Type : Korean Novel
Status : OnGoing
Alternative : 졸지에 엄마가 되었다
Author : Bird Poop
Suatu hari, saat berkeliaran di jalanan, mengeluh kelaparan, seorang anak laki-laki yang lucu berlari ke arahnya dan berteriak...
Aku melihat ke arah asal bunyi dan melihat Joshua melihatku dengan gembira. Anak itu berbicara dengan senyum lebar yang membuatku tidak bisa berkata 'Aku bukan ibumu.' Seandainya aku memberitahunya, matanya yang cerah akan berubah muram ketika air mata mulai mengalir. Hatiku lemah. Aku tidak akan bisa melihat pemandangan seperti itu jadi aku memberinya sebuah senyuman. Itu adalah senyuman yang penuh dengan kepositifan.
Dan inilah bagaimana aku bisa berakhir di dalam mansion mereka.
Setelah masuk, John bertukar beberapa kata dengan sesorang yang tampaknya pelayan wanita. Dia menunjukku beberapa kali dengan jarinya saat dia mengerutkan kening selama ini.
Saat pelayan wanita mengangguk, John menggendong anak di sampingku dan berjalan menjauh tanpa berkata apapun. Anak itu bergerak-gerak sampai dua orang itu menghilang dari pandanganku. Anak ini, sungguh hal kecil yang lucu. Tentunya dia tidak mendapatkan sifat ini dari ayahnya yang dingin.
"Mama, sampai jumpa nanti!"
"Ya, sampai jumpa!"
Aku menggoyangkan tangan dengan canggung kepada anak itu. Aku merasa terpaksa untuk melakukannya.
"......"
Setelah Joshua dan John pergi, seorang pelayan wanita datang kepadaku. Saat itu aku melihat pelayan wanita itu menatapku dengan aneh. Dia tidak dapat membuang pandangannya dariku, atau lebih tepatnya, wajahku. Tatapannya penuh dengan kekejutan dan kesedihan di waktu yang sama. Dia melihatku seperti melihat seseorang yang seharusnya tidak ada disini, seperti wajah dari seorang yang sudah meninggal yang kembali hidup. Air matanya menunjukkan kerinduan akan sesuatu.
"Bisakah kau mengikutiku?"
Dia berkata, suaranya sedikit bergetar.
Itu aneh.
Aku mengikutinya, meski sedikit terburu-buru.
Ruangan perempuan yang terdapat di dalam kamar mandi, ukurannya sangat besar. Jadi orang kaya hidup dalam gaya hidup mewah seperti ini. Pelayan wanita itu meninggalkan kamar mandi menginstruksikanku untuk membersihkan diriku sendiri. Tampaknya Josh memerintahkan ini.
Aku dengan cepat merendam tubuhku di dalam bathtub, disambut oleh air hangat.
Kotor, temanku, waktunya telah tiba untuk kita berjauhan.
Aku dengan cepat membersihkan tubuhku dan meninggalkan kamat mandi dengan perasaan segar. Entah bagaimana, aku merasa lebih ringan. Aku merasa seperti orang yang berbeda dan aku tidak tahu mengapa. Ini juga sudah beberapa waktu sejak aku mengenakan gaun yang bagus.
Saat pelayan wanita itu melihatku, dia menatapku dengan lebih aneh dari pertama kali dia melihatku. Dia menggigit bibirnya dan terlihat seperti sedang menahan tangisnya.
Mengapa dia menangis?
Apakah dia juga salah mengenaliku sebagai orang lain seperti John dan Joshua?
"Aku akan menunjukkanmu dimana tuan tinggal...."
Dia berkata, suaranya lemah dan serius.
Aku mengangguk dan mengikutinya.
Di perjalanan, ada banyak hal yang ingin aku tanyakan padanya. Seperti, mengapa dia menangis saat dia melihatku? Dimana ibu kandung anak itu? Aku ingin bertanya pertanyaan-pertanyaan itu, tapi aku tidak bisa. Itu tidak sopan untuk seseorang sepertiku, dan meskipun aku bertanya, tidak pasti pelayan wanita itu akan menjawab. Dia hanya akan manjawab dengan sebutir garam. Aku orang asing dan untuk berbicara sejujurnya untukku itu terlalu banyak minta.
Kami segera berhenti di depan pintu dan dia menatapku untuk waktu yang lama.
Akhirnya, dia berkata.
"Kamu sangat terlihat seperti dia."
"Apa?"
Aku bertanya, namun pelayan itu menggelengkan kepalanya.
Pelayan itu terburu-buru membuka pintu dan dengan cepat pergi seperti menghindariku untuk bertanya lebih jauh. Menghembuskan napas, aku berjalan ke dalam. Tidak lama aku memasuki ruangan, aku melihatnya, John Lancaster. Dia duduk diatas sofa, kaki disilangkan. Matanya bergerak dan bertemu denganku. Lalu...
Mata gelapnya bergetar.
Wajahnya jatuh dan memiliki kerinduan yang mirip dengan cara pelayan itu menatapku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.