2

36 4 0
                                    

" ashaa!!! " asha tau itu suara siapa dan suara itu berhasil mengubah moodnya dalam waktu cepat. Ia tak beranjak sedikitpun dari tempatnya bahkan untuk melirik orang yang sedang berjalan kearahnya itupun tidak.

" asha kamu baik baik aja kan nak.. papa kangen sama kamu " iya orang itu adalah papa rizal papanya asha. Papanya memeluk erat tubuh asha seakan tak ingin kehilangan lagi.

" lepasin ga! " intruksi dingin asha.

" kamu masih marah ya sama papa? " tanya papanya lagi setelah melepaskan pelukannya kini ia hanya memegang erat tangan gadis kecilnya itu.

" udah lah jangan sok peduli " asha menghentakkan tangan papanya dan berlalu pergi berjalan tanpa arah. Saat ini yang ia tau hanya bagaimana ia tak bertemu lagi dengan papanya itu.

Papanya hanya menatap asha tanpa berniat mengejarnya Nak papa tau kamu marah sama papa.. Tapi maafin papa... Gumam rizal melihat anaknya yang semangkin menghilang.
.
.

Setelah berjalan tak tentu arah tadi asha akhirnya pulang ke rumah. Saat sampai di rumah asha langsung masuk ke kamar dan menghempaskan tubuhnya di kasur. Semua kenangan terhadap papa nya kembali berputar di otaknya bagai kaset rusak.

Flashback

Asha adalah asha yang bersikap absurd dan tak lupa dengan senyum manis yang ia miliki. Kehidupannya pun seperti anak anak pada umumnya. Ia masih berada di kelas 8 smp.  Keluarganya saat itu masih utuh. Ia sangat menyayangi mama papanya dan juga adik lelakinya.

Malam itu adalah malam tersuram dikehidupan asha. Saat itu ia dan adiknya rizki baru saja di antar oleh om dan tante nya pulang kerumah sebab tadi siang ia ikut kerumah tantenya. Ia membuka pintu rumah dengan senang diikuti rizki di belakangnya namun baru saja ia masuk yang ia dapati adalah mama dan papanya bertengkar lagi. Ini bukan kali pertama ia melihat orang tuanya berseteru seperti itu. Dan ia pun tau apa penyebab orang tuanya bertengkar. Saat melangkahkan kaki masuk dengan wajah menunduk ia langsung di tanyai oleh papanya.

" kakak sama adek jawab papa.. Kalian pilih ikut papa atau mama!! " adik asha yang tak tau apa apa langsung berlari ke arah mamanya dan menangis. Berbeda dengan asha yang menahan air matanya dan langsung berlari ke kamarnya.

Di kamar ia menumpahkan semua tangisannya ia tidak tau akan mengadu kepada siapa. Saat ia masih mendengar keributan yang di hasilkan papa dan mamanya ia mendengar suara mobil masuk kedalam pekarangan rumahnya. Asha yang penasaran langsung berlari ke jendela takut siapa yang datang dan ternyata itu adalah kakek dan neneknya orang tua dari mamanya.

Setelah ia melihat nenek dan kakeknya masuk ke rumah ia merasakan keheningan di luar sana. Karena penasaran akhirnya asha keluar dan ia melihat semua orng yang ada di sana terdiam. Ia melangkahkan kakinya menuju neneknya berharap mendapat perlindungan.

Setelah keheningan beberapa saat akhirnya kakek nya membuka pembicaraan.

" Rizal aku sudah pernah mengingatkan kau jika kau sudah tak sanggup kembalikan anakku padaku biar kami yang membuatnya bahagia. Namun kau tak mau karena kau tak ingin asha dan rizki sedih bukan? Tapi kali ini sudah saatnya aku membawa anak dan cucuku kembali padaku. Silahkan kau cari kebahagiaanmu sendiri"

Papa asha cuman diam mendengar apa yang di katakan oleh kakek rudi bahkan tak berniat menjawabnya. Karena kakek rudi sudah mendapatkan jawabannya ia mengintruksikan anak dan cucunya membereskan barang barang mereka agar segera pergi dari rumah itu. Saat asha rizki dan mamanya pergi papa asha hanya diam yang membuat hati asha kecewa.

Flashback off

Asha yang mengingat kejadian itupun hanya bisa menangis. Ia membenci papanya bukan tanpa alasan baginya papanya lah awal dari semua lukanya. Karena kecapekan menangis ia akhirnya tertidur tanpa melepaskan seragamnya.

TBC
Maaf kalau banyak typonya. Hihihihi

FRAGILE GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang