4 Oliv Jadi Risha?

22 2 0
                                    

Hallo temen-temen semua😍...

Seneng banget hari ini bisa upload lagi setelah berabad-abad ngga upload. Hihihi...

Becanda ya,masa iya berabad-abad udah kaya penjajahan aja.

Aku harap kalian masih tetep suka baca cerita ini ya...😞

Happy reading...

********

"Eloooooo, eh lo ngapain di sini?" Tanya gadis itu.

"Lah lo ngapain di sini?" Jawab Ervan dengan pedenya

"Suka-suka gue dong mau kemana dan dimana. Siapa lo ngatur-ngatur gue." Ucap gadis itu dengan memutar bola mata malas.

Tampaknya dia sama sekali tak suka dengan keberadaan Ervan di dekatnya.

"Cantik-cantik pedes yaa." Ujar Ervan dengan ekspresi wajah yang sepertinya sudah mulai memanas.

"Lo kata gue cabe, pedes? Sini bayar makanan lo, enak aja mau gratisan." 

Kali ini dia berkata dengan nada sedikit dinaikan.

"Risha teh kenal sama bujang kasepp? Wahh kebetulan mah baguss baguss."

Ucap wanita gemuk yang tiba-tiba ikut dalam perbincangan antara dua manusia itu.

"Nggak mbok males amat kenal sama orang gak waras."

"Kasep kasep ko dibilang gak waras. Kumaha sih Risha ngaco kalo ngomong... punten ya kaseepp Risha emang sok gitu ngomongnya... pedes kaya cabe. Tapi aslinya baik kok."

Wanita tersebut berbicara panjang lebar seperti dia sangat mengenal sosok gadis cantik tersebut.

Tak lama,Ervan mencari cari sesuatu di saku celananya. Dia merogoh celananya dan mencari benda yang sekarang penting untuk dia periksa.

Tak lama dompet coklat yang elegan telah dia pegang. Sesaat kemudian Ervan membukanya. Matanya melotot dan tidak percaya, tak ada apapun di dalam sana.

Ervan mencoba mengingat kejadian sekitar setengah jam lalu. Yaa dia baru ingat kejadian tadi. Dirinya membayar dua ratus ribu untuk tukang ojek yang tadi mengantarnya. Dan itu pun dia lakukan gara-gara debat dengan gadis satu ini. Kenapa sih kalau bertemu dengan gadis itu dirinya selalu kena sial???

"Hmm bu maaf saya ngga bawa uang bener deh ngutang dulu boleh bu?"

Rasanya ini sangat mustahil diucapkan oleh seorang Ervan. Dia yang sama sekali tak pernah berhutang dengan siapapun,bahkan selalu mengembalikan uang lebih jika belanja kini harus berhutang dengan wanita penjaga warteg? Sungguh tak  elegan menurutnya.

Perempuan yang diketahui bernama Risha menatap heran dengan pria satu ini. Dia sangat tau betul,dompet yang sekarang pria itu pegang adalah dompet bermerek. Tak sembarang orang memilikinya.

"Enak aja lo, bohong banget kalo ngga punya uang." Ujar Risha.

"Emang bener ko,liat aja nih." Ervan menunjukan dompetnya yang kosong tak ada isi.

"Ya udah kasep ngga usah bayar juga ngga papa, gratis buat kasep mah." Ucap sang penjaga warteg.

"Ehh Lo tuh ya maunya gratisan. Padahal dompet Lo kan bermerek. Mana mungkin ngga punya uang."

Tampaknya Risha tak suka dengan kebaikan sang penjaga warteg itu pada pria yang dia anggap tak waras. Sungguh apakah semua orang di sini tertipu hanya dengan modal tampang dia yang sok kegantengan itu?

"Bohong mboo ngapain sih dipercaya orang kaya gitu. Tau ngga, dia aja tadi bayar ojek dua ratus ribu masa sekarang bayar makan aja ga bisa."

Gadis itu kembali mengungkit kejadian tadi. Ervan yang tak tahu harus membela dirinya dengan seperti apa lagi sekaligus sangat kesal dengan gadis yang terus membuatnya sial hanya bisa melirik tak tentu arah, sambil berfikir dia harus bagaimana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Complicated LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang