Tampak seorang laki-laki sedang menahan kepergian perempuan yang di hadapannya. Mata laki-laki itu tampak sayu dan mencoba menjelaskan sesuatu yang di rasa sulit untuk di terima.
Dipegangnya tangan perempuan itu erat-erat sambil menatap dengan penuh rasa takut kehilangan.
"Tolong ngerti dong Sa, ngga semua yang kamu mau bisa aku turutin." Ucap laki-laki tersebut dengan tatapan tajam.
"Iya,, aku ngerti. Makanya aku pergi. Beres kan?" jawab perempuan itu dengan raut wajah gelisah.
Dia tak berani menatap mata sang laki-laki. Dia takut air mata yang selama ini dia tahan tumpah dengan lancangnya di depan laki-laki yang menahannya pergi tadi.
"Gampang banget ya ngomongnya"
Laki-laki itu kembali berbicara dengan nada sedikit dinaikan.
"Apa lagi? Sekarangpun ngga ada artinya kalo aku pergi dari kamu"
perempuan itu kini tak bisa menahan air matanya. Terlihat dari raut wajahnya yang amat sangat tersakiti. Dia menunduk sedih dengan keadaan yang memaksanya begini.
Lalu beberapa detik kemudian perempuan itu menatap sang laki-laki. Hembusan nafas gusar terlihat jelas dari cara dia memandang.
"Ervan,gue pergi. Gue harap Lo cepetan lupain gue. Begitupun gue juga lagi usaha buat lakuin itu."
Panggilan itu telah berubah dari "aku" "kamu" menjadi "Lo" "gue".
Kini perempuan yang diketahui bernama Celsa berbalik arah dan membuang muka. Dia menghapus air mata yang sedari tadi mengalir dengan lancangnya. Tak lama setelahnya perempuan itu benar-benar pergi dari laki-laki itu.
Kini Ervan hanya menahan sesal atas kepergian kekasihnya. Perempuan itu berjalan sampai bahunya benar-benar mengecil dan tidak terlihat lagi oleh pandangan Ervan.
*****
"Maaf mas, mobilnya bisa diparkirin agak nepi ngga yah? Gerobak saya mau lewat nih" ucap pria paruh baya dengan kaos serta topi di kepalanya.
"Ohh iya pak,maaf sebentar ya"
kini dia sadar akan lamunannya itu.Yaa kejadian sang perempuan meninggalkan seoarang laki-laki itu adalah kejadian dirinya dengan kekasihnya satu tahun silam. Kini dia sedang berada di depan pagar sebuah rumah mewah.
Dirinya membawa setangkai mawar merah dan berdiri seperti orang yang sedang menunggu. Namun rumah tersebut nampak sepi dan hanya terlihat dedaunan kering berserakan di halaman rumah, pertanda tidak ada penghuni dalam rumah tepat dia berdiri sekarang.
Tampak sebuah kartu ucapan di bunga tersebut. Bertuliskan
kau yang mencuri hatiku tapi kenapa aku yang terpenjara.
Lalu di ikatkannya bunga tersebut pada pagar besi. Bunga itu tak sendirian di sana. Tampak banyak bunga lain yang sudah layu terikat di jeruji pagar besi itu. Pertanda bahwa sudah ke sekian kali pria ini melakukan hal yang sama seperti apa yang dia lakukan hari ini.
Matanya sembab. Dan kalau boleh di definisikan raut wajahnya menggambarkan orang yang kehilangan seseorang.
Akhirnya setelah lama menatap rumah itu, kini dirinya berjalan dan menaiki mobil yang sedari tadi terparkir di depan rumah kosong itu.
Ketika dia sedang mengendarai mobil, tiba-tiba saja ponselnya berdering menandakan ada panggilan masuk.
"Haloo weyy bro lo lagi dimana jam segini nggak ada di kantor."
Suaranya langsung ngegas seperti orang yang sedang menahan emosi. Dia Ardi sahabat Ervan. Dijauhkannya posel itu dari telinganya sembari fokus dengan jalan di depannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/229606973-288-k350140.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated Love
Fiksi RemajaRumit namun kuat,layaknya simpul yang terikat. Dua hati yang saling mengisi meninggalkan sebuah memori. Pertemuan seorang Ervan dan Risha yang tak direncanakan berujung dengan hadirnya perasaan. Risha seorang siswi SMA yang punya kehidupan bebas d...