1....

75 9 3
                                    


Start 5 juli 2020

Apakah kalian tau?


Kita hanya perlu 7 detik untuk jatuh cinta.
Detik pertama : amati siluet keseluruhannya.
Detik kedua : tatap matanya.
Detik ketiga : lihat ekspresi wajahnya.
Detik keempat: cek senyumnya.
Detik kelima : lihat gayanya waktu bergerak.
Detik keenam : cek apa ada getaran yang melanda perut kemudian dada.
Detik ketujuh : yang paling penting, kontak mata. Seolah meyakini bahwa pertemuan ini tak terelakan dan memang di rencanakan oleh takdir

-adeeva afsheen myesha-

Hari itu tepat dihari sabtu Aku bergegas bangun dari tempat tidurku yang nyaman. Aku tak mau melewatkan atau terlambat dihari istimewa yang aku harapkan selama bertahun tahun.

Dan pastinya aku akan mengingat semua peristiwa yang terjadi selama aku berkuliah di korea.

Hatiku sangat senang karena aku mendapatkan beasiswa di salah satu universitas terbaik dikorea. Aku diterima di universitas nasional seoul. Universitas ini terletak di seoul korea selatan.
Aku sangat amat bersyukur karena menurutku ini adalah suatu pencapaian yang luar biasa

Aku bergegas mandi. Dan mulai merias diriku didepan kaca.
Untung saja aku sudah mempersiapkan barang barangku tadi malam jadi sekarang aku tinggal berangkat saja.

Tak lupa aku juga berpamitan kepada mama dan papa ku dan juga kakakku yang selama ini selalu membantuku.

Aku juga berpamitan kepada para saudara. Paman, bibi, saudara sepupu pokoknya waktu itu aku sangat diperlakukan istemewa.

******

Aku terbang dari bandara juanda Surabaya ke bandara Soekarno hatta Jakarta. Lalu aku tidak langsung terbang ke korea selatan melainkan aku harus transit dari satu negara ke negara lainnya.

****

Dan akhirnya aku sampai di bandara incheon International Airport sekitar pukul 18:00 malam.
Aku lega aku sampai di korea selatan dengan selamat. Aku langsung mengabari orangtua ku karena aku sampai dengan selamat.

Aku keluar dari bandara incheon dan saat aku keluar aku sangat terpukau dengan keindahan korea selatan. Ini adalah pertama kalinya aku ke luar negeri serta pertama kalinya ke korea selatan.

Karena waktu itu masih belum terlalu malam aku memutuskan untuk berjalan jalan.
Aku memutuskan pergi ke gangnam dengan bis

Dan saat aku sampai di gangnam. Aku langsung berjalan jalan dan membeli makanan. Aku berhenti di sebuah cafe.

Karena bahasa korea ku sangat minim. Jadi aku memakai bahasa inggris. Dan sedikit dengan bahasa tubuh.

Aku sama sekali tidak tahu bagaimana cara memesan. Karena di cafe itu saat akan memesan kita harus memakai komputer atau alat.
Ahh aku tidak tahu apa namanya itu. Jadi aku sangat kesusahan.

Akhirnya orang yang dibelakang ku yang sedang menunggu antrian menolongku. Awalnya dia berbicara bahasa korea kepadaku. Tetapi karena melihat aku kebingungan lalu dia berbicara bahasa Inggris denganku.

An Impossible Thing Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang