WARNING!
CERITA INI MENGANDUNG KATA-KATA KASAR DAN ADEGAN DEWASA.
TERIMAKASIH.**
Apakah Iqbaal sudah mengambil keputusan yang tepat?
Memacari adiknya sendiri demi membuat sang adik menjadi lebih baik lagi?
Iqbaal fikir, ini adalah cara yang terbaik. Kabur dari pendidikannya di Sydney, dan memacari adiknya, sudah sebulan Iqbaal melakoninya.Iqbaal tak mengabaikan pendidikannya hanya karena ia di Spanyol.
Hey, teknologi semakin canggih. Bukankah Iqbaal bisa membuat dan mengumpulkan tugas lewat internet?
Ingat! Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan itu jenius!Hari ini, Iqbaal akan menemui adiknya, ralat, kekasihnya di sebuah cafe di pusat kota Barcelona.
Ia tersenyum, tatkala netranya menangkap sosok cantik dengan pakaian seksi yang sedang melambai ke arahnya.
"Hay sayang," sapa Dhea. Iqbaal tersenyum membalasnya.
"Kita akan menghabiskan waktu di sini?" Tanya Iqbaal sesaat setelah mendaratkan bokongnya di sebuah kursi.
"Tidak, kita akan bersenang-senang ala Dhea," jawab Dhea dengan riang. Iqbaal mengusak gemas rambutnya.
"Aku akan menurutinya," balasnya.
Setelah selesai makan di sebuah cafe tadi, Dhea mengajak Iqbaal ke sebuah club.
Ia akan membuat Iqbaal menjadi miliknya. Ia sudah bertekad. Ia akan bersenang-senang di sana bersama seseorang yang amat sangat di cintainya.
Hey, Dhea, pria itu kakakmu!**
Ester dan Emina, keduanya sedang berada di kamar apartemen Emina, si gadis jangkung blasteran Barcelona Medan."Benar Lo nggak tahu apa-apa tentang Iqbaal?" Tanya Ester yang sedang rebahan sembari memainkan ponselnya.
"Sudah gue bilangkan, Ester, gue memang lahir di Indonesia, tapi gue besar di Spanyol. Lagian, apa pentingnya Iqbaal bagi gue? Dia orang terkenal? Berpengaruh di Indo? Kalau dia orang yang seperti itu, pasti ada di google kok. Lo cek aja!" Emina yang rempong, sedang memakai masker di wajah mulusnya.
'Iqbaal Indonesia' itulah kata yang di ketik oleh Ester, orang yang benar-benar awam dengan negara kepulauan itu.
"Iqbaal, boyband? Coboy junior? OMG, Emina...
Iqbaal seorang boyband, tapi waktu kecil! Buluq banget anjirrr.
Eh, bentar... Kakak? Jefri Nichol? Ini maksudnya apa sih, Emi?"Emina membuka matanya yang tertutup irisan mentimun itu. Lalu mengambil ponsel Ester.
Sesaat setelahnya, matanya terbelalak, dan.."WHAT?" Tidak memperdulikan maskernya yang telah retak.
"Ester, cepat Lo telepon Dhea! Ini gawat Ester! Emergency you know?
Ternyata Dhea itu adik kandung Iqbaal, dan rencana kita... Bisa bahaya kalau Dhea sudah menjalankan rencana.""Emina... Kita ini bad, bitch, and animal. Mari kita nikmati, seberapa jauh Dhea melangkah. Dan seberapa hancur kehidupan teman kita." Ester tersenyum evil. Emina menatapnya tak percaya.
"Lo... Lo... Bangsat!" Sarkas Emina yang membuat Ester kembali tersenyum.
"Tapi gue suka." Kemudian, keduanya tertawa.
Wah... Benar-benar persahabatan yang anti mainstream. Mereka benar-benar iblis.
**
"Iqbaal, hey.. Lo mabuk?
Anjir, sekuat apa sih obat yang diberikan dua bitch itu bisa buat Iqbaal teler kaya gini?
Padahal baru minum satu gelas wine. Sial."
Dhea memanggil pelayan untuk membantunya membawa Iqbaal di sebuah kamar di lantai dua. Jadi, clubbing itu terletak di lantai satu sebuah hotel mewah."Terimakasih," ucapnya kepada pelayan itu.
"Hati-hati, kau akan menjadi miliknya, selamanya," ucap pelayan laki-laki itu yang membuat Dhea mengernyitkan dahinya bingung.
"Maksudnya? Eoh... Aku memang ingin menjadi miliknya. Terimakasih." Setelahnya, Dhea benar-benar menutup pintu. Menghampiri Iqbaal yang telah berbaring.
Ia menatap wajah tampan Iqbaal.
"Apa Lo bisa menjadi milik gue selamanya, Baal?
Gue harap begitu, gue sudah benar-benar jatuh ke dalam pesona Lo. Lo berbeda dari cowok-cowok lain, Baal," ucapnya.Dhea tersenyum, melihat Iqbaal yang telah membuka matanya.
Iqbaal menatap Dhea dengan gairah, sembari membuka kancing kemejanya. Ia merasa kepanasan di dalam ruangan yang ber-Ac ini.Iqbaal meraba wajah cantik Dhea dan di balas senyuman manis oleh Dhea.
"Dhea, kamu cantik sekali," ucapnya.
"Aku memang cantik, Iqbaal."
"Aku ingin melakukannya! Aku sudah tidak tahan, Dhea."
"Tap.. tapi kamu harus bertanggung jawab, Iqbaal!"
Iqbaal mengangguk sebagi jawabnnya.
Setelahnya, Iqbaal membanting tubuh Dhea ke sampingnya.
Menindih tubuh seksi itu, dan mencopot baju Dhea.Lenguhan Dhea terdengar begitu seksi tatkala Iqbaal melumat bibir manis itu.
"Kau bisa pelan memasukannya ah... Baal. Ini baru pertama kalinya Auh.. aku melakukannya."
Iqbaal mengangguk.
Tak tahukah mereka? Mereka sungguh berdosa dan pendosa besar.
Hey... Kalian sedarah, kalian akan masuk neraka!
BERSAMBUNG...
Btw, maaf baru next☺️
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD (sequel 'Namakamu')
Fiksi PenggemarGadis kecil yang lemah itu, kini, berubah menjadi gadis pendosa yang melawan takdir. (Namakamu) dhiandra nichol. "Lo, pacar gue sekarang! Gue tidak menginginkan kakak setampan lo." Banyak mengandung bahasa kasar. Harap bijak!!