Chapter 8

102 13 2
                                    

Annyeonghaseyo yeorobun! Cerita diupdate setiap hari Jumat.

Cerita yang aku update untuk sekarang Happy Without Me dulu yaa, karna bentar lagi udah mau END. Dan aku gak punya banyak waktu luang buat nulis dua cerita, jadi SHE'S THE ONE terpending menunggu HWM END dulu ^^

NOTE : sekarang cerita hanya akan aku update sekali dalam seminggu setiap hari Jumat :)

Selamat membaca, enjoy!
.
.
.

Seorang wanita terduduk seorang diri disebuah bangku kayu berwarna coklat disebuah taman, pandangannya tak berpaling melihat anak-anak kecil yang tengah asyik bermain. Hampir 1 jam dia terdiam, hal kecil yang dilakukannya saat ini membuat suasana hatinya lebih baik. Banyak hal yang begitu memberatkan pikirannya, dia hanya sedang begitu lelah untuk bertahan dan menghadapi itu semua.

"sudah kuduga" sebuah suara berhasil membuat wanita itu mengalihkan pandangannya. Dia dapat melihat jelas seorang laki-laki berdiri memberikan sebuah minuman soda padanya.

"eoh, terima kasih"

"kau sudah lebih baik seul?" laki-laki tadi mendudukkan dirinya dan membuka satu buah minuman soda miliknya

"emm, kurasa begitu" seulgi meneguk minuman yang diberikan jinyoung padanya

Mereka berdua menikmati minuman masing-masing, menikmati sore hari yang cerah ditemani angin yang membaur disekitar keduanya.

"terima kasih" seulgi kembali bersuara, tanpa menoleh jinyoung tersenyum dan kembali meneguk minumannya

"ini pasti berat"

"kupikir aku orang yang kuat, ternyata tidak. Aku pengecut" seulgi tersenyum dan memandang jinyoung yang sudah lebih dulu memandangnya

"kau wanita hebat, kau hanya terlalu lelah bertahan seul" laki-laki itu menarik tubuh seulgi kedalam dekapannya, begitu menyedihkan melihat wanita yang dicintainya mengalami hal seperti ini

"aku tidak boleh menangis kan?" rasa sesak begitu memenuhi seulgi saat ini, rasanya begitu sakit

"menangislah, seseorang butuh menumpahkan semua kekecewaannya dengan air mata" jinyoung menepuk-nepuk punggung seulgi perlahan, dia dapat mendengar isakan lirih dari balik dekapannya

"tapi aku selalu...menangis...aku" untuk melanjutkan kata-katanya saja seulgi tak sanggup, sudah seminggu dia mencoba lari dari masalah ini tapi tetap saja rasa sakit yang begitu besar dirasakannya ternyata tidak mudah menghilang

"seul, berbahagialah" dapat jinyoung rasakan seulgi membalas pelukan yang diberikannya

"terima kasih jinyoung~aa"

Ditempat yang sama, seorang laki-laki diam-diam mengamati dari balik tempatnya berdiri. Dapat jelas dilihatnya, wanita yang telah memutuskan hubungan dengannya itu berada didekapan seorang laki-laki. Terlalu menyakitkan melihatnya, semua sudah terjadi dan hanya penyesalan yang memenuhi dirinya saat ini. Hubungan yang sudah 3 tahun dijalaninya, sekarang hanya menjadi sebuah kenangan yang menyakitkan. Dan tanpa disadari, sebuah air mata jatuh tepat dari kedua matanya. Sekuat apa pun dia bertahan, tetap saja pertahanan itu hancur.

Sudah 1 minggu hubungannya dan seulgi berakhir, wanita yang begitu dicintainya itu bahkan harus mengambil cuti kantor dan menghabiskan banyak waktunya sendirian ditaman. Jimin hanya dapat memandangnya dari kejauhan, selama ini dia mengikuti seulgi memastikan wanita itu dalam keadaan baik setelah perpisahan mereka. Dan sejak itu pula, jimin juga melihat jinyoung yang juga terus datang setiap sore membawakan seulgi minuman dan menemani wanita itu. Sudah jelas, laki-laki itu menyukai seulgi.

Happy Without MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang