senja

759 54 9
                                    

28 Januari 2017.

17:21

Sore hari, saat sepulang sekolah, El mengajak Muel untuk pergi ke pantai, lagi.

Saat sudah sampai,

"Wah, adem banget di pantai." ucap salah seorang pria yang mengagetkan sepasang kekasih itu.

"Gafur? Kamu ngapain?" ucap El dengan nada kesal.
Ingin hati berduaan dengan Muel tetapi, harus kandas karena kehadiran Gafur.

"Sekali-kali gangguin yang lagi pacaran, nggak apa-apa kan?" ucap Gafur sembari terkekeh pelan ke arah El yang tampak sangat kesal. Sedangkan Muel, ia tampak biasa saja. Karena memang, ia yang menyuruhnya untuk datang.

"Kalau tahu, pasti aku ajak Venti." ujar El mengalihkan tatapannya pada Gafur.

Ia tampak sangat-sangat kesal sekarang ini. Susah payah ia untuk mengajak Muel dan menolak keinginan Venti untuk ikut bersama, ternyata harus pupus gara-gara kehadiran makluk astral itu.

Muel melangkah mendekati El yang sedang berjalan pelan menyusuri riakan ombak yang sedang asyik membelai bibir pantai.
Ia lantas meninggalkan Gafur yang masih setia dengan kamera berlensa di tangannya.

"El?" Tanya Muel yang juga ikut berjalan pelan di samping El. Sedangkan El, ia hanya berdehem menahan amarahnya yang sebentar lagi akan meledak.

"Maaf, Gafur ikut." ujar Muel menahan pergelangan tangan El.

"Apa?" Tanya El jengkel. "Bisa-bisanya ngajak orang lain saat kencan!"

Marah? Tentu saja, sebab waktu Muel untuk berduaan dengannya sangatlah sedikit. Dikarenakan Muel yang sedang sibuk menyiapkan latihannya.

"El, maafin aku." Ucap Muel pelan sembari mengelus surai indah milik El.

Sedikit luluh hati El. Akibat perlakuan Muel yang hangat padanya hingga menerbitkan senyum menawan. Hal itu pun diketahui oleh Muel yang semakin gemas melihat tingkah kekasihnya yang begitu lucu.
Muel lantas tersenyum. Begitu juga dengan El.

"Udah dimaafin hm?" Tanya Muel sedikit membungkukan kepalanya agar lebih leluasa menatap rona merah pada pipi El.

"A-apaan si?" Kesal El mengalihkan tatapannya sembari mengusap kasar wajahnya, guna menutupi rasa gugupnya.

Tak berhenti di situ, Muel justru menarik hidung El dan membuat sang empunya terpaksa harus mendongak ke atas dan meringis kesakitan. Tetapi hal itu, justru membuat Muel tertawa. Yah, tawa yang selama ini ditahannya.

Gafur yang berada tak jauh dari sana, tak mau kehilangan momen indah kedua sahabatnya itu.
Diambilnya kamera dan segera mengabadikan peristiwa langkah itu.

Sembari merangkak pulang, senja menyempatkan diri 'tuk menatap sebentar sepasang kekasih yang sedang membagi bahagia bersama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sembari merangkak pulang, senja menyempatkan diri 'tuk menatap sebentar sepasang kekasih yang sedang membagi bahagia bersama.

Ia begitu malu-malu dan membiaskan cahayanya pada cakrawala. Begitu pula dengan El yang tampak malu-malu saat Muel menatapnya dalam.

"Aku sayang kamu, El." ucap Muel kepada El yang semakin membuat El gugup dan salah tingkah.
Tak tahu harus menjawa apa. Sebab ia sendiri sangat yakin jika ia akan mengungkapkan hal-hal bodoh, dikarenakan kegugupannya.

El hanya tersenyum sembari menggenggam erat jemari Muel yang sedari tadi juga tak pernah lepas genggamannya.

Tetapi, tak jauh dari sana, Gafur menatap keduanya sendu.
Marah, bingung, kesal, dan sekaligus bahagia saat menatap kedua sahabatnya sedang dimabukan dengan asmara.

"Yang penting El bahagia." ucapnya sembari mencengkram kuat tali kameranya.

Bahagia saja, perihal lukaku? Itu urusanku. Tetapi, jika sekali saja kau bersedih, maka akan kupastikan jika akulah yang akan mengembalikan bahagiamu.
Gafur.

Maaf sayangku semua, aku jarang update .. soalnya lagi sibuk banget😭
❤❤
Dan di part selanjutnya, aku akan post juga dengan komenan-komenan terlucu menurut aku, di posingan aku tentang El dan Muel di facebook, atau pun di sini (wattpad)

So, berkomenlah manteman! Siapa tahu, komenan kalian nanti akan aku post😅

Bye guys, salam sayang dari El dan Muel.❤❤

Muel & ElTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang