Chapter 7

102 15 3
                                    

Annyeonghaseyo yeorobun! Cerita diupdate setiap hari Jumat.

Selamat membaca, enjoy!
.
.
.

Pukul 11.00 seulgi dan jinyoung tiba dikantor, suasana begitu canggung diantara keduanya. Tentu seulgi masih mencemaskan jimin, sejak keluar dari toko seulgi hanya diam dan sesekali menatap layar ponselnya. Sedangkan jinyoung hanya memperhatikan wanita itu, dia tidak ingin memperburuk suasana hati seulgi dengan mencoba ikut campur dalam masalah hubungannya.

Hampir 15 menit berlalu dan mereka belum turun dari mobil, keduanya sibuk dengan pemikiran mereka masing-masing.

"huff" terdengar seulgi menghela nafas, membuat jinyoung mengalihkan pandangannya

"sudah siap turun?"

"mm, tentu. Seharusnya aku tidak membuatmu ikut terdiam seperti ini, maafkan aku" seulgi menyadari jika jinyoung adalah laki-laki yang baik, dia mencoba mengerti keadaan seulgi tanpa banyak bertanya tentang bagaimana perasaannya saat ini.

"tidak masalah. Lagipula berdiam seperti ini tidak melelahkan" tawa kecil jinyoung membuat seulgi ikut tersenyum setelah sebelumnya hanya wajah cemas yang dia tunjukkan

"apa kau pikir aku bodoh?"

"tidak, kau hanya begitu mencintainya. itu saja" jinyoung menggelengkan kepalanya dan tersenyum setelahnya

"benarkah? Lalu menurutmu sikapnya padaku apakah termasuk sebuah cinta?" seulgi memandang kosong kearah depan, wanita itu tidak tau tentang hubungannya dengan jimin. Yang dia rasakan hanyalah rasa takut menjalani hubungan ini, dia mencintai jimin tapi juga begitu takut dengan sosok laki-laki itu sekarang.

"aku akan menjadi pendengarmu, kapanpun kau ingin bercerita tentang hubunganmu jangan sungkan untuk menghubungiku. Kita adalah teman, jadi bersikaplah seperti biasa padaku"

Seulgi kembali memandang jinyoung, dia tidak percaya orang yang baru dikenalnya beberapa bulan bisa begitu baik padanya. Laki-laki yang ada dihadapannya saat ini, dia begitu menjaga perkataannya dan memperlakukan orang lain dengan baik sama seperti jimin yang dulu seulgi kenal.

"terima kasih, maaf sudah bersikap seperti ini didepanmu"

Tangan jinyoung mengelus pelan puncak kepala seulgi perlahan, mungkin sekarang perasaan yang dirasakannya saat ini adalah sebuah kesalahan. Laki-laki itu menyadari bahwa seulgi sudah merebut seluruh hatinya.

🌻🌻🌻

Seulgi berjalan tepat dibelakang jinyoung, dia sudah menyiapkan dirinya untuk menghadapi jimin hari ini. Pesan yang terus menerus masuk ke ponselnya, tidak ada satupun yang dibalas olehnya. Sepertinya keadaan akan lebih buruk jika dia menanggapi pesan jimin, bisa saja laki-laki itu memaksa seulgi untuk mengirimkan lokasinya dan tiba-tiba datang menjemputnya. Dan mungkin sekarang jimin sedang menunggunya diluar ruangan.

Benar saja, jimin sudah berdiri diluar ruangan seulgi dengan memasang raut muka yang begitu kesal dengan melipat kedua tangannya didepan dada. Laki-laki itu menatap jinyoung dan berganti mencoba melihat seorang wanita yang berada dibaliknya, suasana hatinya sedang buruk dia begitu kecewa dengan sikap seulgi yang sengaja mematikan GPS dan marah ketika menyadari kekasihnya itu ternyata pergi bersama jinyoung.

"seul" suara jimin terdengar jelas ditelinga seulgi, sesaat seulgi merasakan jantungnya berdetak lebih cepat. Mendengar suaranya saja sudah menjelaskan betapa marahnya jimin padanya. Setelah menghela nafasnya kasar, seulgi memberanikan dirinya untuk keluar dari persembunyiannya.

"kami pergi rapat bersama hari ini" pandangan jimin dan jinyoung bertemu, jelas terlihat keduanya saling memberikan tatapan tajam satu sama lain

"benarkah?" jimin mengalihkan pandangannya pada seulgi, wanita itu sekarang tepat berdiri disebelah jinyoung

Happy Without MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang