3

62 8 3
                                    


Happy reading ❣️

Aku bahagia bisa mengenal kalian sebagai sahabat terbaik dalam hidupku. Kita bercanda, tertawa, bermain bersama, tidak ada yang tersembunyi. Kita saling mendukung. Dan aku sangat bersyukur akan itu.

•••

Jam istirahat sudah berbunyi sejak lima menit yang lalu, semua siswa kelas 11 IPS-2 sudah berhamburan keluar. Berbeda dengan lima manusia yang masih betah duduk di bangku masing-masing dengan kegiatan dan isi pikiran yang berbeda.

"Rei, kalian gak ke kantin?" tanya Riko dari belakang dan berjalan menghampiri Reisya.

"Oh iya bang. Bentar lagi kami ke kantin. Kalian duluan aja deh," balas Reisya.

Mendengar jawaban itu akhirnya hanya Riko dan Bagas saja yang pergi ke kantin.

"Rei, mau tunggu apa lagi sih? Ntar semua makanan kantin pada habis," ucap Siska.

"Memang perut gak pernah bisa dibohongi," canda Devi.

"Ya gak gitu juga kali Sis. Stok di kantin pasti masih banyak. Masalahnya kalau kita pergi sekarang itu kantin pasti desak-desakan semua. Ya pokoknya bentar lagi!" jelas Reisya.

"Betul tu, tunggu bentar lagi aja," timpal Devi.

"Oke deh," balas Siska.

Setelah menunggu beberapa menit.

"Udah yuk berangkat," ajak Siska.

***

Sesampainya mereka di kantin dan sesuai dengan dugaan Reisya, kantin masih sangat ramai dan berdesakan.

"Lihat kan? Gua bilang juga apa, kantin masih ramai banget. Sekarang gimana?" tanya Reisya.

"Kita terobos aja Rei," balas Siska.

"Eh gak ada ya terobos terobos! Kita harus antri." Devi memperingati.

"Humm benar juga sih," Reisya tampak berpikir. "Ah iya, kita berpencar aja biar cepat. Gua sama Siska dibagian makanan, Devi lu dibagian minuman ya?"

"Boleh juga, yuk berpencar sekarang. Gua udah lapar banget dari tadi," ucap Siska yang sudah mulai tidak sabaran.

"Eh bentar!"

"Apalagi Devi?" geram Siska.

"Santai santai. Gua digituin berasa habis ini giliran buat dicabik-cabik." Devi cekikikan. "Nanti ngumpul dimana? Meja kantin penuh semua," lanjutnya.

"Iya juga yah. Ya udah kita ngumpul di taman tempat duduk biasa," jelas Reisya.

"Oke, siap laksanakan."

Setelah itu mereka pun berpencar dan mencari makanan dan minuman yang telah mereka tentukan.

***

Keluar dari kantin Reisya dan kedua sahabatnya langsung menuju ke taman. Sepertinya mereka beruntung kali ini.

"Reisya, Siska, Devi!" panggil seseorang tidak jauh dari sana.

"Sini ada kursi buat kalian," lanjut seseorang yang lain sambil melambaikan tangan.

Reisya dan yang lain menoleh ke sumber suara dan balas melambaikan tangan. Mereka bergegas menuju ke tempat orang-orang itu.

"Kok telat banget turunnya?"

"Bukan masalah telat turunnya bang, itu kantin ramai banget jadi terpaksa ngantri dulu," jelas Reisya.

"Oh gitu, ya udah langsung aja habisin makanannya cepat bentar lagi bunyi bel," ucap Riko.

ReisyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang