake, aku pesan panda red velvet aja.

Pesananku datang, enaknya. Aku melihat jalan di depan ku. Aku memang duduk di tempat yang sama dengan restoran japchae. Menghadap ke jalan.

Oke ini keterlaluan, orang nya tidak datang padahal dia yang mengajak. Bahkan sms atau telfon dengan nama nya tidak tampak di layar hp ku.

Baiklah aku pergi saja. Aku malas jika harus menunggu seperti ini. Aku membayar semua nya lalu pergi dengan hati berat.

Aku berharap dia datang sebelum aku disibukkan dengan tugas kuliah. Tapi alam tidak berpihak pada kita. Dan sepertinya yeonjun juga tidak bekerja keras.

Hellaaww💛💜
Gimana cerita nya? Kek nya kurang dapet feel :)
Vote dan comment buat dukung dan saran ya makasii💛💜❤️

My Idol BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang