10

21 3 2
                                    

Happy Reading ❣️

Apa aku terlihat sebaik dan sepolos itu sampai kalian berpikir dapat bermain dengan semua ini? Aku justru lebih mengenal kalian lebih baik daripada diri kalian sendiri. Satu hal yang harus kalian pahami cover tidak menentukan kualitas dan kemampuan seseorang.

•••

Sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 00.00 tengah malam. Reisya yang sedari sudah berbaring di atas kasurnya tak kunjung bisa menutup matanya. Merasa seperti ada yang mengganjal di dalam hatinya. Bertepatan dengan itu dering telepon yang masuk pada hp nya seakan mengerti akan masalah gadis itu.

Kakak Baik is calling....

"Kenapa kak?" tanya Reisya malas.

"Kamu harus lebih berjaga lagi sekarang. Orang-orang suruhan dia udah makin banyak, semoga kamu paham maksud kakak," peringat seseorang dengan suara tegas terkesan lembut.

Reisya yang awalnya malas-malasan kini sudah berganti posisi menjadi duduk. Ini adalah permasalahan serius.

"Maksud kakak gimana? Orang yang ada di tempat itu hampir semua gak bisa dipercaya, gitu?"

"Hum. Tapi, kamu tenang aja kakak akan terus pantau. Tugas kamu hanya perlu waspada dan tetap santai seolah kamu gak mengerti juga mengetahui apapun."

"Yang lain belum tahu kan kak?"

"Sampai saat ini masih belum. Kakak hanya khawatir hal ini sudah ditutupi selama berapa tahun, yang kakak takutkan saat sudah mencapai puncaknya kita malah kewalahan sendiri. Mereka mainnya perlahan, bagi mereka yang tidak teliti maka dapat dipastikan sudah mengalami kerugian yang sangat besar."

"Kalau gitu, kakak tolong kirim file berkasnya biar aku pelajari lagi."

"Loh, kamu gak tidur? Udah tengah malam besok telat sekolahya."

"Loh, kakak sendiri gak tidur? Udah tengah malam besok telat kerjanya," ujar Reisya mengulangi kalimat yang dikatakan lawan bicaranya. Terdengar dengusan kesal dari seberang sana membuat Reisya terkekeh pelan.

"Ck. Emang kamu yang paling pandai. Ya udah ya udah bentar lagi kakak kirim. Tapi, kamu harus janji setelah lihat filenya langsung tidur ya. Harus jaga kesehatan juga."

"Iya iya kakak baik...kakak juga. Pokoknya bantu aja jaga rahasia ini jangan sampai bocor ke siapa pun, aku takut mereka bisa kepikiran."

"Aman tuan putri!"

"Okey tuan Putra ckck." Reisya meledek.

"Awas aja ya, ketemu betumbuk kita," balas orang itu ketus, namun terdengar lucu bagi Reisya.

"Haha iya iya kalau ketemu betumbuk kita berhubung aku udah lama juga gak menyalurkan tenaga. Tapi, kayak yang berani kali kalau rahasianya terbongkar."

"Udah berpengalaman, bisa main halus."

"Iyain biar kakak senang. Ya udah aku tutup dulu, jangan lupa dikirim." Reisy mengingatkan kembali.

"Sip sip."

Sambungan terputus dan Reisya segera mengecek salah satu Email yang masuk ke dalam laptopnya. Sekedar informasi, Reisya tidak hanya memiliki satu email layaknya siswa kelas sebelas pada umumnya. Ia bahkan memiliki tiga dengan fungsi dan tujuan yang berbeda. Seperti sekarang ini, email yang sedang diperiksanya merupakan email rahasia untuk mendapatkan informasi rahasia. Email yang satu diperuntukan untuk tugas sekolahnya dan satunya lagi sebenarnya tidak memiliki fungsi spesifik alias random, tapi bagi Reisya itu akan sangat diperlukan dikemudian hari.

ReisyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang